Televisi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 17:
Pada tanggal 20 Oktober 1963, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pembentukan TVRI Foundation (Jajasan TVRI) sebagai badan yang mengatur. Pada tahun pertama dari siaran TVRI, ada 10.000 pemilik televisi di Indonesia. Sejak itu, Yayasan dialokasikan pajak untuk Pemilik Televisi Sampai 1969, ketika pajak properti televisi ditransfer melalui pos dan udara pengiriman nasional. Dari tahun 1963 sampai 1976, TVRI didirikan stasiun televisi di Yogyakarta (1965), Medan (1970), Makassar (1972), Balikpapan (1973), dan Palembang (1974). Pada tahun 2001, TVRI memiliki 12 stasiun televisi dan 8 studio produksi. penyiaran warna diperkenalkan pada September 1, 1979. di TVRI stasiun pusat dan daerah, yang diperluas untuk ibukota provinsi lainnya. TVRI juga mengadopsi saluran kedua untuk pemirsa Jakarta pada waktu yang sama.
 
Iklan diperkenalkan ke TVRI pada tanggal 1 Maret 1963 untuk mengatasi meningkatnya siaran jam. Iklan ini dikenal sebagai ''Siaran Niaga'' (secara harfiah "siaran iklan").<ref /> Sekarang, iklan-iklan televisi dan umum lainnya advertisings yang dikenal hanya sebagai ''iklan'' ("iklan").
 
Pada tanggal 16 Agustus 1976, Domestik Sistem Komunikasi Satelit (Sistem Komunikasi Satelit Domestik atau SKSD) melalui Palapa A1 diresmikan. satelit komunikasi ini adalah satelit pertama yang dimiliki oleh Indonesia dan salah satu satelit pertama yang dioperasikan oleh negara berkembang. Palapa A1 memiliki 12 transponder yang memungkinkan TVRI untuk mendistribusikan siaran mencapai nasional. Sehingga TVRI memasuki tahun 1980 dengan sistem dua-channel, pertama, TVRI Nasional, yang disiarkan secara nasional dengan saluran kedua penyiaran konten lokal dari provinsi dan Jakarta.
 
Pada tanggal 5 januari 1980, Presiden [[Soeharto]] mengeluarkan instruksi untuk menghapus ''Siaran Niaga'' iklan dari TVRI.<ref /> alasan untuk ini adalah dari keyakinan bahwa iklan dapat membuat efek negatif bagi pembangunan Indonesia selama waktu itu. Petunjuk ini telah menciptakan pro dan kontra, terutama karena tidak ada penelitian di balik pernyataan ini. Satu bulan kemudian, Departemen ilmu Pengetahuan dan Penelitian Departemen divisi memutuskan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh iklan untuk program pembangunan nasional.<ref />
 
Pada tanggal 24 Agustus 1989, stasiun televisi kedua di Indonesia, Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI, diresmikan. Ini adalah stasiun televisi pertama praivetly dimiliki bangsa. Stasiun televisi milik Bambang Trihatmodjo. Tidak seperti TVRI, RCTI diizinkan untuk menyiarkan iklan hingga 15% jam siarannya. Pada tanggal 24 Agustus 1990, stasiun televisi yang ketiga, Surya Citra Televisi, sebelumnya SCTI atau Surabaya Centra Televisi Indonesia, diresmikan. Stasiun televisi ini dimiliki oleh "raja sinepleks" Sudwikatmono.
Baris 29:
 
 
Pada tanggal 23 januari 1991, PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia ([[MNCTV|TPI]]) mulai menyiarkan program pendidikan dengan beberapa iklan. Perusahaan itu dilakukan oleh [[Siti Hardijanti Rukmana|Siti Hardjanti]]. Selama tahun-tahun pertama, TPI berbagi saluran dengan TVRI. Fasilitas dan operator yang didukung oleh TVRI di pagi hari ketika TVRI tidak siaran.<ref />
 
Pada April 14, tahun 1992, Direktorat Jenderal Radio, Televisi dan film-Film yang memutuskan bahwa Yayasan TVRI akan menarik kembali televisi pajak properti dari orang-orang ketika, setelah satu tahun, PT Mekatama Raya gagal untuk meningkatkan pendapatan.<ref />
 
Pada oktober 1992, Departemen penerangan mengeluarkan lisensi untuk enam perusahaan untuk mendirikan televisi swasta perusahaan: PT [[Indosiar|Indosiar Visual Mandiri]] atau Indosiar ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), PT Sanitya Mandara Televisi ([[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]), PT Merdeka Citra Televisi Indonesia ([[Kota Semarang|Semarang]]), PT Ramako Indotelevisi ([[Kota Batam|Batam]]), [[Antv|PT Cakrawala Andalas Televisi]] atau ANTV ([[Lampung]]), dan PT Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi ([[Kota Palembang|Palembang]]). Dari semua enam televisi perusahaan, hanya PT Indosiar Visual Mandiri dan PT Cakrawala Andalas Televisi yang dapat menyiarkan secara terus menerus. Pada tanggal 28 februari 1993, PT Cakrawala Andalas Televisi, sebuah perusahaan patungan antara [[Agung Laksono]] dan [[aburizal Bakrie]] keluarga, mulai siaran pertama. Siaran stasiun awalnya direncanakan akan berlokasi di [[Lampung]], tapi kemudian pindah ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], di sebuah gedung di [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]]. PT Indosiar Visual Mandiri, yang dimiliki oleh Salim Group, mulai siaran pertama pada tanggal 11 januari 1995.<ref />
 
Pada bulan Maret 1998, TV Kabel Indovision, yang dioperasikan oleh PT Matahari Lintas Cakrawala di bawah kepemimpinan Peter F. Gontha, mulai beroperasi sebagai televisi kabel pertama di Indonesia (televisi kabel pertama dioperasikan di Amerika Serikat pada tahun 1972). Sebelumnya, sejak tahun 1996, Indovision telah dioperasikan menggunakan decoder televisi dan antena parabola.
Baris 50:
 
=== Terestrial ===
TV terestrial dimulai dengan pendirian stasiun televisi pertama di Indonesia. Indonesia hanya memiliki satu saluran televisi sampai pembentukan lainnya, [[RCTI]] merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Saat ini, stasiun utama nasional free-to-air terrestrial televisi di Indonesia adalah [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]], [[RCTI]], [[SCTV]], [[MNCTV]], [[Antv|ANTV]], [[Indosiar]], [[MetroTV]], [[Trans TV]], [[Trans7]], [[tvOne]], [[Global TV]], [[Kompas TV]], [[NET.]], [[Rajawali Televisi|RTV]], dan [[iNews TV]]. Sejak Q1 2011 wewenang memungkinkan [[Televisi digital di Indonesia|(Indonesia) televisi digital]] simulcast dengan televisi analog di beberapa daerah. Indonesia mengadopsi [[Penyiaran Video Digital - Terestrial|DVB-T]] format tapi memutuskan untuk mengubah ke [[DVB-T2]] pada tanggal 1 januari 2012.
 
=== Satelit ===
Baris 147:
 
== Paling-dilihat saluran ==
Terbanyak dilihat saluran di Q1 2012.<ref />
{| class="wikitable sortable" style="font-size: 90%; margin-bottom: 10px;"
! Posisi
Baris 188:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Televisi di Indonesia]]