Keresidenan Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k cleanup using AWB, replaced: Karesidenan → Keresidenan (9) using AWB
Baris 1:
'''KaresidenanKeresidenan Surakarta''' adalah wilayah [[karesidenan]] ({{lang-nl|Residentie Soerakarta}}) di [[Jawa Tengah]] pada masa [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]] dan beberapa tahun setelahnya. Wilayahnya mencakup daerah kekuasaan [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Praja Mangkunegaran]] mencakup luas 5.677 &nbsp;km<sup>2</sup>. Residen Surakarta merupakan kepanjangan tangan administrasi [[gubernur jenderal]] yang berkedudukan di [[Batavia]], khususnya pada masa kolonial. Pada tahun 1885 tercatat berpenduduk 1.053.985 jiwa.<ref>[http://www.retrobibliothek.de/retrobib/seite.html?id=115452#Surakarta Surakarta], entri pada Meyers Konversationslexikon. Leipzig & Wien. 1885-1892</ref>
 
== Sejarah ==
=== Provinsi Surakarta yang berumur pendek ===
Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, wilayah keresidenan ini menjadi "Daerah Istimewa Surakarta", dengan gubernur Sri Susuhunan [[Pakubuwono XII]] dan wakil gubernur Sri [[Mangkunegoro VIII]] (bersamaan dengan berdirinya [[DI Yogyakarta]]). Status ini tidak berumur panjang karena terjadi revolusi sosial yang didalangi oleh [[Tan Malaka]] untuk menentang berkuasanya kekuatan aristokrasi dan [[feodalisme]] di wilayah ini, sehingga setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda Surakarta kehilangan otonominya dan wilayah ini menjadi '''KaresidenanKeresidenan Surakarta'''
 
=== KaresidenanKeresidenan Surakarta ===
Pada 16 Juni 1946, dibentuk [[KaresidenanKeresidenan]] Surakarta dan terdiri dari daerah-daerah berikut:
* [[Kota Surakarta|Kota Praja Surakarta]]
* [[Kabupaten Karanganyar]]
Baris 17:
Tanggal 16 Juni ini lalu diperingati setiap tahun sebagai tanggal lahir daerah Surakarta dan kota Solo.
 
Meskipun KaresidenanKeresidenan Surakarta sudah tidak ada lagi, warga dari daerah ini masih dengan bangga menyebut dirinya orang 'Solo' (bentuk alternatif dari Surakarta) meskipun tidak berasal dari kota Surakarta sendiri. Hal ini dilakukan sebagai identifikasi untuk membedakan diri mereka dari orang '[[Semarang]]' dan 'Yogya'.
 
Terutama setelah runtuhnya [[Orde Baru]] dan terbentuk provinsi [[Banten]] serta dicanangkannya [[Otonomi Daerah]], banyak terdengar suara-suara yang sebenarnya masih berbentuk wacana saja untuk pembentukan kembali "Provinsi Surakarta". Apakah ini harus berbentuk [[provinsi]] 'biasa' atau [[Daerah Istimewa]] seperti di [[DIY|Yogyakarta]] dengan seorang [[Monarki|Raja]] sebagai [[gubernur]], tidaklah jelas.
 
Perkembangan dalam administrasi pemerintahan menghapuskan tingkat karesidenan, dan kemudian KaresidenanKeresidenan Surakarta, sebagaimana karesidenan lainnya di Indonesia, menjadi Daerah Pembantu Gubernur Jawa Tengah untuk Wilayah Surakarta, hingga sekarang.
 
Dalam usaha untuk mengintegrasikan pembangunan wilayah eks-KaresidenanKeresidenan Surakarta, ketujuh kabupaten/kota di wilayah ini membentuk suatu ''bounded zone'' yang disebut '''Subosukawonosraten''' (merupakan akronim dari nama-nama kabupaten/kota anggotanya).<ref>Residen Soerakarta 1920: A.J.W. Harloff</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 31:
{{s-start}}
{{s-box
|title=KaresidenanKeresidenan Surakarta
|years=16 Juni 1946 - 4 Juli 1950
|before=[[Provinsi Surakarta|Daerah Istimewa Surakarta]]
Baris 39:
{{Surakarta}}
 
[[Kategori:KaresidenanKeresidenan|Surakarta]]
[[Kategori:Sejarah Kota Surakarta]]