Lokomotif BB200: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BB200 07 di Lahat
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 23:
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1957, lokomotif bermodel EMD G8A1AG8U6 dibeli oleh [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia]] dan diberi nomor seri BB200. Menurut kontrak pembelian tertanggal 6 April 1956, 35 unit BB200 beroperasi di lintas Jawa. Sebanyak 27 unit di antaranya dialokasikan di dipo Semarang Poncol, 4 unit di dipo Kertapati, 1 unit di dipo Tanjung Karang, serta tiga sisanya (BB 200 10, 1011, dan 18) adalah produk afkir. Satu persatu lokomotif BB200 yang belum dilengkapi abar angin (rem udara tekan) kemudian dipasangi secara bertahap, melengkapi rem vakum. Tiga lokomotif BB200 pertama yang memakai abar angin adalah BB 200 01, 08, dan 18.
 
Secara teknis ''long hood'' (hidung panjang) lokomotif tersebut merupakan bagian depan dari lokomotif tersebut, bukan hidung pendeknya, atau dengan kata lain, kabin masinisnya ada di belakang seperti halnya lokomotif uap. BB200 pun hanya memiliki satu meja layanan [[masinis]], dan hal ini jelas berbeda dengan lokomotif sebelumnya, [[CC200]], yang memiliki dua meja layanan masinis (dan dua kabin masinis) di tiap ujungnya. Tentulah masinis akan lebih ergonomis jika mengoperasikan lokomotif BB200 ke arah ''long hood.'' Berbeda dengan lokomotif lainnya di Indonesia, lokomotif ini memiliki plat nomor yang terletak di sisi kiri dan kanan lampu utama di tiap ujungnya.
Baris 35:
Salah satu seri lokomotif ini, BB 200 08, telah direstorasi di [[Balai Yasa Yogyakarta]] untuk dipindah ke [[Museum Kereta Api Ambarawa]].<ref>[http://jogja.tribunnews.com/2015/05/29/lokomotif-diesel-elektrik-bb200-satu-tonggak-sejarah-kereta-api-indonesia Tribun Jogja: Lokomotif Diesel Elektrik BB200, Satu Tonggak Sejarah Kereta Api Indonesia]</ref>
 
Satu-satunya BB200 yang masih hidup di Indonesia adalah BB200 07 yang saat ini ditugaskan sebagai loko pelangsir di Balai Yasa Lahat.
 
== Data teknis ==