Ideografi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (- didalam, + di dalam) |
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara) |
||
Baris 24:
Di Cina dan Jepang, teknik percetakan sudah dilakukan sejak lama mulai dari abad ke-8, jika bukan sebelumnya akan tetapi metode yang digunakan biasa dikenal sebagai ‘percetakan blok’ yaitu blok kayu berukir yang digunakan untuk mencetak satu halaman tunggal dari suatu teks khusus. Metode ini tepat sekali untuk budaya-budaya yang menggunakan ribuan gambar ''ideogram'' dan bukannya sebuah alfabet yang tediri dari 20 sampai 30 buah huruf. Mungkin karena alasan inilah bahwa penemuan Cina tentang bentuk yang dapat digerakkan dalam abad ke-11 punya dampak yang kecil saja. Akan tetapi pada permulaan abad ke-15, orang Korea telah menciptakan suatu bentuk yang dapat digerkkan dengan apa yang telah digambarkan oleh ilmuwan Prancis Henri-Jean Martin sebagai sesuatu kemiripan yang hampir bersifat khayal dengan apa yang dibuat Gutenberg. Penemuan barat mungkin sekali telah didorong oleh berita-berita tentang apa yang telah terjadi di Timur<ref>Sudina Dendi, ''Komunikasi Periklanan Cetak''. Bandung: Remadja Karya, 1986.</ref>.
Praktik mencetak tersebar luas di seluruh Eropa melalui penyebaran para pencetak orang Jerman. Pada tahun 1500, percetakan telah didirikan di lebih dari 250 tempat di Eropa: 80 diantaranya di Italia, 52 di Jerman, dan 43 di Prancis. Percetakan itu telah mencapai Basel tahun 1466, Roma tahun 1467, Paris dan Pisel 1468, Venesia tahun 1469, Leuven, Valencia, Krakow dan Buda tahun 1473. Westminster tahun 1467, dan Praha pada tahun 1477.
Sebaliknya, percetakan lambat masuk ke Rusia dan dunia Kristen Ortodoks umumnya, sebuah kawasan (termasuk Serbia modern, Rumania dan Bulgaria) di mana alfabetnya biasanya Cyrillic dan daya melek hurufnya hanya tebatas pada para biarawan. Tahun 1564, seorang Rusia Putih yang telah dilatih di Polandia membawa sebuah percetakan ke Moskow, namun tempat ia bekerja itu segera dihancurkan oleh segerombolan orang. Situasi ini berubah pada permulaan abad ke-18 berkat upaya Tsar Peter Agung yang mendirikan sebuah percetakan di St Peterbug tahun 1711.
|