Konten dihapus Konten ditambahkan
Pribadikelana (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pribadikelana (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
[[Error]]
 
[[Error]]
=== Konflik dan perjanjian damai ===
{{main|Konflik Arab-Israel|Konflik Israel-Palestina}}
Negara-negara Arab selama bertahun-tahun menolak hak Israel untuk berdiri. [[Nasionalisme Arab]] yang dipimpin oleh [[Gamal Abdel Nasser|Nasser]] menyerukan penghancuran negara Israel.<ref>[http://encarta.msn.com/encnet/refpages/RefArticle.aspx?refid=761570433 Encarta - Six-Day War]</ref> Pada tahun 1967, Mesir, Suriah, dan Yordania menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir [[UNEF II|pasukan perdamaian PBB]] keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel terhadap [[Laut Merah]]. Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada [[Perang Enam Hari]] yang kemudian dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut [[Tepi Barat]], [[Jalur Gaza]], [[Semenanjung Sinai]], dan [[Dataran Tinggi Golan]].<ref>{{harvnb|Smith|2006|p=126}}. "Nasser, the Egyptian president, decided to mass troops in the Sinai...casus belli by Israel."</ref> ''Garis Hijau'' menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel dengan [[Wilayah pendudukan Israel]]. Batas wilayah [[Yerusalem]] juga diperluas dengan memasukkan wilayah [[Yerusalem Timur]]. Sebuah undang-undang yang mengesahkan pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar hukum internasional.
[[Berkas:Golda Meir 03265u.jpg|left|thumb|upright|Perdana Menteri [[Golda Meir]] yang kemudian mengundurkan diri setelah [[Perang Yom Kippur]]]]
 
Kegagalan negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya gerakan kemerdekaan Palestina oleh [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO).<ref>[http://www.nytimes.com/2005/03/13/magazine/13PALESTINIANS.html?pagewanted=2 NYTimes - The Interregnum]</ref><ref>[http://www.mfa.gov.il/MFA/Foreign+Relations/Israels+Foreign+Relations+since+1947/1947-1974/33+The+Palestinian+National+Covenant-+July+1968.htm Israel Ministry of Foreign Affairs - The Palestinian National Covenant- July 1968]</ref> Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan berbagai gelombang serangan<ref>[http://www.palestinefacts.org/pf_1967to1991_terrorism_1970s.php Ma'alot, Kiryat Shmona, and Other Terrorist Targets in the 1970s<!-- Bot generated title -->]</ref> terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia,<ref>Andrews, Edmund L. and John Kifner.[http://www.nytimes.com/2008/01/27/world/middleeast/27habash.html?pagewanted=2&ei=5088&en=9767c2c5b87668e6&ex=1359090000&partner=rssnyt&emc=rss "George Habash, Palestinian Terrorism Tactician, Dies at 82."] ''[[The New York Times]]''. January 27, 2008. May 12, 2008.</ref> termasuk pula [[Peristiwa München|pembunuhan atlet-atlet]] Israel pada [[Olimpiade München 1972]]. Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan [[Operasi Wrath of God]] (Murka Allah). Pada operasi ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa München ini dilacak dan dibunuh.<ref>{{harvnb|Crowdy|2006|p=333}}</ref>
 
Pada hari [[Yom Kippur]] 6 Oktober 1973 yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah [[Perang Yom Kippur|melancarkan serangan mendadak]] terhadap Israel. Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober dengan Israel berhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.<ref>{{cite web|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/october/6/newsid_2514000/2514317.stm |publisher=The BBC |title=1973: Arab states attack Israeli forces |work=On This Day |accessdate=2007-07-15}}</ref> [[Komisi Agranat|Sebuah komisi]] yang dibentuk untuk menginvestigasi perang ini membebaskan pemerintah Israel dari tanggung jawab. Namun kemarahan publik Israel pada akhirnya memaksa Perdana Menteri [[Golda Meir]] untuk mengundurkan diri.
 
