Arsitektur Fatimiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 75:
</table>
[[Berkas:Aqmar_Mosque.jpg|
'''Arsitektur Fatimiyah''' ({{lang-ar|عمارة الفاطيمية}}) adalah suatu gaya [[arsitektur]] yang berkembang dalam [[kekhalifahan Fatimiyah]] (909–1167 M) di [[Afrika Utara]] yang menggabungkan unsur-unsur arsitektur Timur dan Barat, yaitu antara gaya-gaya arsitektur [[Abbasiyah]], [[Bizantium]], [[Mesir Kuno]], [[Koptik]], dan [[tradisi]] [[Afrika Utara]]. Arsitektur Fatimiyah menjembatani [[Arsitektur Islam|gaya Arsitektur Islam Awal]] dengan gaya [[abad pertengahan]] [[Mamluk|Arsitektur Mamluk]] di [[Mesir]], yang memperkenalkan banyak inovasi.
Baris 88:
== Latar belakang ==
=== Asal usul ===
[[Berkas:Fatimid_Caliphate.PNG|
[[Kekhalifahan Fatimiyah]] berawal dari gerakan [[Syi'ah]] [[Ismailiyah]] yang diluncurkan di [[Salamiyah]], di tepi barat [[Gurun Suriah]], oleh Abd Allah al-Akbar, seorang [[Ahlul Bait|keturunan Muhammad]] yang diklaim tujuh generasi, melalui putri nabi, [[Fatimah]]. Pada tahun 899 cucunya, untuk dikenal sebagai [[Abdullah al-Mahdi Billah|Abd Allah al-Mahdi]], menjadi pemimpin gerakan tersebut. Dia melarikan diri dari musuh-musuhnya ke [[Sijilmasa]] di [[Maroko]], di mana dia melakukan [[dakwah]] dengan kedok sebagai [[pedagang]]. {{sfn|Yeomans|2006|p=43}} Dia didukung oleh seorang militan bernama Abu Abd Allah al-Shi'i, yang mengorganisir sebuah pemberontakan [[Berber]] yang menggulingkan dinasti Aghlabid [[Tunisia]], dan kemudian mengundang al-Mahdi untuk mengambil posisi sebagai [[imam]] dan [[khalifah]]. Kekaisaran tumbuh termasuk Sisilia dan membentang melintasi Afrika Utara dari [[Samudera Atlantik|Atlantik]] ke [[Libya]]. {{sfn|Yeomans|2006|p=44}} Khalifah Fatimiyah membangun tiga kota besar, yang mereka tempati secara berurutan: [[Mahdia]] (921-948) dan [[al-Mansuriya]] (948-973) di [[Ifriqiya]] dan [[Kairo]] (973-1169) di [[Mesir]].
Baris 99:
=== Mesir ===
[[Berkas:Gate of Succour Bab-en-Nasr. (c.1830) - TIMEA.jpg|
Jenderal Fatimiyah, Jawhar al-Siqilli membangun sebuah kota keraton baru di dekat [[Fustat|Fusṭāt]] saat menaklukkan Mesir pada 969, yang pada awalnya disebut [[El-Mansuriya|al-Manṣūriyya]] setelah ibukota di [[Tunisia]]. Ketika Al-Mu'izz tiba pada tahun 973, namanya diubah menjadi al-Qāhira ([[Kairo]]). Kota baru memasukkan unsur-unsur desain Al-Mansuriya, meski berbentuk persegi panjang dan bukan bundar. {{sfn|Safran|2000|p=68}} Kedua kota tersebut memiliki masjid bernama [[masjid al-Azhar|al-Azhar]] setelah putri Nabi, [[Fatimah|Fatima al-Azhar]], dan keduanya memiliki gerbang bernama [[#Bab al-Futuh|Bab al-Futuh]] dan [[#Bab Zuwaila|Bab Zuwaila]]. {{sfn|Yeomans|2006|p=44}} Kedua kota memiliki dua istana, untuk khalifah dan ahli warisnya, saling berlawanan dan saling berhadapan. {{sfn|Safran|2000|p=68}}
Baris 108:
== Gaya arsitektur ==
[[Berkas:Porte Grande Mosquée El Mehdi Mahdia.JPG|
