Kabupaten Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k Suntingan 195.189.142.154 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Maglev
Baris 35:
 
Dalam sejarah Bima disebutkan bahwa kerajaan Bima dahulu terpecah –pecah dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing dipimpin oleh Ncuhi. Ada lima Ncuhi yang menguasai lima wilayah yaitu :
1. Ncuhi Dara, memegang kekuasaan wilayah PusatMbojo
2. Ncuhi Parewa, memegang kekuasaan wilayah Bima Selatan
3. Ncuhi Padolo, memegang kekuasaan wilayah Bima Barat
Baris 42:
 
Kelima Ncuhi ini hidup berdampingan secara damai, saling hormat menghormati dan selalu mengadakan musyawarah mufakat bila ada sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama. Dari kel
 
==Pemerintahan==
'''Kecamatannya antara lain''' adalah [[Belo, Bima|Belo]]. Disini terdapat [[Bandara]] '''Muhammad Salahuddin''', Desa Teke adalah salah desa yang ada di Kecamatan '''Belo'''.Hampir 99% masyarakat Bima menganut agama Islam yang penyebaran melalui jawa dan sulawesi.Alam yang Indah serta potensi-potensi sumber daya alam yang dimiliki memberikan kesempatan kepada investor untuk menanamkan modal diaerah ini, disamping membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Bima yang pendapatan daerahnya masih rendah dibanding kabupaten lain di Indonesia umumnya dan Indonesia tengah pada khususnya.
 
===Pemekaran 2002===
Di Kabupaten Bima terdapat beberapa kecamatan yang menjadi modal dan pendapatan daerah di kabupaten bima setelah terjadi pemekaran pada tahun 2002 yang lalu. kecamatan yang ada antara lain kecamatan Sape, Belo, Woha, Bolo, Karumbu, wawo, Wera, Lambu, dan banyak kecamatan yang merupakan hasil pemekaran, berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemda Bima dan Masyarakat yang ada pada wilayah yang jauh dari pusat kota bima.
 
===Pemekaran 2007===
Pada tahun [[2007]], terjadi pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kecamatan baru, yaitu :
# kec. Parado
# kec. Lambitu
# kec. Soromandi
# kec. Pali'belo
sehingga sekarang Bima memiliki jumlah kecamatannya menjadi 18.
 
==Geografis==
===Koordinat===
Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terletak diujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan dengan Kota Bima (pecahan dari Kota Bima). Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40” - 119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan.<ref name="potensi">[http://www.bimakab.go.id/bima/modules.php?op=modload&name=PagEd&file=index&topic_id=0&page_id=13 ''Potensi Daerah Kabupaten Bima''. Situs Pemkab Bima]</ref>
 
===Batas-batas wilayah===
- Sebelah Utara : Laut Flores
- Sebelah Timur : Selat Sape
- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
- Sebelah Barat : Kabupaten Dompu
 
===Topografis===
Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%) merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%) adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan areal persawahan dan lebih dan separuh merupakan lahan kering. Oleh karena keterbatasan lahan pertanian seperti itu dan dikaitkan pertumbuhan penduduk kedepan, akan menyebabkan daya dukung lahan semakin sempit. Konsekuensinya diperlukan transformasi dan reorientasi basis ekonomi dari pertanian tradisional ke pertanian wirausaha dan sektor industri kecil dan perdagangan. Dilihat dari ketinggian dari permukaàn laut, Kecamatan Donggo merupakan daerah tertinggi dengan ketinggian 500 m dari permukaan laut, sedangkan daerah yang terendah adalah Kecamatan Sape dan Sanggar yang mencapai ketinggian hanya 5 m dari permukaan laut.
 
Di Kabupaten Bima terdapat empat buah gunung yakni Gunung Tambora di Kecamatan Tambora, Gunung Sangiang di Kecamatan Wera, Gunung Maria di Kecarnatan Wawo. dan yang tertinggi adalah Gunung Soromandi di Kecamatan Donggo dengan ketinggian 4.775 m.
 
===Luas wilayah===
Luas wilayah setelah pembentukan Daerah Kota Bima berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 adalah seluas 437.465 Ha atau 4.394,38 Km² (sebelum pemekaran 459.690 Ha atau 4.596,90 Km²), dengan jumlah penduduk 419.302 jiwa dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km².
 
Wilayah Kabupaten Bima beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan relatif pendek. Keadaan curah hujan tahunan rata-rata tercatat 58.75 mm, maka dapat disimpulkan Kabupaten Bima adalah daerah berkategori kering sepanjang tahun yang berdampak pada kecilnya persediaan air dan keringnya sebagian besar sungai.Curah hujan tertinggi pada bulan Februari tercatat 171 mm dengan hari hujan selama 15 hari dan musim kering terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September dimana tidak tejadi hujan. Kabupaten Bima pada umumnya memiliki drainase yang tergenang dan tidak tergenang. Pengaruh pasang surut hanya seluas 1.085 Ha atau 0,02% dengan lokasi terbesar diwilayah pesisir pantai. Sedangkan luas lokasi yang tergenang terus menerus adalah seluas 194 Ha. yaitu wilayah Dam Roka, Dam Sumi dan Dam Pelaparado. Sedangkan Wilayah yang tidak pernah tergenang di Kabupaten Bima adalah seluas 457.989 Ha.
 
==Referensi==
===Sumber===
<references/>
===Lihat pula===
*[[Kota Bima]]
*[[Kesultanan Bima]]
===Pranala luar===
*{{id}}[http://www.bimacenter.com/ Situs Bima Center]
*{{id}}[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0309/18/otonomi/567097.htm ''Kabupaten Bima''. Harian Kompas, 18 September 2003]
*{{id}}[http://www.mbojo.com/ Dou Mbojo (Orang Bima) Online Community]
*{{id}}[http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/nusatenggara/2005/08/08/brk,20050808-64997,id.html ''Raja Muda Bima Dilantik Jadi Bupati''. Tempo Interaktif, 8 Agustus 2005]
-->
{{Kabupaten Bima}}
{{NTB}}
{{indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten di Nusa Tenggara Barat|Bima]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bima]]
[[Kategori:Kabupaten Bima| ]]
 
[[jv:Kabupaten Bima]]