Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda, +Hindia Belanda) |
||
Baris 16:
== Sejarah ==
Dahulunya sebelum tahun [[1974]], desa pernah termasuk [[Kabupaten Bogor]] dan ini berdiri pada tahun [[1918]] berdasarkan ''Staatsblad'' tahun [[1918]] nomor 145 dengan luas 890 [[hektar|ha]], menjadikan [[desa]] yang paling luas. Pada tahun [[1921]], Daerah ini sudah ramai karena banyak [[rumah|perumahan]], [[toko|pertokoan]] dan Jalur [[kereta api]] ke [[Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Ciganjur]] dibangun oleh [[Staats Spoorwegen]] (SS). Pada tahun [[1922]], Jalur [[kereta api]] ke [[Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Ciganjur]] diresmikan penggunaannya oleh [[Daftar gubernur jendral Hindia
Pada tahun [[1923]], Jalur [[kereta api]] [[Jakarta]]-[[Bogor]] dielektrifikasi dan banyaknya [[rumah|perumahan]] serta jumlah penduduk semakin bertambah. Pada tahun [[1923]] akhir, Desa Lenteng Agung dipecah menjadi Desa '''Lenteng Agung''', Desa [[Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Pal Utara]] (sekarang Kalisari), Desa [[Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok|Pal Selatan]] (sekarang Pasirgunung Selatan) dan Desa [[Tugu, Cimanggis, Depok|Tugu]]. Pada bulan [[Agustus]] [[1924]], jumlah penduduk semakin bertambah dan beberapa desa, yakni Desa [[Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Pal Utara]], Desa [[Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok|Pal Selatan]] dan Desa [[Tugu, Cimanggis, Depok|Tugu]] dimasukkan ke dalam wilayah [[Cibinong, Bogor|Kecamatan Cibinong, Kawedanaan Cibinong]]. dibangun [[stasiun kereta api]] bernama [[Stasiun Lenteng Agung]].
|