Menurut Ira M. Lapidus, arsitektur publik di bawah Fatimiyah adalah "perpanjangan aspek seremonial istana kerajaan", dan juga dibuat secara rumit. {{sfn|Lapidus|2002|p=285}} Arsitektur Fatimiyah menggabungkan elemen dekoratif dan arsitektural dari timur dan barat, dan membentang dari [[sejarah Islam|periode awal Islam]] sampai [[Abad Pertengahan]], sehingga sulit untuk dikategorikan. {{sfn|Bloom|2008|p=231}} Arsitektur yang dikembangkan sebagai bentuk asli di bawah unsur-unsur yang tergabung dalam Fatimiyah dari [[Samarra]], tempat kekuasaan [[Abbasiyah]], serta ciri-ciri [[Koptik]] dan [[Bizantium]]. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=9}} Sebagian besar bangunan awal periode Fatimiyah adalah dari [[batu bata]], meskipun dari [[abad ke-12]] dan seterusnya [[batu]] secara bertahap menjadi bahan bangunan utama. {{sfn|Fage|1975|p=22}} Fatimiyah menggabungkan unsur arsitektur timur dan barat, dengan memanfaatkan tradisi Koptik Abbasiyah, [[Afrika Utara]], [[Yunani]] dan asli, dan menjembatani antara gaya Islam awal dan arsitektur Abad Pertengahan [[Mamluk]]. {{sfn|Petersen|2002|p=45}} Kaum Fatimiyah sangat toleran terhadap orang-orang dengan asal etnis dan pandangan religius yang beragam, dan mahir mengeksploitasi kemampuan mereka. {{sfn|Daftary|1992|p=254}} Dengan demikian, banyak karya arsitektur Fatimiyah mencerminkan rincian arsitektur yang diimpor dari [[Suriah|Suriah Utara]] dan [[Mesopotamia]], mungkin sebagian karena mereka sering mempekerjakan [[arsitek]] dari tempat-tempat ini untuk membangun bangunan mereka. {{sfn|Daftary|1992|p=254}} Arsitektur fatimiyah di Mesir menarik dari gaya dan teknik Tulunid sebelumnya, dan menggunakan jenis bahan yang serupa. {{sfn|Dadoyan| Parsumean-Tatoyean|1997|p=147}} Sementara juga secara sadar mengikuti konsep arsitektur Abbasiyah, arsitekturnya lebih banyak dipengaruhi oleh budaya [[Mediterania]] daripada [[Iran]]. {{sfn|Kuiper|2009|p=164}}
Baris 118:
Istana para khalifah, prestasi arsitektur terbesar mereka, telah hancur dan hanya diketahui dari deskripsi tertulis. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=10}} Inti aktivitas arsitektural dan ekspresi selama pemerintahan Fatimiyah berada di al-Qahira, di pinggiran kota Kairo di sisi timur Sungai Nil, di mana banyak istana, masjid dan bangunan lainnya dibangun. {{sfn|Jarzombek|Prakash|2011|p=384}} Khalifah berkompetisi dengan saingan mereka dari kerajaan Abbasiyah dan Bizantium, dan dikenal untuk memanjakan diri dalam melengkapi istana mereka dengan "kemegahan yang luar biasa". {{sfn|Lapidus|2002|p=285}} Istana-istana memiliki langit-langit emas untuk mendukung langit-langit dan Khalifah biasanya meminta tahta emas yang terbungkus dengan Sebuah tirai yang mirip dengan penguasa Abbasiyah dan Bizantium. {{sfn|Lapidus|2002|p=285}} Perabotan dan keramik dihias dengan elegan dengan motif burung dan binatang yang dikatakan membawa keberuntungan, dan penggambaran pemburu, dan pemusik dan penari pengadilan yang mencerminkan kegembiraan kehidupan istana Fatimiyah. {{sfn|Lapidus|2002|p=286}} Air mancur dipasang di istana untuk mendinginkan atmosfer. {{sfn|Lapidus|2002|p=285}}
== Mausoleum ==
