Kungfu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- diantara, + di antara)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa; +pada masa)
Baris 146:
[[Wang Lang]] dalam literatur Dinasti Song Selatan adalah anak dari Wang Man Tang, salah satu tuan tanah terkenal pada masa tersebut. Pada masa mudanya, [[Wang Lang]] belajar berbagai jenis aliran bela diri Kungfu terutama Ilmu ''Tai Gong Quan'' di Kuil Taois Shang Qing Qong (“The Supreme Purity Temple”) di gunung Lao Shan. Setelah selesai belajar, [[Wang Lang]] muda yang haus ilmu berkeliling diseluruh penjuru daratan Tiongkok untuk memperdalam pengetahuan dan kemampuan Kungfunya. Hingga akhirnya, [[Wang Lang]] tiba di [[Kuil Shaolin]] di gunung Long Shan, Provinsi Henan dan mempelajari berbagai jenis ilmu Kungfu baru di [[Kuil Shaolin]] tersebut. Setelah berguru selama 7 (tujuh) tahun, [[Wang Lang]] berhasil mengalahkan seluruh Bhiksu Petarung [[Kuil Shaolin]] namun hanya Kepala Bhiksu Shaolin utama yang tidak dapat dikalahkan oleh [[Wang Lang]] pada saat itu. Frustasi karena kegagalan tersebut, [[Wang Lang]] meninggalkan kuil dan dalam perjalanannya, Dia menemukan fenomena alam yang menarik, yakni seekor belalang sembah sedang bertarung untuk menangkap seekor cicada besar (sejenis serangga yang struktur tubuhnya lebih besar dibandingkan belalang sembah). Kagum dengan kemampuan sang belalang sembah, Wang Lang menangkapnya dan kembali ke gunung Lao Shan untuk menciptakan dan melatih jenis Kungfu baru, yakni Kungfu Belalang Sembah. Selama masa tersebut, [[Wang Lang]] bersama-sama dengan Kepala Kuil Tao, Master ''Yu Hua Zhen Ren'' mengembangkan sistem pertarungan baru yakni ''Tang Lang Men'' atau "The Gates of Praying Mantis". Sistem tersebut terdiri atas 12 pondasi utama, yakni ''zhan (contacting), nian (sticking), bang (linking), tie (pressing), lai (intruding), jiao (provoking), shun (moving along), song (sending), ti (lifting), na (grabbing), feng (blocking), bi (locking).'' 12 pondasi Kungfu baru tersebut terdiri atas 8 (delapan) jurus keras dan 12 jurus lembut dengan kombinasi gerakan kaki berbasis Kungfu Monyet.
 
Setelah menguasi ilmu baru tersebut, [[Wang Lang]] kembali ke Kuil Shaolin untuk menguji ilmu Kungfunya dengan Kepala Kuil Shaolin dan hasilnya kemenangan dipihak [[Wang Lang]] dengan ilmu barunya. Setelah kemenangan tersebut, [[Wang Lang]] mewarisi seluruh ilmunya kepada 2 (dua) murid terbaiknya di Kuil Taois ''Shang Qing Qong'', yakni ''Yu Zhou Dao Ren'' and ''Shen Xiao Dao Ren''. Beberapa tahun setelah pertarungan di [[Kuil Shaolin]], muncul Bhiksu baru pengganti Bhiksu Kepala sebelumnya dan sangat terkenal dengan kemampuan bela diri, pengobatan dan berbagai jenis keahlian unik. Bhiksu Kepala tersebut bernama [[Bhiksu Fu Ju]] yang dikemudian hari mengundang 18 Pendekar ternama termasuk Pendekar [[Wang Lang]] untuk turut berbagi ilmunya di [[Kuil Shaolin]]. Catatan atas dokumentasi kuno ini ditemukan oleh para Bhiksu Shaolin pada tahun 1928, pada saat terjadi penghancuran [[Kuil Shaolin]] dipada masa perang.
 
Catatan literatur ketiga mengenai [[Wang Lang]], kembali muncul pada masa menjelang akhir Dinasti Ming (1368 -1644) dan awal Dinasti Qing, Manchu (1644 – 1911). Disebutkan bahwa nama [[Wang Lang]] kembali muncul menjelang kejatuhan Dinasti Ming dan memberontak kepada Dinasti Qing. Dalam sejumlah pemberontakan awal, [[Wang Lang]] beserta pengikutnya memperoleh sejumlah kemenangan namun pada akhirnya seluruh pengikut [[Wang Lang]] tewas terbunuh karena kalah dalam persenjataan modern dan jumlah pasukan. [[Wang Lang]] berhasil selamat dalam pertempuran terakhirnya namun tidak dapat kembali ke gunung Lao Shan karena tentara Manchu telah menduduki seluruh area tersebut dan pada akhirnya [[Wang Lang]] menuju gunung suci Kun Lun beserta guru Taoisnya ''Yu Hua Zhen Ren'' (Nama ''Yu Hua Zhen Ren'' kembali muncul pada masa Dinasti Qing dan ditenggarai juga sebagai Immortal Taois bersama [[Wang Lang]]) untuk tujuan spiritual dan berkultivasi.