Pemilihan Knesset 1977 menandai terjadinya titik balik dalam sejarah perpolitikan Israel. Pada pemilihan ini, [[Menachem Begin]] yang berasal dari partai [[Likud]] mengambil alih kontrol pemerintahan dari [[Partai Buruh (Israel)|Partai Buruh Israel]].<ref>{{harvnb|Bregman|2002|pp=169–70}} "In hindsight we can say that 1977 was a turning point..."</ref> Pada tahun itu pula, Presiden Mesir [[Anwar El Sadat]] melakukan kunjungan ke Israel dan mengucapkan pidato di depan [[Knesset]]. Aksi ini dilihat sebagai pengakuan kedaulatan Israel yang pertama oleh negara Arab.<ref>{{harvnb|Bregman|2002|pp=171–4}}</ref> Dua tahun kemudian, Sadat dan [[Menachem Begin]] menandatangani [[Persetujuan Camp David]] dan [[Perjanjian Damai Israel-Mesir]].<ref>{{harvnb|Bregman|2002|pp=186–7}}</ref> Israel menarik mundur pasukannya dari semenanjung Sinai dan setuju untuk bernegosiasi membahas otonomi warga Palestina yang berada di luar ''Garis Hijau'', namun rencana tersebut tidak pernah diimplementasikan. Pemerintahan Begin mendukung warga Israel untuk bermukim di [[Tepi Barat]], mengakibatkan konflik dengan warga Palestina di daerah tersebut.
 
Pada tanggal 7 Juni 1981, Israel membombardir reaktor nuklir Osirak milik [[Irak]] pada [[Operasi Opera]]. Badan intelijen Israel, [[Mossad]], mencurigai reaktor nuklir tersebut akan digunakan Irak untuk mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1982, Israel melakukan intervensi pada [[Perang Saudara Lebanon]] untuk menghancurkan basis-basis serangan [[Organisasi Pembebasan Palestina]] di Israel Utara. Intervensi ini kemudian berkembang menjadi [[Perang Lebanon 1982|Perang Lebanon Pertama]].<ref>{{harvnb|Bregman|2002|p=199}}</ref> Israel menarik pasukannya dari Lebanon pada tahun 1986. [[Intifada Pertama]] yang merupakan perlawanan rakyat Palestina terhadap pemerintahan Israel<ref>{{cite encyclopedia |encyclopedia=Encarta |publisher=Microsoft |url=http://encarta.msn.com/encyclopedia_761579974/Intifada.html |title=Intifada |accessdate=2007-09-16 |year=2007}}</ref> terjadi pada tahun 1987, menyebabkan terjadinya kekerasan di daerah pendudukan Israel. Selama 6 tahun berikutnya, lebih dari seribu orang tewas, kebanyakan merupakan korban kekerasan internal warga Palestina.<ref>{{harvnb|Stone|Zenner|1994|p=246}}. "Toward the end of 1991,... were the result of internal Palestinian terror."</ref> Selama [[Perang Teluk]] 1991, PLO dan kebanyakan warga Palestina mendukung [[Saddam Hussein]] dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap Israel.<ref>{{cite news|url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9D0CE7DB173EF93AA35751C1A967958260|title=After 4 Years, Intifada Still Smolders|publisher=The New York Times|date=1991-12-09|accessdate=2008-03-28|last=Haberman|first=Clyde}}</ref><ref>{{harvnb|Mowlana|Gerbner|Schiller|1992|p=111}}</ref>
[[Berkas:Bill Clinton, Yitzhak Rabin, Yasser Arafat at the White House 1993-09-13.jpg|right|thumb|[[Yitzhak Rabin]] dan [[Yasser Arafat]] berjabat tangan, dipantau oleh [[Bill Clinton]], pada penandatanganan [[Persetujuan Oslo]] pada 13 September 1993]]
 