[[Berkas:Sayyeda Ruqayya Mashhad.jpg|
''[[Mazar (mausoleum)|Mashad]]'' adalah tipe karakteristik bangunan Fatimiyah, sebuah tempat suci yang memperingati keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad]]. Makam khalifah Fatimiyah juga diperlakukan sebagai tempat suci. {{sfn|Kuiper|2009|p=165}} Sebagian besar ''mashad'' adalah struktur [[persegi]] lurus dengan kubah, namun beberapa makam di [[Aswan]] lebih kompleks dan termasuk kamar samping. {{sfn|Kuiper|2009|p=164}} Selama pemerintahan [[al-Hafiz]] (sekitar 1130-1149) beberapa makam dan masjid dibangun kembali untuk menghormati tokoh perempuan terkemuka dalam sejarah Syi'ah. Khalifah juga membangun makam untuk istri dan anak perempuan mereka. {{sfn|Cortese|Calderini|2006|p=164}}
Baris 132:
Beberapa masjid "mengapung" terletak di atas toko-toko. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=10}} Untuk pertama kalinya, fasad masjid sejajar dengan jalan dan dihias secara rumit. Dekorasi itu ada di kayu, plesteran dan batu, termasuk marmer, dengan pola geometris dan bunga serta ''arabeska'' yang berasal dari Samarran dan Bizantium. Dekorasi lebih kompleks daripada bentuk Islam sebelumnya dan lebih hati-hati disesuaikan dengan batasan struktural. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=10}} Arsitektur megah dan dekorasi bangunan Fatimiyah seperti masjid al-Hakim memberikan latar belakang yang mendukung peran ganda khalifah Fatimiyah baik sebagai pemimpin agama maupun politik. {{sfn|The Art of the Fatimid Period}}
[[Berkas:Tunisia223.jpg|
=== Masjid Agung Mahdiya ===
Baris 140:
=== Masjid Al-Azhar ===
[[Berkas:Cairo - Islamic district - Al Azhar Mosque and University.JPG|
[[Masjid Al-Azhar]] ditugaskan oleh Khalifah Al-Mu'izz li-Din Allah untuk ibu kota Kairo yang baru didirikan. Namanya adalah penghormatan atas nama Fatima Al-Azhar, putri Nabi Muhammad. {{sfn|Fatimad Architecture}} Jawhar al-Siqilli, komandan tentara Fatimiyah memulai pembangunan masjid pada tahun 970. Masjid ini pertama kali didirikan di kota tersebut. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=58}}{{efn|Jamaah [[Masjid Amr ibn al-As]] adalah masjid tertua di [[Fustat]]. Kairo diperluas dan kini termasuk Fustat dengan batas-batasnya.{{sfn|Homerin|2001|p=347}}}} Salat pertama diadakan di sana pada tahun 972, dan pada tahun 989, pejabat masjid menyewa 35 ilmuwan, menjadikannya pusat pengajaran teologi Syi'ah. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=58}} Sebuah [[wakaf]] untuk masjid didirikan pada tahun 1009 oleh Khalifah al-Hakim. {{sfn|Fatimid Mosques in Cairo - MIT}}
Baris 158:
=== Masjid Al-Hakim ===
[[Berkas:Mosquee al-akim le caire 1.jpg|
