Ahmad Bustomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nuriadhi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nuriadhi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
 
== Kehidupan pribadi ==
Ahmad Bustomi dilahirkan dari pasangan Jumari dan Sarmiati pada [[13 Juli]] [[1985]] di [[Jombang]]. Hanya saja, 40 hari setelah dilahirkan, Tomi diboyong oleh kedua orang tuanya ke [[Malang]]. Selanjutnya, Jumari beserta keluarganya mengadu nasib ke [[Jakarta]]. Bertahun-tahun mengadu nasib, Jumari akhirnya kembali ke kampung halamannya di daerah [[Karangploso, Malang|Karangploso]], [[Malang]]. "Saat kembali dari Jakarta, Tomi masih duduk di kelas V [[SD]]. Kemudian menantu saya, Jumari, mendirikan bengkel untuk menopang ekonominya," kata Atikah nenek Ahmad Bustomi. Saat berada di kota dingin itulah Bustomi menekuni permainan sepak bola tersebut.<ref>[http://www.beritajatim.com/detailnews.php/5/Olahraga/2010-12-21/87531/Nenek_Bustomi_Ibarat_Pemain_ke-12_Timnas Nenek Bustomi ibarat pemain ke-12 Timnas], diakses 21 Desember 2010</ref> Satu kenangan yang tak pernah dilupakan bagi kedua orang tuanya, Jumari dan Sumiati adalah saat menjual perhiasan untuk bisa membelikan sepatu baru bagi sang anak ketika akan masuk dalam seleksi [[Persema Malang]]. "Pada saat itu sepatu bolanya sobek dan tidak bisa dipakai. Mau beli tak punya uang. Terpaksa saya jual anting-anting seberat 1 gram dan laku 100 ribu. Uang itu untuk membeli sepatu bola," aku Sumiati.<ref>[http://www.detiksport.com/sepak bolasepak_bola/read/2010/12/22/161038/1530897/76/bustomi-yang-sempat-putus-asa?b99110370 Bustomi yang sempat putus asa], diakses 22 Desember 2010</ref> Ia menikah dengan Fina Dian Sari teman semasa SMP yang kini bekerja sebagai asisten [[apoteker]] di RSSA ([[Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar]]) [[Malang]].
 
== Karier ==