Pada tahun 1992, [[Yitzhak Rabin]] menjadi Perdana Menteri Israel setelah memangkan pemilihan umum legislatif Israel 1992. [[Yitzhak Rabin]] dan partainya mendukung adanya kompromi dengan tetangga-tetangga Israel.<ref>{{harvnb|Bregman|2002|p=236}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bc.edu/research/cjl/meta-elements/texts/cjrelations/resources/education/Israel_Palestine/cold_war_ends.htm |publisher=Boston College |title=From the End of the Cold War to 2001 |accessdate=2007-07-16}}</ref> Setahun kemudian, [[Shimon Peres]] dan [[Mahmoud Abbas]], sebagai wakil Israel dan PLO, menandatangani [[Persetujuan Oslo]]. Persetujuan ini memberikan [[Otoritas Nasional Palestina]] hak untuk memerintah di Tepi Barat dan Jalur Gaza.<ref>{{cite web |url=http://www.state.gov/p/nea/rls/22602.htm |publisher=U.S. Department of State |title=Declaration of Principles on Interim Self-Government Arrangements |date=1993-09-13 |accessdate=2007-07-16|archiveurl=http://web.archive.org/web/20030823194850/http://www.state.gov/p/nea/rls/22602.htm|archivedate=2003-08-23}}</ref> Selain itu, juga dinyatakan pula pengakuan hak Israel untuk berdiri dan menyerukan berakhirnya terorisme.<ref>[[Israel-Palestine Liberation Organization letters of recognition]]</ref> Pada tahun 1994, [[Perjanjian Damai Israel-Yordania]] ditandatangani, membuat Yordania menjadi negara Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.<ref>{{harvnb|Harkavy|Neuman|2001|p=270}}. "Even though Jordan in 1994 became the second country, after Egypt to sign a peace treaty with Israel..."</ref>
 
Dukungan publik Arab terhadap persetujuan ini menurun setelah terjadinya peristiwa pembantaian umat Muslim yang sedang bersembahyang di Masjid Ibrahimi oleh sekelompok ekstremis gerakan [[Kach]]. Selain itu, permukiman warga Israel di daerah pendudukan yang masih berlanjut, serta menurunnya kondisi ekonomi Palestina juga menurunkan dukungan publik Arab. Dukungan publik Israel terhadap persetujuan ini juga berkurang setelah terjadinya rentetan kasus [[bom bunuh diri]] yang dilakukan oleh [[hamas]]. [[Yitzhak Rabin|Pembunuhan Yitzhak Rabin]] yang dilakukan oleh ekstremis Yahudi ketika ia sedang meninggalkan sebuah pawai yang mendukung perdamaian dengan Palestina mengejutkan seluruh negeri.
 
Pada akhir 1990-an, Israel yang dipimpin oleh [[Benjamin Netanyahu]] menarik mundur pasukannya dari [[Hebron]]<ref>{{harvnb|Bregman|2002|p=257}}</ref> dan menandatangai [[Memorandum Sungai Wye]]. Memorandum tersebut memberikan Otoritas Nasional Palestina kontrol yang lebih luas.<ref>{{cite web|url=http://www.state.gov/p/nea/rls/22694.htm |publisher=U.S. Department of State |title=The Wye River Memorandum |date=1998-10-23 |accessdate=2007-07-16|archiveurl=http://web.archive.org/web/20030823205715/http://www.state.gov/p/nea/rls/22694.htm|archivedate=2003-08-23}}</ref>
 
[[Ehud Barak]] yang merupakan Perdana Menteri terpilih pada pemilihan tahun 1999 memulai pemerintahannya dengan menarik mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan dan melakukan negosiasi dengan Ketua Otoritas Palestina [[Yasser Arafat]] dan Presiden Amerika Serikat [[Bill Clinton]] pada [[Pertemuan Camp David 2000|Pertemuan Camp David]] bulan Juli tahun 2000. Dalam pertemuan itu, Barak menawarkan rencana pendirian [[Negara Palestina]], namun Yasser Arafat menolak tawaran tersebut.<ref>{{harvnb|Gelvin|2005|p=240}}</ref> Setelah negosiasi gagal, [[Intifada Kedua]] dimulai.
 