Masjid Al-Hakim dinamai Imam Al-Hakim bi-Amr Allah (985-1021), khalifah Fatimiyah ketiga yang memerintah di Mesir. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 990. {{sfn|Fatimid Mosques in Cairo - MIT}} Pada 1002-3 Khalifah al-Hakim memerintahkan penyelesaian bangunan. Menara selatan memiliki prasasti dengan namanya dan tanggal 393 (1003). Perubahan yang signifikan dilakukan pada menara pada tahun 1010. Pada awalnya masjid tersebut berada di luar tembok kota, namun ketika Badr al-Jamali membangun kembali tembok, dia menutup area yang lebih luas, dan dinding utara masjid menjadi bagian dari tembok kota batu yang baru. Masjid tersebut rusak parah pada gempa bumi 1303, dan mengalami kerusakan lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya. Pada abad kesembilan belas hancur, namun sejak itu telah direkonstruksi. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=63}}
Baris 173:
== Benteng Kairo ==
[[Berkas:Flickr - Bakar 88 - Fence.jpg|
Sebuah tembok kota baru dibangun di sekitar Kairo atas perintah wali [[Badr al-Jamali]] ([[1074]]-[[1094]]). [[Kairo]] telah berkembang melampaui tembok kota yang asli, dan kota ini menghadapi ancaman dari timur, terutama oleh Turkoman Atsiz ibn Uvaq, komandan tentara Seljuk. Sebenarnya, kubu pertahanan tidak pernah diuji. Tiga gerbang di tembok baru bertahan: Bab al-Nasr (1087), Bab al-Futuh (1087) dan Bab Zuweila (1092). Bab al-Futuh dan Bab Zuweila dibangun di ujung utara dan selatan Muizz Street, poros utama Fatimiyah Kairo. {{sfn|Bab al-Nasr - Archnet}}
Baris 184:
=== Bab al-Futuh ===
[[Berkas:Cairo-Bab-al-Futuh.jpg|
Bab al-Futuh adalah gerbang di dinding utara kota tua, dibangun pada tahun [[1087]]. Ia berdiri di ujung utara ''Muizz Street''. {{sfn|Bab al-Nasr - Archnet}} Nama "Futuh" berarti "penaklukan". {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=69}} Pintu gerbang memiliki menara bulat, dengan kedua fasad mereka menggabungkan desain dua garis berukir paralel dengan lingkaran di antara keduanya. Tidak ada lagi penggunaan gaya dekoratif ini yang diketahui, meski menjadi umum pada periode Mamluk. Terdapat kosen berukir di atas lengkungan pintu masuk, dua di antaranya memiliki kepala seekor domba jantan. Ini tampaknya merupakan simbolisme pra-Islam yang bertahan lama. {{sfn|Behrens-Abouseif|1992|p=69}} Namun, arabeska Fatimiyah menghiasi kosen.
Baris 197:
== Restorasi dan masjid modern ==
[[Berkas:Lulua Mosque.jpg|
Bangunan-bangunan Fatimiyah telah mengalami banyak renovasi dan restrukturisasi dalam berbagai gaya sejak periode Mamluk awal hingga zaman modern. {{sfn|Sanders|2008|p=122}} Masjid Fakahani mencontohkan proses ini. Dibangun pada periode Fatimiyah, baik sebagai masjid yang ditangguhkan (satu dengan toko di bawahnya) atau dengan ruang bawah tanah yang tinggi. {{sfn|Bloom|2008|p=234–235}} Setelah gempa tahun 1302 dibangun kembali. Pada 1440 sebuah cekungan [[wudhu]] ditambahkan, dan pada awal periode [[Ottoman]] sebuah menara dibangun. {{sfn|Bloom|2008|p=234–235}} Amir Ahmad Katkhuda Mustahfazan al-Kharbutli pada tahun 1735 memerintahkan sebuah rekonstruksi besar, hampir semua bangunan asli diganti dari dua pintu. {{sfn|Bloom|2008|p=234–235}} Pintu berukir halus ini terdaftar sebagai monumen bersejarah pada tahun 1908 oleh panitia konservasi, dan bangunan itu sendiri terdaftar pada tahun 1937. {{sfn|Bloom|2008|p=234–235}}{{sfn|BloomBlair|2009|p=330}}
|