Caruban, Ringinarum, Kendal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sarana kesehatan: Berdasarkan kondisi real lapangan sehingga informasi yang didapatkan akan lebih akurat dibandingkan hanya menilik data dari pemerintah yang notabene pembaharuannya sudah cukup lama dan kurang update
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 12:
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
[[Berkas:WP 20160611 001 (2).jpg|jmpl|foto kantor kelurahan desa caruban]]
'''Caruban''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Ringinarum, Kendal|Ringinarum]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Sebelumnya, Desa Caruban merupakan salah satu bagian dari [[Gemuh, Kendal|Kecamatan Gemuh]]. Per tahun 2014, jumlah penduduk sekitar 4.840 orang dengan luas wilayah 233.171 hektare.
 
== Sejarah ==
Salah satu pendiri Desa Caruban adalah seorang putra Mataram, yaitu RadenAbdhul Musthofa [[Sentot Prawirodirdjo|Prawirodirdjo]], anakatau laki-lakiyang daridikenal KRMT.dengan sentot prawiro dirdjo adalah putra dari [[Ronggo Prawirodirdjo]],Prawirodirjo yang beristri putri dari Sultan [[Hamengkubuwono II]]. , ipar [[Hamengkubuwana IV|Sultan Hamengku Buwono IV]]. Ayahnya dianggap pemberontak karena melawan Belanda dan terbunuh oleh Belanda yang saat itu dipimpin oleh [[Daendels]]. Dengan kematian ayahnya, Sentot Prawirodirdjo merasa dendam kepada Belanda sehingga akhirnya bergabung dengan [[Pangeran Diponegoro]], Caruban yang pada saat itu masih berupa [[hutan]] dan [[rawa]], namun sudah berbentuk perkampungan yang kemungkinan sudah dibuka sebelumnya oleh seorang raja dari [[Majapahit]] yang pernah berkata bahwa, anak keturunannya kelak akan datang lagi ke tempat tersebut, dan sumpah dari Raja Majapahit itu terjadi karena dibuktikan dengan datangnya [[Sentot Prawirodirdjo]], yang masih terhitung trah Mataram-Majapahit, yang pada saat kedatangannya terpesona akan keindahan alam dan juga kesuburan Desa Caruban, hingga ia teringat kepada kampung halamannya yang telah lama ditinggalkan, karena harus memenuhi tugasnya sebagai putra Mataram.
 
[[Sentot Prawirodirdjo]] pun menjumpai banyak kesamaan desa tersebut dengan kampung halamannya, lalu memutuskan untuk sejenak singgah di desa tersebut selama sekitar 2/3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, ia terpesona oleh kecantikan seorang putri dari Caruban, yaitu Putri Pandansari yang masih terhitung trah [[Brawijaya V]]. Tanpa waktu lama, ia memutuskan untuk menikahi Putri Pandansari yang telah membuatnya jatuh hati. saat pertama ia menginjakkan kaki di bumi caruban
 
Dari pernikahannya dengan putri Pandansari, mereka mempunyai seorang putra yang bernama Bagus Kusumodirdjo. Setelah pernikahannya genap 3 tahun, ia meninggalkan desa beserta istri dan anaknya. Sebelum ia pergi, Sentot memberikan nama wilayah ini dengan nama desa Caruban karena kekagumannya dan juga untuk mengingat kampung halamannya beserta leluhurnya.