Evolusi diplomasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 7:
Telah membuktikan secara tertulis bahwa kegiatan diplomatik telah berlangsung sejak lama di India dan telah lambat laun berkembang. Bahkan pada periode '''Vedic''' menggunakan utusan duta yang dikenal sebagai '''Prahita, palgala,dan suta''' tugasnya merupakan seorang utusan yang dikirim oleh rajanya untuk mengumpulkan informasi dan penyampai pesan. Telah dikembangkan pada periode ‘’’Yajurweda’’’. Dalam periode ini muncul banyak contoh pertunjukan wakil-wakil diplomatik oleh para penguasa untuk mewakili mereka di istana satu sama lain baik dalam waktu damai maupun perang.
 
Sejalan dengan berjalannya waktu metode dan praktik diplomatik berkembang lebih jauh. Pada abad ke-4 S.M., Kautilya menulis '''Arthasastra''' mengenai kenegaraan. Ia membuat analisis tentang tujuan, instrumen, praktik dan metode diplomasi. Analisisnya masih banyak dipraktikkan hingga kini antara lain : Dalam Konsep Rajamandala (lingkaran negara-negara), ia menekankan aspek geopolitik dari diplomasi secara rinci. Ia menelaah tentang pentingnya geografi dalam merumuskan diplomasi dan politik luar negeri suatu Negara. Bahwa politik antar anggota masyarakat internasional yang berbeda, pada dasarnya ditentukan oleh konstelasi: sahabat – musuh – dan – netral. Hal ini telah diakui oleh para penulis modern tentang hubungan internasional.
 
Pada abad ke-3 S.M, '''Maurya Kaisar Asoka''' mencoba menanamkan gagasan baru dalam dunia diplomasi. Ia mengajar kan doktrin '''''non-violence (non kekerasan)''''', tidak hanya dalam kehidupan pribadi atau negara, tetapi bahkan juga dalam hubungan Internasional. Benar bahwa gagasan India tentang pemeliharaan hubungan damai antara negara satu dengan negara lainnya dan pembentukan persaudaraan secara menyuluruh tidak menghasilkan kesan mendalam pada evolusi diplomasi.