Kereta api ekonomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{kegunaanlain|Ekonomi}}
[[Berkas:K3-85526_mlEconomy Coach Code K309608 SMC.jpg|thumbjmpl|311x311px|Penomoran kereta terletak di bagian bawah kereta.]]
[[Berkas:Kamandaka-Int01.JPG|jmpl|Interior kereta api ekonomi PSO, seperti pada [[kereta api KamandakaKalijaga]].]]
[[Berkas:Jayby-Int02.JPG|thumb|Interior kereta api ekonomi non-PSO, seperti pada [[kereta api Jayabaya|Jayabaya]]]]
'''Kereta api ekonomi''' adalah kelas [[kereta api penumpang|kereta penumpang]] di bawah [[kereta api bisnis|kelas bisnis]]. Sama halnya dengan [[kereta]] [[kereta api bisnis|kelas bisnis]], kini hampir semua kereta kelas ekonomi telah dilengkapi dengan ''Air Conditioner'' (AC) seiring dengan pelayanan [[PT Kereta Api Indonesia]] yang semakin berkembang. Kereta ekonomi yang ada di [[Indonesia]] dibagi menjadi tiga: kereta kelas Ekonomi AC, Ekonomi AC Plus (Eko_AC), serta Ekonomi AC Premium. Kelas Ekonomi pada pengoperasiannya banyak yang memanfaatkan PSO ([[Kewajiban pelayanan publik|''public service obligation'']]) (kebijakan [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah]] dalam hal [[subsidi]] moda transportasi bagi masyarakat).
 
== Pengoperasian ==
Kereta ekonomi yang ada di [[Indonesia]] dibagi menjadi dua: kereta kelas ekonomi AC PSO dan ekonomi AC plus Non-PSO. PSO ([[Kewajiban pelayanan publik|''public service obligation'']]) adalah kebijakan [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah]] dalam hal [[subsidi]] moda transportasi bagi masyarakat. Kereta ekonomi PSO ini memiliki ciri-ciri berupa striping (''livery'') jingga orange-biru bergaris kuning-orange, dengan logo [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kemenhub]] di dekat pintu kiri dan logo [[PT Kereta Api Indonesia|PT KAI]] di dekat pintu kanan, serta merupakan produk [[impor]] sejak masa PJKA maupun buatan [[PT Inka]]. Sedangkan kereta ekonomi plus non-PSO diproduksi oleh [[PT Inka]] dan berwarna biru muda bermotif gelombang warna biru tua dengan logo Kemenhub saja.
Satu [[kereta]] penumpang ekonomi berkapasitas 80 hingga 106 [[orang]] dengan formasi tempat duduk 32-2, sedangkanmaupun untuk satu kereta penumpang ekonomi AC [[PT Inka|Inka]] atau ekonomi lokal [[Daerah Operasi I Jakarta|Daop 1 Jakarta]] (kursi plastik) berkapasitas 80 orang dengan formasi tempat duduk 23-2. Terdapat juga kereta kelas ekonomi eks-[[Kereta rel diesel MCW 301|KRD MCW 301]] dan [[Kereta rel diesel MCW 302|MCW 302]]. Kereta eks KRD masih ada yang tidak ber-AC. Unit AC yang digunakan pada kereta ekonomi biasa adalah 6 unit AC split (seperti di gedung atau rumah), dan pada KA ekonomiEkonomi AC InkaPlus baruproduksi INKA menggunakan AC sentral seperti di kereta eksekutif.
 
Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk "mengalah" (bersilang) dengan kereta api kelas atasnya. Harga [[tiket]] kereta api kelas ekonomi pun sangatcukup terjangkau. Dalam setiap rangkaian kereta ekonomi jarak jauh, terdapat 1 gerbong kereta makanekonomi, restorasi, dan pembangkit (KMP). Semua(Maupun KAkereta ekonomi ber-AC, kecuali KRD non-AC,restorasi dan KA Langsampembangkit (K3MP)). eksSemua KRDKA MCWekonomi 301/302)ber-AC.
 
