Kedalemanwetan, Puring, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 32:
Mbah Samin Harsowinangun dan Mbah Suminah menurunkan putra-putri antara lain Ibu Saminah (mantan Kepala TU ST Negeri Gombong), Ibu Sartini (pernah jadi Guru), Bapak Sumarno (Purn. POLRI), Bapak Suparmin (Pens. Guru), Bapak Sumarmo (Pens. Perawat Gigi), Bapak Suwignyo (Pens. PNS Pemda). Mbah Samin Harsowinngun berhenti menjadi Lurah Kedalemanwetan karena sakit. Tokoh sentral di Kedalemanwetan adalah Mbah Djidin, yang makamnya masih dirawat dengan baik oleh keturunan-keturunannya.
Menurut cerita, Mbah Djidin adalah salah satu pengikut Pangeran Diponegoro, yang datang ke wilayah [[Kecamatan Puring]] menjelang tahun 1830. Bicara tentang sejarah kepemimpinan di daerah Puring barat tidak bisa lepas dari legenda Mbah Djidin. Salah satu putri Mbah Manten Samin Harsowinangun adalah Ibu Sartini, yang menurunkan antara lain Haris Waluyo, SH., Inspektur Polisi Beno Widianto, Agus Pambudi, Sri Mugiasih, dan Slamet Subagyo, A.Md, SE, ANT-III. Keturunan langsung Mbah Manten Samin Harsowinangun yang masih menetap di Desa Kedalemanwetan adalah Bapak Suparmin yang berputra antara lain, Siti Maemunah, A.Md.Keb, Dwi Warastuti, AMK, dan Mukhsin Sumarsana, SE, S.
== Geografi ==
|