Mahmud Badaruddin II dari Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
penambahan sumber |
||
Baris 60:
Raffles terpojok dengan peristiwa loji Sungai Aur, tetapi masih berharap dapat berunding dengan SMB II dan mendapatkan Bangka sebagai kompensasi kepada Britania. Harapan Raffles ini tentu saja ditolak SMB II. Akibatnya, Britania mengirimkan armada perangnya di bawah pimpinan Gillespie dengan alasan menghukum SMB II. Dalam sebuah pertempuran singkat, Palembang berhasil dikuasai dan SMB II menyingkir ke [[Muara Rawas]], jauh di hulu [[Sungai Musi]].
Setelah berhasil menduduki Palembang, Britania merasa perlu mengangkat penguasa boneka yang baru. Setelah menandatangani perjanjian dengan syarat-syarat yang menguntungkan Britania, tanggal [[14 Mei]] [[1812]] Pangeran Adipati (adik kandung SMB II) diangkat menjadi sultan dengan gelar [[Ahmad Najamuddin II]] atau [[Husin Diauddin]]. Pulau Bangka berhasil dikuasai dan namanya diganti menjadi ''Duke of York's Island''<ref>The Asiatic Journal and Monthly Miscellany,Volume 7.Wm.p319. H. Allen & Company(1819)</ref>. Di [[Mentok]], yang kemudian dinamakan [[Minto]], ditempatkan [[Meares|Kapten Robert Meares]] dari kesatuan ''17th Native Infantry of East India Company''<ref name=":0">The Gentleman's Magazine, and Historical Chronicle, Volume 83, Part 1, page 660. E. Cave, 1813</ref> sebagai [[residen]].
Meares berambisi menangkap SMB II yang telah membuat kubu di Muara Rawas. Pada
Belajar dari pengalaman Meares, Robison mau berdamai dengan SMB II. Melalui serangkaian perundingan, SMB II kembali ke Palembang dan naik takhta kembali pada [[13 Juli]] [[1813]] hingga dilengserkan kembali pada Agustus 1813. Sementara itu, Robison dipecat dan ditahan Raffles karena mandat yang diberikannya tidak sesuai.
|