=== Kereta Api Ekonomi AC PSO ===
Kereta ekonomi yang ada di [[Indonesia]] dibagi menjadi dua: kereta kelas ekonomi AC PSO dan ekonomi AC plus Non-PSO. PSO ([[Kewajiban pelayanan publik|''public service obligation'']]) adalah kebijakan [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah]] dalam hal [[subsidi]] moda transportasi bagi masyarakat. Kereta ekonomi PSO ini memiliki ciri-ciri berupa striping (''livery'') jingga orange-biru bergaris kuning-orange, dengan logo [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kemenhub]] di dekat pintu kiri dan logo [[PT Kereta Api Indonesia|PT KAI]] di dekat pintu kanan, serta merupakan produk [[impor]] sejak masa PJKA maupun buatan [[PT Inka]]. Sedangkan kereta ekonomi plus non-PSO diproduksi oleh [[PT Inka]] dan berwarna biru muda bermotif gelombang warna biru tua dengan logo Kemenhub saja.
 
Pada kereta ekonomi PSO juga terdapat ''livery'' lain berupa warna orange-[[hijau]] bermotif daun dengan logo Kemenhub dan PT KAI, yang merupakan produk dari [[PT Inka]]. Selain itu, ada juga kereta ekonomi yang ''livery''-nya khas seperti yang dipergunakan [[kereta api Penataran Ekspres|Penataran]] dan [[kereta api Jayabaya|Jayabaya]]. Namun semua kereta kedepannya akan disamakan liverynya seperti KA Jayabaya, dengan pintu berwarna orange. Tetapi pada beberapa KA termasuk KA Jayabaya itu sendiri, terdapat kesalahan pengecatan warna pintu, yang seharusnya warna orange malah menjadi warna biru, yang seharusnya untuk kelas eksekutif.
Baris 12 ⟶ 18:
 
Pada [[Januari]] [[2015]] subsidi PSO untuk kereta ekonomi AC jarak jauh dan jarak menengah dihapus. Tidak ada lagi nama dan istilah "tarif ''flat''" untuk semua jurusan dan tarif dibatasi oleh tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB), dan ini serupa dengan kereta bisnis maupun eksekutif. Pada [[1 Maret]] [[2015]], kontrak PSO ditandatangani<ref>Majalah KA Edisi Januari 2015</ref>, namun mengalami penundaan karena pada [[1 April]] [[2015]] tarif kereta api jarak jauh dan menengah dinaikkan hingga dua kali lipatnya.
 
== Pengoperasian ==
Satu [[kereta]] penumpang ekonomi berkapasitas 106 [[orang]] dengan formasi tempat duduk 3-2, sedangkan untuk satu kereta penumpang ekonomi AC [[PT Inka|Inka]] atau ekonomi lokal [[Daerah Operasi I Jakarta|Daop 1 Jakarta]] (kursi plastik) berkapasitas 80 orang dengan formasi tempat duduk 2-2. Terdapat juga kereta kelas ekonomi eks-[[Kereta rel diesel MCW 301|KRD MCW 301]] dan [[Kereta rel diesel MCW 302|MCW 302]]. Kereta eks KRD masih ada yang tidak ber-AC. Unit AC yang digunakan pada kereta ekonomi biasa adalah 6 unit AC split (seperti di gedung atau rumah), dan pada KA ekonomi AC Inka baru menggunakan AC seperti di kereta eksekutif.
 
Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk "mengalah" (bersilang) dengan kereta api kelas atasnya. Harga [[tiket]] kereta api kelas ekonomi pun sangat terjangkau. Dalam setiap rangkaian kereta ekonomi jarak jauh, terdapat 1 gerbong kereta makan dan pembangkit (KMP). Semua KA ekonomi ber-AC, kecuali KRD non-AC, dan KA Langsam (K3 eks KRD MCW 301/302).
 
