Ban Ki-moon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 45:
== Karier ==
[[Berkas:Ban Ki-moon and Condoleezza Rice.jpg|
Setelah lulus dari universitas, Ban meraih angka tertinggi dalam tes pelayanan luar negeri Korea. Ia bergabung dengan [[Menteri Luar Negeri dan Perdagangan (Korea Selatan)|Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Korea Selatan]] pada Mei 1970 dan kariernya terus menanjak selama masa [[Konstitusi Yusin]].<ref name=FT10-10/>
Baris 55:
=== Menteri Luar Negeri Korea Selatan ===
[[Berkas:Bankimoon.jpg|
Pada tahun 2004, Ban menggantikan [[Yoon Young Kwan|Yoon Young-kwan]] sebagai Menteri Luar Negeri Korea Selatan dibawah kepemimpinan Presiden [[Roh Moo-hyun]]. Pada awal masa jabatannya, Ban menghadapi dua krisis utama: Di bulan Juni 2004, Kim Sun-il, seorang penerjemah Korea diculik dan dibunuh di Irak oleh kelompok ekstrem; dan pada bulan Desember 2004, banyak warga Korea Selatan yang meninggal akibat [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|tsunami di Samudra Hindia]]. Popularitasnya naik setelah pembicaraan dengan Korea Utara mengalami kemajuan.<ref name=KH>{{Cite news|title = Ban surges toward next career step|author = Lee Joo-hee|work = [[The Korea Herald]]|date = 2006-02-15}}</ref> Ban aktif terlibat dalam isu yang berkaitan dengan relasi antar Korea.<ref name=BBCprofile>{{Cite news|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/5401856.stm|title = Profile: Ban Ki-moon|work = [[BBC News]]|date = 2006-10-13|accessdate = 2007-08-04}}</ref> Pada September 2005, sebagai [[Menteri Luar Negeri dan Perdagangan (Korea Selatan)|menteri luar negeri]], Ban memegang peranan penting dalam usaha-usaha diplomatik untuk mengadopsi Pernyataan Bersama dalam memecahkan masalah nuklir Korea Utara pada Putaran Keempat dari [[Perundingan enam negara]] yang diselenggarakan di [[Beijing]], [[Republik Rakyat Tiongkok]].<ref name="Official Bio"/><ref name="Newsweek">{{Cite news|url =http://www.newsweek.com/id/45039|title = A Baptism by Fire; Even before taking office, the newly elected secretary-general of the United Nations is confronted with a global crisis|date = 2006-10-23|author = [[Lally Weymouth]]|work = [[Newsweek]]}}</ref>
Baris 116:
=== Kabinet ===
[[Berkas:Yudhoyono BanKiMoon.jpg|
Pada awal Januari, Ban menunjuk beberapa anggota penting dalam kabinetnya. [[Asha-Rose Migiro]], professor dan menteri luar negeri asal [[Tanzania]] dipilih untuk menjabat sebagai [[Deputi Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa|Deputi Sekretaris-Jenderal]] - sebuah regenerasi yang menggembirakan bagi para diplomat Afrika karena mereka tidak kehilangan wakilnya setelah Annan tidak lagi menjabat.<ref>{{Cite news|url =http://www.nytimes.com/2007/01/06/world/06nations.html|title = Tanzanian Woman Is Chosen for U.N.'s 2nd Highest Post|work = [[The New York Times]]|date = 2007-01-06|author = Julia Preston }}</ref>
Baris 132:
=== Pemanasan global ===
[[Berkas:20061017-1 d-0298-2-515h.jpg|
Ban mengungkapkan bahwa [[pemanasan global]] adalah salah satu isu penting dalam kebijakannya. Dalam pertemuan dengan presiden Amerika Serikat [[George W. Bush]] di [[Gedung Putih]], Ban mendesak Bush untuk mengambil langkah membatasi emisi [[gas rumah kaca]]. Pada 1 Maret 2007, dalam pidatonya sebelum sidang Majelis Umum PBB, Ban lebih lanjut menekankan kepeduliannya terhadap pemanasan global. Ia menyatakan {{cquote2|''"Bagi generasi saya, lahir pada masa sulitnya Perang Dingin, ketakutan terhadap nuklir musim dingin sepertinya menjadi masalah yang amat penting. Namun dampak yang ditimbulkan atas perang - dan dampaknya bagi planet kita - sangat berhubungan erat dengan masalah [[perubahan iklim]]."<ref name=Wash03-02>{{Cite news|url =http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/03/01/AR2007030101484.html|title = U.N. Secretary General Calls Global Warming a Priority|author = Colum Lynch|date = 2007-03-02|work = [[The Washington Post]]}}</ref>''}}
|