Kompos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Isroi (bicara | kontrib)
Isroi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 88:
== Dasar-dasar Pengomposan ==
 
=== Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan ===
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
 
Baris 163:
'''Kandungan Bahan Berbahaya'''
Beberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan mikroba. Logam-logam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa bahan yang termasuk kategori ini. Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.
 
'''Lama pengomposan'''
Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposakan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akan berlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-benar matang.
 
Tabel Kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan (Ryak, 1992)
 
{| class="wikitable"
|-
! Kondisi
! Konsisi yang bisa diterima
! Ideal
|-
| Rasio C/N
| 20:1 s/d 40:1
| 25-35:1
|-
| Kelembaban
| 40 – 65 %
| 45 – 62 % berat
|-
| Konsentrasi oksigen tersedia
| > 5%
| > 10%
|-
| Ukuran partikel
| 1 inchi
| bervariasi
|-
| Bulk Density
| 1000 lbs/cu yd
| 1000 lbs/cu yd
|-
| pH
| 5.5 – 9.0
| 6.5 – 8.0
|-
| Suhu
| 43 – 66oC
| 54 -60oC
|}
 
== STRATEGI MEMPERCEPAT PROSES PENGOMPOSAN ==
 
Pengomposan dapat dipercepat dengan beberapa strategi. Secara umum strategi untuk mempercepat proses pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
 
 
# Menanipulasi kondisi/faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengomposan.
# Menambahkan Organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan: mikroba pendegradasi bahan organik dan vermikompos (cacing).
# Mengambungkan strategi pertama dan kedua.
 
=== Memanipulasi Kondisi Pengomposan ===
 
Strtegi ini banyak dilakukan di awal-awal berkembangnya teknologi pengomposan. Kondisi atau faktor-faktor pengomposan dibuat seoptimum mungkin. Sebagai contoh, rasio C/N yang optimum adalah 25-35:1. Untuk membuat kondisi ini bahan-bahan yang mengandung rasio C/N tinggi dicampur dengan bahan yang mengandung rasio C/N rendah, seperti kotoran ternak. Ukuran bahan yang besar-besar dicacah sehingga ukurannya cukup kecil dan ideal untuk proses pengomposan. Bahan yang terlalu kering diberi tambahan air atau bahan yang terlalu basah dikeringkan terlebih dahulu sebelum proses pengomposan. Demikian pula untuk faktor-faktor lainnya.
 
=== Menggunakan Aktivator Pengomposan ===
 
Strategi yang lebih maju adalah dengan memanfaatkan organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan. Organisme yang sudah banyak dimanfaatkan misalnya cacing tanah. Proses pengomposannya disebut vermikompos dan kompos yang dihasilkan dikenal dengan sebutan kascing. Organisme lain yang banyak dipergunakan adalah mikroba, baik bakeri, aktinomicetes, maupuan kapang/cendawan. Saat ini dipasaran banyak sekali beredar aktivator-aktivator pengomposan, misalnya : Promi, OrgaDec, SuperDec, ActiComp, EM4, Stardec, Starbio, BioPos, dan lain-lain.
 
Promi, OrgaDec, SuperDec, dan ActiComp adalah hasil penelitian Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) dan saat ini telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Aktivator pengomposan ini menggunakan mikroba-mikroba terpilih yang memiliki kemampuan tinggi dalam mendegradasi limbah-limbah padat organik, yaitu: Trichoderma pseudokoningii, Cytopaga sp, Trichoderma harzianum, Pholyota sp, Agraily sp dan FPP (fungi pelapuk putih). Mikroba ini bekerja aktif pada suhu tinggi (termofilik). Aktivator yang dikembangkan oleh BPBPi tidak memerlukan tambahan bahan-bahan lain dan tanpa pengadukan secara berkala. Namun, kompos perlu ditutup/sungkup untuk mempertahankan suhu dan kelembaban agar proses pengomposan berjalan optimal dan cepat. Pengomposan dapat dipercepat hingga 2 minggu untuk bahan-bahan lunak/mudah dikomposakan hingga 2 bulan untuk bahan-bahan keras/sulit dikomposkan.
 
=== Memanipulasi Kondisi dan Menambahkan Aktivator Pengomposan ==
Strategi proses pengomposan yang saat ini banyak dikembangkan adalah mengabungkan dua strategi di atas. Kondisi pengomposan dibuat seoptimal mungkin dengan menambahkan aktivator pengomposan.
 
=== Pertimbangan untuk menentukan strategi pengomposan ===
 
Seringkali tidak dapat menerapkan seluruh strategi pengomposan di atas dalam waktu yang bersamaan. Ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan strategi pengomposan:
 
# Karakteristik bahan yang akan dikomposkan.
# Waktu yang tersedia untuk pembuatan kompos.
# Biaya yang diperlukan dan hasil yang dapat dicapai.
# Tingkat kesulitan pembuatan kompos
 
== Pengomposan secara aerobik ==