Sungai Kampar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{unreferenced|date=
{{Infobox river
| river_name = Sungai Kampar
| image_name =
| caption =
| origin = [[Bukit Barisan]]
| mouth = [[Selat Malaka]]
| basin_countries = [[Indonesia]]
| length = 413,5 Km
| elevation = ...
|
| watershed = 2.186.000 Ha
}}
'''Sungai Kampar''' merupakan sebuah [[sungai]] di [[Indonesia]], berhulu di [[Bukit Barisan]] sekitar [[Sumatera Barat]] dan bermuara di pesisir timur Pulau [[Sumatera]] [[Riau]]. Sungai ini merupakan pertemuan dua buah sungai yang hampir sama besar, yang disebut dengan Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Pertemuan ini berada pada kawasan Langgam ([[Kabupaten Pelalawan]]), dan setelah pertemuan tersebut sungai ini disebut dengan Sungai Kampar sampai ke muaranya di [[Selat Malaka]]. Sementara sekitar kawasan hulu air sungai ini dimanfaatkan untuk [[PLTA Koto Panjang]] yang mempunyai kapasitas 114 MW. Sementara di hilir menjelang muara, sungai ini terkenal dengan Ombak besarnya yang bernama Ombak [[Bono]].
== Deskripsi sungai ==
Baris 115 ⟶ 18:
Sungai Kampar Kanan bermata air dari Gunung Gadang, memiliki luas daerah tangkapan air 5.231 km². Alur utama semula mengalir ke utara kemudian
berbelok ke timur, bertemu dengan anak sungai Batang Kapur Nan Gadang, mengalir dengan kemiringan sedang melalui lembah Batubersurat. Selanjutnya bertemu dengan anak sungai [[Batang Mahat]], mengalir ke arah timur. Para penduduk didaerah Danau Bingkuang kerap melakukan penambangan batu dan pasir secara ilegal sehingga terjadi pengikisan tepian sungai . Sungai Kampar Kiri bermata air dari Gunung Ngalautinggi, Gunung Solokjanjang, Gunung Paninjauan Nan Elok, memiliki luas daerah tangkapan air 7.053 km². Dua anak sungai besar bernama Batang Sibayang dan Batang Singingi.
Semakin ke hilir, badan sungai dan volume airnya semakin membesar karena ditambah dengan berbagai anak sungai lainnya. Sungai ini dikenal dengan gelombang Bono-nya, yaitu gelombang tinggi yang diakibatkan pertemuan air sungai dengan air laut. Bono biasanya terjadi pada saat pasang, sehingga air yang berasal dari sungai, tertekan oleh air laut. Ditambah lagi dengan dangkalnya muara mengakibatkan gelombang yang tercipta semakin tinggi.
== Referensi ==
{{id}} [http://mitrainsani.or.id/das-kampar-masihkah-urat-nadi-masyarakat-hulu-ke-hilir/ DAS Kampar : Masihkah Urat Nadi Masyarakat Hulu ke Hilir?]
{{DEFAULTSORT:Kampar, Sungai}}
[[Kategori:Sungai di Indonesia]]
|