Berada kurang lebih 120 mil dari lepas pantai barat [[Aceh]], [[Kabupaten]] Simeulue berdiri tegar di tengah gemuruh [[Samudera Hindia]]. Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten [[Aceh Barat]] sejak tahun [[2000]], dengan harapan pembangunan semakin ditingkatkan di kawasan ini.
Karena posisi geografisnya yang terisolir initerisolasi, maka hiruk-pikuk konflik di Aceh daratan tidak pernah berimbas dikawasandi kawasan ini, bahkan tidak ada pergerakan [[Gerakan Aceh Merdeka|GAM]] di kawasan kepulauan ini.
Kabupaten ini terkenal dengan hasil cengkehnya[[cengkih]]nya. Penduduk kawasan ini juga berprofil seperti orang [[Nias]], dengan kulit kuning dan sipit seperti Cina dan mempunyai bahasa yang berbeda dengan Aceh daratan. Namun demikian hampirHampir seluruh penduduk kepulauan ini beragama [[Islam]].
Salah satu andalan kabupatenKabupaten Simeulue yang menjadi ciri khas adalah [[kerbau]] Simeulue yang meski ukurannya kecil, namun rasa dagingnya lebih manis daripada kerbau di daratan. Kerbau ini banyak dijual keluar pulauPulau Simeulue, dan, karena kualitasnya yang prima, makaharganya harganyapunpun menjadi mahaltinggi.