Semen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nama Pabrik semen di Indonesia
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 8:
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi '''semen''' sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran [[batu kapur]] dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan pada zaman [[Kerajaan Romawi]], tepatnya di [[Pozzuoli]], dekat teluk [[Napoli]], [[Italia]]. Bubuk itu lantas dinamai ''pozzuolana''.
 
[[Berkas:BlueCircleSouthernCementBerrimaNSW.JPG|200px|thumbjmpl|Pabrik semen di Australia.]]
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), [[John Smeaton]] - insinyur asal [[Inggris]] - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun [[menara suar Eddystone]] di lepas pantai [[Cornwall]], Inggris.
 
Baris 17:
Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk [[gips]] dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
 
[[Berkas:Cement mixers.jpg|200px|thumbjmpl|Pengaduk semen sederhana.]]
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut ''concrete'' atau ''beton''.