Sabang, Bulagi Utara, Banggai Kepulauan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
'''Sabang''' adalah sebuah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Bulagi Utara]], [[kabupaten Banggai Kepulauan]], [[provinsi Sulawesi Tengah]]. '''Sabang''' adalah salah satu dari tiga [[kelurahan]] yang ada di [[kabupaten Banggai Kepulauan]] termasuk [[kelurahan]] [[ Salakan]], [[kecamatan]] [[Tinangkung]] dan [[kelurahan]] [[Bulagi I]], [[kecamatan]] [[Bulagi]].
 
 
Secara geografis '''Sabang''' berbatasan langsung dengan Selat Peling di utara, [[Koyobunga, Bulagi Utara|desa Koyobunga]] di timur, [[Ombuli, Bulagi Utara|desa ombuli]] di barat, [[Alul, Bulagi|desa Alul]], [[kecamatan]] [[Bulagi]] di selatan.
Baris 17 ⟶ 18:
'''Asal Usul Nama'''
 
Menurut cerita kuno bahwa dahulu ada seorang penjahat jagoan yang namanya tidak diketahui. Penjahat dalam bahasa Banggai ''' "Tolang"''' artinya sesorang yang banyak berbuat kejahatan dan pada umumnya suka membunuh sesama manusia dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
 
 
Tolang semakin merajalela dan membuat keonaran di kampung-kampunng. Hal ini membuat seluruh orang kampung menjadi risau terutama Kepala Kampung. Kepala Kampung pun memikirkan hal itu. Maka di dapatlah suatu cara untuk dapat mengalahkan dan memusnahkan Tolang tersebut. Melalui seorang Kepala KampungJaga mengumpulkanmaka dikumpulkan beberapa jagoan yang handal. Jagoan-jagoan itu disebut '''Talenga'''. Seusai mengumpulkan para Talenga Kepala Jaga tidak langsung menyuruh untuk menyerang di tunggulah hari yang tepat.
 
Tolang semakin merajalela dan membuat keonaran di kampung-kampunng. Hal ini membuat seluruh orang kampung menjadi risau terutama Kepala Kampung. Kepala Kampung pun memikirkan hal itu. Maka di dapatlah suatu cara untuk dapat mengalahkan dan memusnahkan Tolang tersebut. Kepala Kampung mengumpulkan beberapa jagoan yang handal. Jagoan-jagoan itu disebut Talenga.
 
Beberapa hari kemudian munculah Tolang tersebut dan membuat keonaran di kampung. Dengan segerah Kepala Jaga menyuruh untuk menyerang. Dikejarlah Talenga itu hingga akhirnya tertangkap dan memusnahkannya dengan memotong dengan parang.
Seusai mengumpulkan para Talenga Kepala Kampung tidak langsung menyuruh untuk menyerang di tunggulah hari yang tepat. Beberapa hari kemudian terdengarlah keonaran di kampung maka
 
'''PemimpiPemimpin'''
 
Kepala Kampung/Kepala Desa