Kereta ekonomi lama diproduksi pada tahun [[1953]]-[[1954]], [[1964]]-[[1966]], [[1968]], [[1973]], [[1975]]-[[1976]], [[1978]], [[1980]], [[1985]], dan merupakan produk impor dari berbagai pabrik yakni [[Nippon Sharyo]] dan [[Arad]] [[Rumania]]. Khusus untuk kereta ekonomi buatan tahun [[1993]] dan seterusnya adalah produk rakitan baru ataupun modifikasi [[PT Inka]] Madiun. Pada tahun 2010 ke atas Inka sudah tak lagi memproduksi kereta ekonomi PSO, dan difokuskan pada kereta ekonomi AC plus.
Baris 30 ⟶ 31:
=== Kereta Api Ekonomi Premium ===
[[Berkas:New premium class coach of Indonesia.jpg|thumb|Kereta ekonomi premium]]
Kelas Premium merupakan subkelas terbaru PT Kereta Api Indonesia. Kereta ini dimensinyamerupakan kereta hasil produksi PT INKA Madiun, serta memiliki dimensi dan karakteristik tempat duduk yang sama denganseperti kereta api ekonomiEkonomi 2016 tetapi(yakni 40 tempat duduknyaduduk dikurangimenghadap ke depan, 40 lainnya ke belakang, sehingga memusat). Perbedaan yang ada meliputi tempat duduk yang memiliki tuas ''reclining'' (kecuali kursi khusus difabel yang memiliki karakteristik seperti kelas bisnis, yakni kursi yang bisa digeser posisinya), besi dibawah kursi dihilangkan agar kaki terasa nyaman saat menapaki ''footrest''lantai, penambahan Televisi menjadi 4, serta adanya lampu baca. Kereta ini menggunakan livery yang berbeda;, livery kereta ekonomi premium memilikiyakni strip berwarna merah-kuning-merah dengan ornamen bunga teratai dan logo PT KAI di tengahnya. Saat ini ada tiga set yang sudah selesai diujicobakan dan akan digunakan untuk persiapan angkutan Lebaran 2017.<ref>[http://www.hargatiket.web.id/2017/05/inilah-kereta-api-ekonomi-premium-class.html Inilah Kereta Api Ekonomi Premium Class]</ref>
 
== Penomoran ==
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3-''xxyzz ddd''. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, ''xx'' adalah tahun mulai operasi, ''y'' adalah jenis [[bogie]], dan ''zz'' (nomor urut), serta ''ddd'' merupakan kepemilikan dipo. Misalnya: '''K3-65590''' artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun [[1965]] dengan jenis bogie '5'K5 urutan ke-90 ditambah dua atau tiga [[alfabet]] yang artinya kereta itu milik dipo tertentu.
 
Dengan berlakunya [[s:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2010|Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010]], penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K3 ''x yy zz''. Artinya, K3 adalah gerbong ekonomi, ''x'' adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel Hidraulik; ''yy'' adalah tahun operasi, dan ''zz'' adalah nomor urut operasi. Contoh: '''K3 0 14 27 JAKK''', artinya gerbong ekonomi yang ditarik lokomotif (0) mulai dinas tahun [[2014]] (14), dan memiliki nomor urut 27 dan diikuti dua, tiga dan empat huruf alfabet yang menandakan kepemilikan dipo Jakarta Kota (JAKK).
Baris 46 ⟶ 47:
! Dipo induk
! Status KA
!Armada Kereta
|-
| [[Kereta api Bogowonto|Bogowonto]]
Baris 51 ⟶ 53:
| Yogyakarta (YK)
| ''Beroperasi''
|2010
|-
| [[Kereta api Krakatau Ekspres|Krakatau]]
Baris 56 ⟶ 59:
| Madiun (MN) </br> Rangkasbitung (RK)
| ''Beroperasi''
|2012
|-
| [[Kereta api Gajah Wong|Gajah Wong]]
Baris 61 ⟶ 65:
| Yogyakarta (YK)
| ''Beroperasi''
|2010
|-
| [[Kereta api Majapahit|Majapahit]]
Baris 66 ⟶ 71:
| Malang (ML)
| ''Beroperasi''
|2012
|-
| [[Kereta api Menoreh|Menoreh]]
Baris 71 ⟶ 77:
| Semarang Poncol (SMC)
| ''Beroperasi''
|2016
|-
| [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]
Baris 76 ⟶ 83:
| Jakarta Kota (JAKK) </br> Malang (ML)
| ''Beroperasi''
|2014
|-
| [[Kereta api Jaka Tingkir|Jaka Tingkir]]
Baris 81 ⟶ 89:
| Solo Balapan (SLO)
| ''Beroperasi''
|2014
|-
| [[Kereta api Joglokerto Ekspres|Joglokerto]]
Baris 86 ⟶ 95:
| Solo Balapan (SLO)
| ''Beroperasi''
|2014
|-
|[[Kereta api Ambarawa Ekspres|Ambarawa Ekspres]]
Baris 91 ⟶ 101:
|Semarang Poncol (SMC)
|''Beroperasi''
|2016
|-
|[[Kereta api Kaligung Mas|Kaligung]]
|[[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol]] - [[Stasiun Tegal|Tegal]] - [[Stasiun Brebes|Brebes]]
|Semarang Poncol (SMC)
|''Beroperasi''
|2016
|-
|[[Kereta api Kamandaka|Kamandaka]]
Baris 101 ⟶ 113:
|Purwokerto (PWT)
|''Beroperasi''
|2012 dan 2014
|}