Luwuk, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Zaki2 (bicara | kontrib)
Baris 24:
<div class="references-small"><references/></div>
 
asss. wrb aku adalah masyarakat kota luwuk sul-teng aku hanya minta pendapat atau pertolongan tentang bandar udara bubung.gini dong masalah tentang bandar udara bubung yang aku dapat kan info dari masyarakat desa bubung mereka bertanya2 tentang penggantian nama bandar udara bubung menjadi bandara sukuran amin.masyarakat bubung pingin kejelasan tiba2 aja tanpa sepengetahuan masyarakat/pegawai bandara tiba2 papan nama bandara tiba2 diganti.masyrakat bubung emang tidak permasalahkan masalah penggantiannya tapi pingin penjelasannya.padahal nama bubung itu diambil dari kata bahasa suka saluan yang artinya sumur.dulunya tempat bandara sekarang itu adalah sumur masyarakat yang dipergunakan oleh umum dulunya kan air langkah bangat jadi yang lewat didesa bubung mampir ngambil air jadi sumur itu sangat membantu masyarakat sehingga nama bandara dibri nama bandara Bubung Luwuk.itulah kisah tentang arti dari kata bubung menurut masyarakat bubung.kalau kata sukuran amin itu adalah Raja banggai katanya sih biar raja banggai terkenal, jadinya sekarang digantilah nama bubung itu menjadi bandara sukuran amin.pemberian nama dilakukan oleh pemda Banggai itupun tanpa sepengetahuan masyarakat kota luwuk.kata masyarakat bubung Pemda banggai sangat tidak menghargai perjuangan masyarakat bubung dulunya membantu sehingga bandara terletak diDesa Bubung.kata masyarakat bubung juga kalau penggantian nama bandara tanpa kejelasan akan ter jadi komplik.itu saja yang aku liput dari masyarakat kota luwuk pada umumnya.terimakasih.masyarakat Bubung mengatakan kalau nama Bandara tersebut diganti Harus Tercantum Kata BUBUNG.Misalnya BANDAR UDARA MANDAPAR BUBUNG-Luwuk.
Suku asli kota Luwuk yakni suku Balantak, Saluan, dan Banggai (red-sebelum banggai menjadi kabupaten sendiri). mereka dapat berinteraksi dan berbagi dengan suku pendatang seperti Gorontalo, Makassar-bugis(sul-sel), Jawa, Buton-muna-raha(sultra), Mori(poso), Kaili(palu-sekitarnya), Manado dan Tionghoa.
Masyarakat asli kota Luwuk hampir hilang identitas diri, sangat memprihatinkan; jangan karena majemuknya masyarakat kota mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya yang menjadi identitas diri. Oleh karena itu upaya Pemkab dan kerja keras tokoh-tokoh adat serta respon aktif masyarakat harus disinergikan untuk mempertahankan, memajukan Luwuk kota tercinta yang sudah baik ini menjadi lebih baik kedepannya.
 
[[Kategori:Kabupaten Banggai|Luwuk]]
[[Kategori:Ibukota kabupaten di Sulawesi Tengah|Luwuk]]
 
[[en:Luwuk]]
[[pl:Luwuk]]