Barongsai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aerochord (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
Di Indonesia, Singa Utara biasa disebut Peking Sai. Singa Utara memiliki bulu yang lebat dan panjang berwarna kuning dan merah. biasanya Singa Utara dimainkan dengan 2 Singa dewasa dengan pita warna merah di kepalanya yang menggambarkan Singa Jantan, dan Pita Hijau (kadang bulu hijau di kepalanya) untuk menggambarkan Singa Betina.
 
Pekingsai dimainkan dengan Akrobatik dan Atraktif, seperti berjalan di tali, berjalan di atas bola, menggendong, berputar, dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya. Tidak jarang juga, Pekingsai dimainkan dengan anak singa, atau seorang 'pendekar' yang memegang benda berbentuk bola yang memimpin para Singa. Biasanya, sang pendekar melakukan beberapa gerakan-gerakan beladiri Wushu.
 
Konon, pada jaman dahulu, atraksi Pekingsai digunakan untuk menghibur keluarga kerajaan di istana Tiongkok.
 
=== Singa Selatan ===
Singa Selatan inilah yang sering kita lihat, atau kita sebut Barongsai. Singa Selatan lebih ekspresif dibanding Singa Utara. Kerangka kepala Singa Selatan dibuat dari bambu, lalu ditempeli kertas, lalu dilukis, dan ditempeli bulu dan dihias. Bulu yang memiliki kualitas tinggi untuk pembuatan Barongsai adalah bulu domba atau bulu kelinci. Tetapi, untuk harga yang murah, biasanya digunakan bulu sintetis. Pada zaman modern, kerangka barongsai mulai dibuat dengan alumunium atau rotan.
 
Singa Selatan memiliki berbagai macam jenis. Singa yang memiliki tanduk lancip, mulut seperti bebek, dahi yang tinggi, dan ekor yang lebih panjang disebut Fut San (juga disebut Fo Shan, atau Fat San). Sedangkan Singa yang memiliki mulut moncong ke depan, tanduk yang tidak lancip, dan ekor yang lebih kecil disebut Hok San. Keduanya diambil dari nama tempat di Tiongkok.
Baris 41:
Biasanya, perbedaan warna pada bulu Barongsai melambangkan umur dan karakter sang Barongsai. Barongsai dengan warna putih adalah barongsai yang paling tua, warna putih melambangkan kesucian. Barongsai berwarna kuning adalah Barongsai dengan umur yang tidak teralu tua dan tidak terlalu muda, warna kuning melambangkan keberuntungan dan ketulusan hati. Barongsai berwarna hitam adalah barongsai dengan umur yang paling kecil. Itulah mengapa, biasanya barongsai berwarna hitam ditarikan dengan gerakan yang lincah dan seperti memiliki keingintahuan tinggi. Barongsai berwarna emas melambangkan kegembiraan. Barongsai dengan warna hijau melambangkan pertemanan. Barongsai dengan bulu warna merah melambangkan keberanian. Karena berkembangnya waktu, Barongsai modern telah muncul dan menghasilkan warna-warna baru seperti pink, ungu, dll.
 
Barongsai dimainkan di beberapa tempat. Barongsai yang dimainkan di lantai atau papan disebut Barongsai Tradisional, Barongsai yang dimainkan di atas tonggak disebut Barongsai Tonggak. Tonggak yang berstandar internasional memiliki tinggi kurang lebih 80cm sampai 2m. Untuk Barongsai lantai, biasanya area dalam pertandingan dibatasi 8x8 meter - 10x10 meter. Dalam pertunjukan barongsai, makanan Barongsai yang berupa sayur disebut Cheng.
 
Untuk menarikan Barongsai, agar terlihat indah dan menarik, pemain Barongsai harus menguasai kerjasama antar pemain, kerjasama pemain musik, dan kerjasama pemain musik dan pemain barongsai. Pergerakan barongsai dengan musik harus serasi. Pemain barongsai juga harus membuat barongsai seolah benar-benar "hidup" dengan cara membuat ekspresi dan mimik wajah barongsai seolah-olah nyata. ekspresi tersebut adalah bahagia, marah, takut, ragu-ragu, mabuk, bergerak dan diam. Barongsai harus terlihat agak kaget saat melihat benda berwarna merah, dan dalam kategori Barongsai Tradisional, saat melihat air, Barongsai harus terlihat fokus saat melihat bayangannya di air, atau takut saat melihat ular. Pemain Barongsai harus menguasai kuda-kuda agar bentuk badan barongsai terlihat bagus.
Baris 98:
 
= Pertandingan dan Peraturan =
Dulu, kategori pertandingan Barongsai hanya kategori Barongsai Tradisional, Barongsai Tonggak atau Liong (Naga). tetapi, seiring bejalannya waktu, Barongsai pun semakin berkembang, sehingga ada kategori-kategori baru dalam perlombaan Barongsai, yaitu kategori halang rintang atau kecepatan, dan tambur. untuk kategori tambur sendiri baru dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 23 bulan April 2017 lalu, dalam perlombaan "Living World International All-Star Lion Dance Championship 2017" dimana Indonesia tampil sebagai juara umum.
 
Pertandingan-pertandingan barongsai di Indonesia sudah bisa dibilang sering dilakukan di Indonesia. mulai dari kejuaraan nasional, sampai kejuaraan internasional. dalam pertandingan-pertandingan di Indonesia, biasanya tonggak yang digunakan adalah tonggak standar internasional.
 
Ketua Barongsai Tri Pusaka Solo menjelaskan bahwa penilaian tidak hanya dari sisi penampilan dan alur cerita, melainkan ukuran barongsai menjadi salah satu syarat penilaian. Ukuran lebar Barongsai harus memiliki panjang 50 sentimeter atau lebih, Panjang kepala diukur dari mulut dengan posisi terbuka sampai ke tengkuk, harus berukuran 80 sentimeter atau lebih. Sedangakan Tingginya, kepala Barongsai diletakkan di lantai, lalu dikur tingginya dari bawah sampai tanduk harus berukuran 60 sentimeter atau lebih.
 
''sumber : edisicetak.joglosemar.com''
Baris 203:
 
== Barongsai Dalam Laga Eksebisi PON 2016 ==
Pada [[Pekan Olahraga Nasional XIX|Pekan Olahraga Nasional]] ke XIX yang berlangsung di Jawa Barat kali ini, cabang olahraga Barongsai termasuk dalam cabang olahraga eksebisi bersama 11 cabang olahraga lainnya yang disetujui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Cabang olahraga Barongsai yang berlangsung di GOR Pajajaran Bogor pada 22-25 September ini diikuti oleh 712 atlet dari 15 provinsi.
 
Jumlah nomor yang diperlombakan pada laga eksebisi barongsai adalah sebanyak 9 nomor. nomor tersebut adalah: