Pertapaan Santa Maria Rawaseneng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Yogwi21 (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 61.94.103.49) dan mengembalikan revisi 12948559 oleh 110.138.46.216: vandalisme
Baris 31:
Sebagaimana para rahib dalam biara Trapis lainnya, rahib-rahib yang menghuni Pertapaan Rawaseneng menjalani hidup dengan misi doa dan kerja tangan. Hasil pekerjaan tangan di perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan industri roti/kue menjadi sumber nafkah utama para rahib di Pertapaan Rawaseneng,<ref name=Rawaseneng/> sehingga mereka tidak hidup dengan mengandalkan sumbangan umat.<ref name=Liputan6/> Dalam sambutannya saat perayaan syukur 60 tahun Pertapaan Santa Maria Rawaseneng tanggal 25 Agustus 2013, Uskup Agung Semarang Mgr. [[Johannes Pujasumarta]] mengatakan, "Bersama dengan para rubiah [[Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono|Trappist Gedono]], mereka menghadirkan Gereja yang berdoa dan bekerja di Keuskupan Agung Semarang."<ref name=Pujasumarta/>
 
Pimpinan Pertapaan Santa Maria Rawaseneng saat ini adalah [[Romo]] [[Abbas]] [[Aloysius Gonzaga Rudiyat]], OCSO (panggilan resminya yaitu [[Dom (gelar)|Dom]] Aloysius Gonzaga uureRudiyatRudiyat, OCSO).tyyugofykgsyutetrurtrxriu
 
== Sejarah komunitas ==