Kekaisaran Mali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 134:
 
== Mali Imperial ==
[[Berkas:Great Mosque of Djenné 1.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|[[Masjid Djenné]].]]
 
Terdapat 21 mansa kekaisaran Mali yang diketahui setelah Mari Djata I dan sekitar dua atau tiga lainnya yang masih harus diungkapkan. Nama pemimpin tersebut muncul dalam sejarah melalui djeli dan keturunan modern dinasti Keita di Kangaba. Yang membedakan para penguasa tersebut dari sang pendiri, selain dari peran sejarah dalam mendirikan negara, adalah transformasi Manden Kurufa menjadi kekaisaran Manden. Tidak puas hanya menguasai kawula Manding saja yang disatukan oleh kemenangan Mari Djata I, para mansa tersebut juga kemudian menaklukkan dan mencaplok [[Peuhl|Bangsa Peuhl]], [[Bangsa Wolof|Wolof]], [[Serer]], [[Bamana]], [[Songhai]], [[Tuareg]], dan bangsa-bangsa lain ke dalam sebuah kekaisaran yang besar.
Baris 172:
 
===== Emas =====
[[Berkas:Mansa_Musa.jpg|thumbnailjmpl|rightka|300px|[[Mansa Musa]] digambarkan memegang gumpal emas.]]
Gumpal emas merupakan kepemilikan eksklusif ''mansa'', dan ilegal untuk dijual dalam perbatasannya. Semua emas segera diberikan ke perbendaharaan kekaisaran dengan kembali nilai setara debu emas. Debu emas telah ditimbang dan dikantongi untuk penggunaan sejak kekuasaan kekaisaran Ghana. Mali meminjam praktik untuk membendung inflasi bahan, karena hal ini penting terhadap region. Pengukuran emas yang paling umum adalah ambigu ''mithqal'' (4.5 gram emas).<ref name=recherches/> Istilah ini digunakan dengan dipertukarkan dengan ''dinar'', walaupun masih belum jelas jika mata uang koin digunakan di kekaisaran ini. Debu emas digunakan di seluruh kekaisaran, tetapi tidak dihargai dengan seimbang di semua wilayah.
 
===== Garam =====
[[Berkas:Targui8.jpg|thumbnailjmpl|leftkiri|200px|[[Tuareg|Suku Tuareg]] merupakan dan masih menjadi bagian dari perdagangan garam di Sahara.]]
Satuan besar pertukaran selanjutnya di kekaisaran Mali adalah garam. Garam dipotong menjadi kepingan dan dihabiskan untuk sumber daya yang dekat dengan keseimbangan kemampuan pembelian di kekaisaran.<ref name=recherches/> Sementara garam sebaik emas di utara, garam lebih baik lagi di selatan. Orang dari selatan berdagang garam untuk makanan mereka, tetapi garam sangat langka.<ref>[http://www.mrdowling.com/609-trade.html Sejarah Afrika: Perdagangan]</ref> Wilayah utara pada sisi lain tidak kekurangan garam. Setiap tahun, pedagang memasuki Mali melalui Oualata dengan unta membawa garam untuk dijual di Niani. Menurut sejarawan, pada periode ini, unta pengangkut garam dapat dihargai sebesar 10 dinar di sebelah utara dan 20 sampai 40 di sebelah selatan.<ref name=recherches/>
 
Baris 199:
 
===== Kavaleri =====
[[Berkas:Mali_Equestrian.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Arca berkuda [[terracotta]] Djenné yang ditemukan di wilayah kekaisaran Mali.]]
 
Pasukan kavaleri disebut Mandekalu yang melayani sama setara jika elemen tentara tidak lebih penting. Seperti sekarang, kuda mahal dan hanya bangsawan yang membawa kuda kedalam pertempuran. Pasukan kavaleri Mandinka terdiri dari 50 pasukan berkuda yang disebut seré yang dikomandokan oleh kelé-kun-tigui. Kélé-Kun-Tigui, seperti namanya, adalah pasukan profesional dan memiliki peringkat tertinggi atas lapangan dari ''Farin'' atau ''Sankar''.
Baris 235:
 
==== Musa I ====
[[Berkas:Timbuktu Mosque Sankore.jpg|thumbjmpl|rightka|270px|[[Masjid Sankore]].]]
Penguasa pertama dari Laye adalah Kankan Musa, juga disebut sebagai Kango Musa. Setelah setahun lewat tanpa kabar mengenai Abubakari II, ia dimahkotai sebagai Mansa [[Mansa Musa|Foamed Musa]]. Mansa Musa adalah salah satu orang Muslim pertama yang sungguh-sungguh taat untuk menuntun Kekaisaran Mali. Ia mencoba untuk membuat agama Islam sebagai kepercayaan kaum ningrat,<ref name=peoplesand/> tetapi tetap membiarkan tradisi kerajaan yang tidak memaksa populasinya. Ia juga melaksanakan perayaan [[Id]] pada akhir [[Ramadan]]. Ia dapat membaca dan menulis [[aksara Arab]] dan tertarik pada kota [[Timbuktu]], yang digabung olehnya dengan damai tahun [[1324]]. Melalui salah satu wanita kerajaan istananya, Munsa mengubah [[Sankore]] dari [[madrasah]] tidak resmi menjadi universitas Islam. Penelitian Islam tumbuh subur sesudah itu. Pada tahun yang sama, jendral Mandinka yang diketahui sebagai Sagmandir mengakhiri pemberontakan di Gao.<ref name=peoplesand/>
 
Baris 265:
 
=== Garis silsilah gelap 1389-1545 ===
Dari tahun 1389, Mali akan memperoleh mansa yang asal usulnya gelap. Periode ini merupakan periode yang paling sedikit diketahui dalam sejarah kerajaan Mali. Apa yang nampaktampak adalah bahwa tidak ada garis silsilah mantap yang memerintah kekaisaran. Karakteristik lain era ini adalah hilangnya wilayah utara dan timur dengan bangkitnya kekaisaran Songhai dan fokus terhadap ekonomi Mali dari rute perdagangan trans-sahara sampai perdagangan sepanjang pantai yang berkembang.
 
==== Maghan III ====
Baris 303:
 
== Keruntuhan ==
[[Berkas:Negroland_and_Guinea_with_the_European_Settlements,_1736.jpg|thumbjmpl|250px|Peta Afrika Barat tahun 1736, "menjelaskan yang menjadi milik Inggris, Belanda, Denmark, dll."]]
Kekelahan mansa mendapatkan perhatian Moroko dan dapat menyelamatkannya dari takdir Songhai. Mandinka sendirilah yang mengakibatkan kehancuran kekaisarannya. Sekitar tahun 1610, Mahmud IV tewas. Tradisi menyatakan bahwa ia memiliki tiga anak yang bertempur terhadap sisa Manden. Tidak ada satu orangpun yang menguasai Manden setelah kematian Mahmuud IV, mengakibatkan berakhirnya kekaisaran Mali selamanya.<ref name=representation>Jansen, Jan: "The Representation of Status in Mande: Did the Mali Empire Still Exist in the Nineteenth Century?". History in Africa, Vol. 23. JSTOR, 1996</ref>