Iman dalam Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 56:
=== Pembenaran bukan oleh iman saja ===
Dalam Gereja Katolik, pembenaran diberikan oleh Allah pertama-tama melalui pembaptisan,<ref>{{KGK|1992|long=yes|quote=Justification is conferred in Baptism, the sacrament of faith.}}</ref> tidak sekadar karena iman, dan melalui [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Sakramen Rekonsiliasi]] setelah suatu [[dosa berat]] dilakukan.<ref>{{KGK|1446|long=yes|quote=Christ instituted the sacrament of Penance for all sinful members of his Church: above all for those who, since Baptism, have fallen into grave sin, and have thus lost their baptismal grace and wounded ecclesial communion. It is to them that the sacrament of Penance offers a new possibility to convert and to recover the grace of justification. The Fathers of the Church present this sacrament as "the second plank [of salvation] after the shipwreck which is the loss of grace."}}</ref> Suatu dosa berat menjadikan hilangnya pembenaran sekalipun iman masih ada. Sebelum menerima pembaptisan, iman diperlukan bagi orang dewasa. Pembaptisan bayi memerlukan janji orang tuanya untuk mewartakan iman mereka kepada sang anak. Pembaptisan disebut Sakramen Iman.
 
== Kekristenan Timur ==
 
=== Kemampuan noetik ===
Iman (''pistis'') dalam [[Kekristenan Timur]] merupakan suatu aktivitas dari ''[[nous]]'', yang terkadang disamakan dengan roh. Iman merupakan ciri khas dari noesis atau pengalaman [[nous|noetik]] roh. Di sini iman didefinisikan sebagai kebenaran intuitif yang adalah suatu anugerah dari Allah, iman adalah salah satu 'energi' (''energeia'') Allah yang tidak tercipta. Serupa dengan iman, rahmat adalah juga anugerah dan energi Allah yang lainnya.<ref>{{en}} Glossary of terms from the [[Philokalia]] pg 430 Palmer, G.E.H; Sherrard; Ware, Kallistos (Timothy). The Philokalia, Vol. 4 ISBN 0-571-19382-X ''Faith''- not only an individual or theoretical belief in the dogmatic truths of Christianity, but an all-embracing relationship, an attitude of love and trust in God. As such it involves a transformation of man's entire life. Faith is a gift from God, the means whereby we are taken up into the whole theanthropic activity of God in Christ and of man in Christ through which man attains salvation.</ref> Allah dalam Tritunggal tidak tercipta atau tidak terpahami dalam hal kodrat, wujud, atau esensi.<ref>{{en}} The Mystical Theology of the Eastern Church, by [[Vladimir Lossky]] SVS Press, 1997. (ISBN 0-913836-31-1) James Clarke & Co Ltd, 1991. (ISBN 0-227-67919-9) pg 21 pg 71</ref> Oleh karena itu, dalam Kekristenan Timur, ketidakterpahaman atau esensi Allah dibedakan dengan energi-Nya yang tidak tercipta. Hal ini diperjelas dalam [[perbedaan esensi–energi]] yang dirumuskan oleh St. [[Gregorius Palamas]].<ref>{{en}} The Mystical Theology of the Eastern Church, by [[Vladimir Lossky]] SVS Press, 1997. (ISBN 0-913836-31-1) James Clarke & Co Ltd, 1991. (ISBN 0-227-67919-9) pg 71</ref> Dalam pengertian ini, iman adalah lebih dari sekadar keyakinan pada sesuatu. Iman merupakan suatu aktivitas atau operasi Allah yang bekerja dalam dan melalui umat manusia. Iman merupakan suatu aspek penting dalam hubungan antara manusia dan Allah; hubungan atau proses itu disebut [[Theosis (teologi Kristen Timur)|Theosis]]. Iman merupakan suatu operasi dalam permenungan suatu objek untuk dipahami. Analisis manusia atas atribut-atribut dari suatu objek memungkinkannya untuk membentuk konsep-konsep. Analisis demikian bagaimanapun tidak mampu mengeksplorasi sepenuhnya kandungan dari objek persepsi. Akan selalu tersisa suatu "residu irasional" yang luput dari analisis dan yang tidak mampu diekspresikan dalam konsep-konsep. 'Residu' tersebut dipandang sebagai kemuskilan hal-hal yang tidak dapat diketahui, yang merupakan esensi sejatinya yang tak terdefinisikan, yang juga merefleksikan asal mula segala sesuatu dalam Allah.
 
=== Kebenaran intuitif ===
Sebagai Allah dalam [[Tritunggal]], terdapat hal-hal yang tampak sebagai anomali-anomali dari esensi (''[[ousia]]'') Allah. Dalam Kekristenan Timur, adalah karena iman atau kebenaran intuitif sehingga komponen dari eksistensi objek ini dipahami.<ref name="Eastern Church 1997. pg 71">{{en}} The Mystical Theology of the Eastern Church, by [[Vladimir Lossky]] pg 33 SVS Press, 1997. (ISBN 0-913836-31-1) James Clarke & Co Ltd, 1991. (ISBN 0-227-67919-9) pg 71</ref> Kendati Allah melalui energi-Nya mengarahkan manusia kepada-Nya, esensi-Nya tetap tidak dapat diakses atau dipahami.<ref name="Eastern Church 1997. pg 71"/> Operasi iman merupakan sarana dari [[kehendak bebas]] yang melaluinya umat manusia menghadapi masa depan atau ketidaktahuan. Operasi-operasi noetik tersebut terkandung dalam konsep noesis, yakni kesadaran atau pemahaman mendalam.
 
== Lihat pula ==