Bugiakso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan 180.254.95.36 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 124.40.249.226
Baris 6:
|imagesize = 275px
|caption =
|birth_date = {{birth date and age|1963|5|11}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|birthname =
|othername =
|deathdate = {{death date and age}}|2016|6|26|1963|5|11}}
|deathplace =
|yearsactive =
|office = Presiden Patriot Pangan
|term_start = 19 Desember 2016
|term_end = 26 Juni 2017sekarang
|president =
|predecessor =
Baris 22:
|office2 = Ketua Umum Jenderal Soedirman Center
|term_start2 = 10 Mei 2007
|term_end2 = 26 Juni 2017sekarang
|president2 =
|predecessor2 =
Baris 28:
|office3 = Ketua Umum Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) Pusat
|term_start3 = 2006
|term_end3 = 20172010
|president3 =
|predecessor3 =
Baris 34:
|office4 = Direktur Utama PT. Randu Cipta Sejahtera
|term_start4 = 1992
|term_end4 = 2017sekarang
|president4 =
|predecessor4 =
Baris 71:
|website =
}}
'''Ir. Bugiakso''' (lahir di [[Bandung]], Jawa Barat, 11 Mei 1963 ) adalah inisiator sekaligus pendiri Patriot Pangan. Perkumpulan ini resmi berdiri pada 19 Desember 2016. Betepatan dengan tanggal yang sama dimulainya gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman (19 Desember 1948), ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II, menyerang Ibukota Republik Indonesia Yogyakarta. Bukan tanpa alasan Ir. Bugiakso yang juga Presiden Patriot pangan ini memilih tanggal bersejarah tersebut. Cucu-mantu [[Sudirman|Jenderal Soedirman]] ini memang sangat mengagumi perjuangan dan kepemimpinan [[Jenderal Soedirman]], terutama “semangat berdaulat” dan sikap pantang menyerahnya.
 
'''Ir. Bugiakso''' adalah juga Ketua Umum Jenderal Soedirman Center (JSC). Ia diangkat dan dikukuhkan oleh putra bungsu [[Jenderal Soedirman]], Muhammad Teguh Soedirman dan mendapat persetujuan putra sulung Jendera Soedirman, Achmad Tidarwono Soedirman, pada 10 Mei 2007. Pengukuhan berlangsung di Balai Surdirman, Jakarta. Disaksikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Drs. Yahya Ombara, SH., MH. Prinsip perjuangan [[Jenderal Soedirman]] ‘Rakyat Tidak Boleh Menderita’ adalah pegangan hidup Ir. Bugiakso dalam menempuh jalan pengabdiannya di bidang pangan dan pertanian (''food & agriculture'').