Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus penggunaan berkas rusak (Kategori:Halaman dengan gambar rusak) |
|||
Baris 20:
== Sejarah ==
Kajian sejarah silek memang rumit karena diterima dari mulut ke mulut, pernah seorang guru diwawancarai bahwa dia sama sekali tidak tahu siapa buyut gurunya. Bukti tertulis kebanyakan tidak ada. Seorang Tuo Silek dari [[Pauah]], Kota [[Padang]], cuma mengatakan bahwa dahulu silat ini diwariskan dari seorang kusir bendi (andong) dari Limau Kapeh <ref name=uwan>Wawancara dengan Bapak Nawarlis, Pauh, Padang, 1998</ref>, Kabupaten [[Pesisir Selatan]], Sumatera Barat. Seorang guru silek dari Sijunjung, Sumatera Barat mengatakan bahwa ilmu silat yang dia dapatkan berasal dari [[Lintau]] <ref name=nasahan>Wawancara dengan Tuo Silek, Bapak Nasahan, [[Sijunjuang]], 2001</ref>. Ada lagi Tuo Silek yang dikenal dengan nama Angku Budua mengatakan bahwa silat ini dia peroleh dari Koto Anau, Kabupaten Solok<ref>Wawancara dengan Magatin Budua, artis tradisi Minangkabau dari [[Muaro Bodi]], [[Sawahlunto]], Sumatera Barat,1993</ref>. Daerah [[Koto Anau]] di [[Kabupaten Solok]], [[Bayang]] dan [[Banda Sapuluah]] di [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Pauah]] di [[Kota Padang]] atau [[Lintau]] di [[Kabupaten Tanah Datar]] pada masa lalunya adalah daerah penting di wilayah Minangkabau. Daerah [[Solok]] misalnya adalah daerah pertahanan kerajaan Minangkabau menghadapi serangan musuh dari darat, sedangkan daerah Pesisir adalah daerah pertahanan menghadapi serangan musuh dari laut. Tidak terlalu banyak guru-guru silek yang bisa menyebutkan ranji guru-guru mereka secara lengkap.
Jika dirujuk dari buku berjudul ''Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau'' karangan [[Mid Djamal]] (1986), maka dapat diketahui bahwa '''para pendiri''' dari Silek (Silat) di Minangkabau adalah
|