Kim Kurniawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.58.174.66 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Luthfi Waskitojati
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
}}
 
'''Kim Jeffrey Gonzales Kurniawan''' ({{lahirmati|[[Mühlacker]], [[Jerman]]|23|3|1990}}) adalah pemain sepak bola [[Indonesia]] keturunan [[Jerman]]. Saat ini ia memperkuat [[Persib Bandung]]. Kim merupakan salah satu pemain yang di naturalisasi oleh [[PSSI]] selain [[Cristian Gonzáles]]. Ia mempunyai garis keturunan [[Tionghoa]]-[[Indonesia]] dari sang Ayah. Kakeknya, [[Kwee Hong Sing]] tercatat pernah membela [[Persija Jakarta]] dan juga [[Tim nasional sepak bola Indonesia]] di era 1950-an. Kala itu, [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] ditangani seorang pelatih asal [[Yugoslavia]], [[Antun Pogačnik]]. Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu [[Asian Games]] [[1958]], nyaris mengungguli [[Uni Soviet]] yang diperkuat [[Lev Yashin]] di [[Olimpiade]] [[1956]], menundukkan [[China]] di Kualifikasi [[Piala Dunia]] [[1958]], dan menjuarai [[Piala Merdeka]] [[1961]] dan [[1962]] di [[Malaysia]]. Selain itu, [[Kwee Hong Sing]] juga mencicipi beberapa gelar bersama [[Persija Jakarta]]. Ia direkrut [[Persema Malang]] bersama [[Irfan Bachdim]], Kim di [[Persema Malang]] atas ajakan dari [[Timo Scheunemann]], ketika pelatih Persema ini pulang ke kampung halamannya di [[Jerman]]. Beberapa minggu kemudian Kim bersama dengan [[Irfan Haarys Bachdim]] dan [[Alessandro Trabucco]] di undang datang ke [[Indonesia]] untuk bermain dalam laga amal bersama pemain-pemain berbakat lainnya untuk tokoh sepak bola [[Lucky Acub Zaenal]] dan [[Rusdy Bahalwan]], di [[Malang]] dan [[Surabaya]].
 
Pada tahun 2016, ia resmi menandatangani kontraknya bersama [[Persib Bandung]].