Gideon Momongan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Added {{refimprove}} tag to article |
Penambahan informasi |
||
Baris 1:
'''Gideon PHP Momongan''' atau yang biasa dikenal dengan nama '''Dion Momongan''' adalah pria kelahiran Jakarta, 29 Oktober. Lulus dari Sekolah Menengah Tingkat Atas, SMA Sunda Kelapa di Jakarta Pusat, lalu langsung terbuka jalan menjadi [[wartawan]]. Saat itu menjelang pertengahan 1980-an. Saat masuk menjadi [[reporter]] musik, khususnya jazz, di majalah musik dan film Vista adalah menjadi langkah pembuka. Sedari awal, ya sudah jadi terbiasa, menulis sambil memotret.▼
'''Gideon PHP Momongan''' atau yang biasa dikenal dengan nama '''Dion Momongan''' adalah pria kelahiran Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit St. Carolus, pada 29 Oktober. Terlahir dengan nama lengkapnya, Gideon Palmaleter Hamonangan Pietojoputra Momongan. Anak kedua dari 2 bersaudara, putra dari pasangan H. Abdul Malik Hein Momongan dan Margaretha Emma Karepouwan.
Mempunyai sepasang putra dan putri. Denzel Joshua Palmaleter Raditra Momongan, yang lahir pada 17 Februari 1998. Serta Raisa Richelle Virza Momongan, lahir di Jakarta pada 6 April 2006. Putra dan putri yang hasil dari perkawinannya terdahulu.
Belajar sesaat soal [[sinematografi]], sampai 1989. Namun sebenarnya fokusnya tetap di [[fotografi]]. Lalu akhir 1989, gabung dalam majalah wanita Pertiwi. Menjadi [[fotografer]], yang belakangan menulis khususnya tentang [[musik]] dan [[budaya]]. Pertiwi, berhenti di tahun 1992. Terus menulis, kembali menjadi freelancer. Di majalah wanita dinamis, Pertiwi, banyak memotret untuk mode/fashion, art-potraiture lalu food dan interior-eksterior.▼
Tapi karir fotografi juga kian berkembang. Terus berlanjut. Antara lain memotret untuk iklan, untuk berbagai produk dari bank, restoran, maskapai penerbangan nasional dan consumer-goods termasuk department stores. Selain itu, memotret pula untuk kebutuhan cover kaset. Dan pariwisata, untuk sebuah travel agent internasional yang berkantor pusat di Paris.▼
Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar, [[YMCA]]/IMKA di Jalan Mendut, Jakarta Pusat. Dilanjutkan dengan SMPK V PSKD, [[Kebayoran Baru]]. Lulus dari Sekolah Menengah Tingkat Atas, SMA Sunda Kelapa di Jakarta Pusat.
Pergaulan di musik terus dijalani, bahkan terus berkembang. Tak hanya di kalangan [[jazz]], tapi juga [[rock]] dan musik lainnya. Menulis, mengamati dan mengkritisi musik tetap terus dijalani. Jadinya memang, baik menulis (untuk [[media massa]]) dan memotret, dijalankan secara paralel. Saling mendukung. Sementara pengalaman di bidang show production atau event organizer, sesekali terus juga berjalan. Antara lain, termasuk sesekali mendapat kesempatan “magang” di event-event besar musik.▼
== Karier Jurnalistik dan Showbiz (Era 1980-an) ==
Jelang tahun 2000, masuk menjadi fotografer di majalah musik [[NewsMusik]]. Di majalah itu, hingga “berakhir” di 2003, menjadi Redaktur Foto dan sekaligus Redaktur Senior. Setelah NewsMusik, lalu membangun label indie, indiejazzINDONESIA. Sebagai label rekaman. Antara lain ikut memproduksi dan menyebarluaskan album rekaman seperti Rhyo-J, Talking to You – [[Soegeng Sarjadi]], album jazzy Ramadhan – Sound of Belief. Termasuk Yaiyo – [[Sujiwo Tedjo]], dan lain-lainnya.▼
Pada dekade 2000-an juga menulis untuk press release berbagai album rekaman, selain menjadi moderator pada banyak launching album rekaman. Tetap juga sesekali memotret untuk cover kaset (waktu itu juga sudah ada format CD).▼
▲
Sementara pengalaman di bidang show production atau event organizer, termasuk di dalamnya adalah stage atau show management, diteruskan dengan berbagai event musik. Macam-macam musik, terutama rock dan jazz. Lebih sering dengan Republic of Entertainment, Bandung. Antara lain pada event seperti Talking Jazz, Bandung – World Music, Art and Dance (B – MAD), dan banyak lainnya.▼
Lebih suka menyebut berbakat alam, otodidak. Karena tak pernah sempat mengenyam studi serius untuk penulisan atau sekolah kewartawanan dan [[fotografi]] karena ketiadaan biaya saat itu. Sehingga belajar, sadar atau tidak, dari banyak membaca. Juga karena pergaulan.
Dari kali pertama menjalani dunia [[jurnalistik]], menikmati betul menulis dan memotret. Saling melengkapi. Dan ternyata, di kemudian hari, diketahuinya bahwa tak banyak penulis, yang menulis dengan baik dan tulisannya bisa dinikmati orang lain. Yang sekaligus juga merangkap menjadi pemotret. Apalagi pemotret profesional.
