Nurdin Halid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nurdinhalidnh (bicara | kontrib)
Sebagai Ketua PSSI: Perbaikan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
tanggal
Baris 27:
'''Nurdin Halid''' ({{lahirmati|[[Watampone]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]|17|11|1958}}) adalah seorang [[pengusaha]] dan [[politikus]] [[Indonesia]]. Ia adalah Ketua Umum [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]] periode [[2003]]-[[2011]] dan pernah menjadi anggota [[DPR|DPR-RI]] dari Partai [[Golkar]] pada tahun [[1999]]—[[2004]].
 
== KontroversiKasus Korupsi ==
Pada tanggal [[16 Juli]] [[2004]], dia ditahan sebagai [[tersangka]] dalam kasus [[penyelundupan]] gula impor ilegal. Ia kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Hampir setahun kemudian pada tanggal [[16 Juni]] [[2005]], dia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]] dan dibebaskan. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin dua tahun penjara. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang gula impor pada September 2005, namun dakwaan terhadapnya ditolak majelis hakim pada [[15 Desember]] 2005 karena [[berita acara pemeriksaan]] (BAP) perkaranya cacat hukum. Selain kasus ini, ia juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari [[Vietnam]] dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh [[Pengadilan Negeri Jakarta Utara]] pada 9 Agustus 2005. Tanggal [[17 Agustus]] [[2006]] ia dibebaskan setelah mendapatkan [[remisi]] dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
 
== Sebagai Ketua PSSI ==
Nurdin terpilih sebagai Ketua PSSI pada tahun 2003. Ia berinisiatifdikenal untuksebagai ketua PSSI yang kontroversial. Dia menjalankan organisasi dari balik terali besi penjara, mengumumkan ide menaturalisasikan pemain asing, menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi, menentang penghentian pengucuran dana [[APBD]] untuk klub, dan mengurangi sanksi Persebaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara besar-besaran (dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang).
 
=== Status kriminal ===