Imamat 18: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wikinesia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
== Struktur ==
* {{Alkitab|Imamat 18:1-5}} =: Larangan mengikuti kebiasaan orang [[Mesir]].
* {{Alkitab|Imamat 18:6-18}} =: Larangan berhubungan kelamin dengan kerabat terdekat ([[hubungan sedarah]]).
* {{Alkitab|Imamat 18:19}} =: Larangan berhubungan kelamin dengan seorang perempuan pada waktu cemar kainnya (menstruasi).
* {{Alkitab|Imamat 18:20}} =: Larangan bersetubuh dengan isteri sesama.
* {{Alkitab|Imamat 18:21}} =: Larangan mempersembahkan anak kepada Molokh.
* {{Alkitab|Imamat 18:22}} =: Larangan laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan.
* {{Alkitab|Imamat 18:23}} =: Larangan berkelamin dengan binatang.
* {{Alkitab|Imamat 18:24-30}} =: Peringatan untuk tidak menajiskan diri.
 
== Ayat 5 ==
Baris 24:
== Ayat 6-18 ==
{{Main|Hubungan sedarah}}
'''=== Hubungan sedarah'''<br />===
Dalam hukum [[Taurat]] terutama dalam [[Kitab Imamat]] di pasal ini (ayat 6-18) dan [[Imamat 20|pasal 20]] dicatat larangan untuk berhubungan kelamin dengan kerabat terdekat, terutama dari pihak laki-laki, meskipun hubungan kelamin berlawanan jenis tentunya menyangkut larangan untuk pihak perempuan. Selain itu ada pula sejumlah larangan yang secara khusus ditujukan kepada perempuan dan secara tidak langsung, misalnya larangan hubungan kelamin sesama jenis yang dituliskan untuk laki-laki dianggap berlaku juga untuk perempuan. Yang dilarang adalah:
* istri ayah (=ibu) (ayat 7)
* seorang istri ayah (=ibu tiri) (ayat 8)
* saudara perempuan, anak ayah atau anak ibu, baik yang lahir di rumah ayah maupun yang lahir di luar (ayat 9)
* anak perempuan dari anak laki-laki atau anak perempuan (ayat 10)
* anak perempuan dari seorang isteriistri ayah, yang lahir pada ayah sendiri (=saudari tiri) (ayat 11)
* saudara perempuan ayah (ayat 12)
* saudara perempuan ibu (ayat 13)
* isteriistri saudara laki-laki ayah (ayat 14)
* menantu perempuan (ayat 15)
* isteriistri saudara laki-laki (= ipar perempuan) (ayat 16)
* seorang perempuan dan anaknya perempuan (ayat 17)
* seorang perempuan sebagai madu kakaknya, selama kakaknya itu masih hidup (ayat 18)
Baris 43:
Dalam sejumlah catatan di dalam [[Taurat]], hubungan sedarah terjadi misalnya antara anak-anak [[Adam]] dan [[Hawa]] menikah sesama saudara; [[Abraham]] menikah dengan [[Sara]], saudari tirinya<ref>{{Alkitab|Kejadian 20:12}}</ref>; [[Yakub]] menikah dengan [[Rahel]], adik dari istri pertamanya, [[Lea]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 29:16}}; {{Alkitab|Kejadian 29:23}}</ref> Hal itu tidak dianggap salah karena hukum mengenai hubungan sedarah baru diberikan kemudian pada zaman [[Musa]].
 
Satu jenis perkawinan yang tidak bertentangan dengan hukum-hukum ini, dan malah diwajibkan menurut [[Kitab Ulangan]] adalah '''[[Yibbum|kewajiban perkawinan ipar atau perkawinan leviratyibbum]]''', yaitu seorang laki-laki mengawini istri saudara laki-lakinya yang mati tanpa meninggalkan anak laki-laki.
:{{Alkitab|Ulangan 25:5-6}} mencatat "Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang daripada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar. Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel."
 
== Ayat 22 ==
'''===Hubungan sesama jenis'''<br />===
{{details|Homoseksualitas}}
* {{Alkitab|Imamat 18:22}} mencatat: "''Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.''"
Baris 54:
 
== Ayat 23 ==
'''=== Hubungan dengan binatang'''<br />===
{{details|bestialitas}}
* {{Alkitab|Imamat 18:23}} mencatat: "''Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.''"
Baris 62:
== Tradisi [[Yahudi]] ==
* Seluruh pasal merupakan bahan [[bacaan Taurat Mingguan]] ([[parsyah]]) ''[[Akharei Mot (parsyah)|Akharei Mot]]'' ({{hebrew|אַחֲרֵי מוֹת}}) yang dimulai dari [[Imamat 16|pasal 16 ayat 1]] sampai [[Imamat 18|pasal 18 ayat 30]].<ref>[http://www.hebcal.com/sedrot/ Penanggalan parsyah]</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Yibbum]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Ulangan 25]], [[Roma 10]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== PustakaBacaan tambahanlanjutan ==
* Alter, Robert, The five books of Moses: a translation with commentary, 2004
* Boyarin, Daniel, “Are there any Jews in ‘The History of Sexuality’?”, Journal of the History of Sexuality, Vol 5 no 3 (1995)
Baris 81 ⟶ 85:
* Wenham, Gordon, The Book of Leviticus, 1979
* Wold, Donald, Out of Order: Homosexuality in the Bible and the Ancient Near East, 1998
* [http://headcoverings-by-devorah.com/HebEngTaNaKh27.html Hebrew phrasing] for Lev 18.
* [http://www.anova.org/sev/ The Great Books], for NRSV text.
* Blue Letter Bible's [http://www.tgm.org/bible.htm Bible Lookup Tools] were used to derive passage citations.
* [http://blueletterbible.org/Comm/jfb/Lev/Lev018.html Robert Jamieson's Commentary on Lev 18]. (19th Century) (conservative).
* [http://www.webcitation.org/query?url=http://www.geocities.com/pharsea/Leviticus.html&date=2009-10-26+00:31:43 Pharsea's treatment of Leviticus 18:22]. (balanced)
* [http://www.religioustolerance.org/hom_bibh.htm ReligiousTolerance.org's treatment of Leviticus 18:22]. (liberal)
* [http://blueletterbible.org/Comm/mhc/Lev/Lev018.html Matthew Henry's Commentary on Lev 18] (18th Century)
* ''Acharei'' (Jewish weekly Torah portion that includes Leviticus 18)
* [http://www.postmodernrevelation.com A website discussing Leviticus 18] (Postmodern Revelation)
 
== Lihat pula ==
* [[Yibbum]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Ulangan 25]], [[Roma 10]]
 
== Pranala luar ==