[[Ariel Sharon]] menjadi Perdana Menteri Israel yang baru setelah memenangi pemilihan tahun 2001. Pada masa pemerintahannya, Sharon secara sepihak menarik muncur pasukan Israel dari Jalur Gaza dan membangun dinding pemisah di perbatasan [[Tepi Barat]].<ref>{{cite news|title=West Bank barrier route disputed, Israeli missile kills 2|url=http://www.usatoday.com/news/world/2004-07-29-west-bank_x.htm|publisher=The Associated Press (via USA Today)|date=2004-07-29|accessdate=2007-07-16}}</ref> Pada Januari 2006, setelah Ariel Sharon menderita strok berat dan berada dalam keadaan koma, kekuasaannya digantikan oleh [[Ehud Olmert]].
 
==== Perkembangan terkini ====
{{main|Konflik Israel-Gaza 2008-2009}}
{{main|Konflik Israel-Palestina}}
Pada bulan Juli tahun 2006, serangan [[Hezbollah]] ke Israel Utara beserta penculikan dua tentara Israel memicu terjadinya [[Perang Lebanon Kedua]].<ref name="UN1701">[http://www.un.org/News/Press/docs/2006/sc8808.doc.htm 'Permanent Ceasefire to Be Based on Creation Of Buffer Zone Free of Armed Personnel Other than UN, Lebanese Forces'] [[United Nations Security Council]], August 11, 2006{{br}}- escalation of hostilities in Lebanon and in Israel since Hizbollah’s attack on Israel on July 12, 2006</ref><ref name="HRTZ_Harel">{{cite web
| url=http://www.haaretz.com/hasen/pages/ShArt.jhtml?itemNo=737825
| title=Hezbollah kills 8 soldiers, kidnaps two in offensive on northern border
| accessdate=2006-08-13
| last=Harel
| first=Amos
| date=July 13, 2006
| publisher=[[Haaretz]]}}
</ref> Peperangan ini diakhiri dengan gencatan senjata yang disponsori oleh Dewan Keamanan PBB dengan mengeluarkan Resolusi PBB 1701.
 
Pada akhir Desember 2008, gencatan senjata antara [[Hamas]] dengan Israel berakhir setelah adanya serangan roket yang diluncurkan oleh [[Hamas]]. Israel merespon serangan tersebut dengan serangan udara.<ref>{{cite news|author = Associated Free Press|title = Israeli jets pound Hamas|url = http://www.smh.com.au/news/world/israeli-jets-pound-hamas/2008/12/29/1230399085970.html?page=fullpage#contentSwap1|publisher = The Sydney Morning Herald|date = 2008-12-29|accessdate = 2008-12-29|language = English}}</ref> Pada tanggal 3 Januari 2009, pasukan Israel memasuki kota Gaza dan memulai serangan darat.<ref>{{cite news|first = Jason|last = Koutsoukis |title = Battleground Gaza: Israeli ground forces invade the strip|url = http://www.smh.com.au/news/world/battleground-gaza/2009/01/04/1231003847085.html|publisher = smh.com.au|date = 5/1/9|accessdate = 5/1/9|language = English}}</ref> Pada tanggal 17 Januari 2009, Israel mengumumkan gencatan senjata secara sepihak dengan syarat dihentikannya serangan roket dan mortir. Hal ini kemudian diikuti oleh Hamas yang juga mengumumkan gencatan senjata dengan syarat ditariknya pasukan Israel dari Gaza serta dibukanya kembali perbatasan.
 
== Geografi dan iklim ==