Di 1986, dengan ikut menangani Stars Show Band, band total disco pertama di Indonesia. Bersama Ataka Enterprise. Band tersebut melakukan pementasan di clubs di [[Jakarta]] dan [[Bandung]]. Berisikan antara lain [[Titi DJ]], [[Dewa Budjana]], [[Cendi Luntungan]], Roedyanto, Angkie Bp, Grace Violetta, Oas Simanjuntak, Tigor Panjaitan, Helmie Sungkar. Belakangan ikut bergabung juga, [[Sophia Latjuba]]. Pada tahun yang sama, menjadi koordinator tim penyelenggara pada acara Pesta Perak 25tahun, PT.Pembangunan Jaya, yang digelar di kawasan perumahan [[Bintaro Jaya]]. Yang adalah acara panggung musik, bazaar, aneka lomba dan pameran. Dalam acara sepanjang seminggu tersebut, tampil [[Krakatau Band|Krakatau]], Emerald, Canizzaro, Tiqazza, Seedz Band dan lainnya. Pada 1987, setelah Vista berubah kepemilikan, lalu berubah konsepnya, maka lanjut menjadi pekerja lepas. Tetap menulis, sekaligus memotret soal musik saja. Sebelumnya, memulai pengalaman juga di bidang [[showbiz]]. Sekaligus show production.
== Menjadi Wartawan dan Fotografer (Era 1990-an) ==
Di 2007 dan 2008 ikut mendukung dan menjadi supervisi acara Malacca Strait Jazz Festival di Pekanbaru, Riau dengan Riau Jazz Turbulence. Lalu di 2009, bersama C – Pro Jakarta menggelar festival jazz tahunan, Solo City Jazz, yang terus berlangsung sampai sekarang.<ref>[http://hiburan.metrotvnews.com/musik/0KvVparK-lihat-tompi-dan-musisi-internasional-gratis-di-solo-city-jazz Lihat Tompi dan Musisi Internasional Gratis di Solo City Jazz],metrotvnews.com, akses 20 Juli 2017</ref>▼
▲Belajar sesaat soal [[sinematografi]], sampai 1989. Namun sebenarnya fokusnya tetap di [[fotografi]]. Lalu akhir 1989, gabung dalam majalah wanita Pertiwi. Menjadi [[fotografer]], yang belakangan menulis khususnya tentang [[musik]] dan [[budaya]]. Pertiwi, berhenti di tahun 1992. Terus menulis, kembali menjadi
Di 2010 bersama Waspada eMusic dan Harian Waspada, menyelenggarakan program jazz festival tahunan, North Sumatra Jazz Festival di Medan. <ref>[http://jazzuality.com/jazz-events/north-sumatra-jazz-festival-2011-first-announcement North Sumatra Jazz Festival 2011: First Announcement], jazzuality.com, akses 20 Juli 2017</ref> Terus berlangsung sampai sekarang. Selain itu, menjadi supervisi atau advisor pada beberapa konser jazz, selain festival jazz lain di beberapa kota.▼
Pada waktu itulah, makin berkembang wawasan dan pengetahuannya tentang fotografi. Termasuk penulisan artikel. Dan mulai dimantapkan juga langkah kakinya, sebagai wartawan tulis dan fotografer. Saat bekerja di majalah wanita Pertiwi, terutama untuk dunia musik dan seni pertunjukkan.
Di 2010 sampai 2012, bersama Donny Hardono dan DSS, menyelenggarakan program rutin mingguan di panggung terbuka Pasar Seni Ancol, New Friday Jazz Night. Sebelumnya, 2010, kembali ikut bekerjasama dengan almh.Eni Erliani dan tim, menyelenggarakan musikal kolosal, Diana, untuk HUT Harian Kompas ke 45.▼
▲
▲Pergaulan di musik terus dijalani, bahkan terus berkembang. Tak hanya di kalangan [[jazz]], tapi juga [[rock]] dan musik lainnya. Menulis, mengamati dan mengkritisi musik tetap terus dijalani. Jadinya memang, baik menulis (untuk [[media massa]]) dan memotret, dijalankan secara paralel. Saling mendukung. Sementara pengalaman di bidang show production atau event organizer,
Sempat menjadi Pemimpin Redaksi di media online, NewsMusik, yang “diterbitkan” kembali. Tapi hanya setahun-an saja, dan harus berpisah karena sesuatu dan lain hal. Lalu juga memiliki program Kita Banget di stasiun radio, Lite FM 105,8 dari 2010 sampai 2015. Siaran yang berisi ngobrol-ngobrol santai dengan pelbagai musisi, penyanyi dan grup band ternama Indonesia.▼
== Karier Jurnalistik dan Show Production (Era 2000-an) ==
▲Jelang tahun 2000, masuk menjadi fotografer di majalah musik [[NewsMusik]]. Di majalah itu, hingga “berakhir” di 2003, menjadi Redaktur Foto dan sekaligus Redaktur Senior.
Setelah NewsMusik, lalu membangun [[label rekaman]] independen, indiejazzINDONESIA.<ref> [https://muzieku.wordpress.com/2008/02/15/berawal-dari-hobi-akhirnya-menjadi-label-rekaman/ BERAWAL DARI HOBI AKHIRNYA MENJADI LABEL REKAMAN], muzieku.wordpress.com.</ref> Antara lain ikut memproduksi, menyebarluaskan dan mempromosikan [[album rekaman]] seperti Rhyo-J, Rhythm of Jakarta, dirilis 2005. Diikuti kemudian Talking to You – [[Soegeng Sarjadi]] plays Denny Chasmala’. Kemudian di 2007 merilis sebuah album jazzy Ramadhan – Sound of Belief, berbentuk repackage dari album sebelumnya yang beredar tahun 2004. Termasuk album Yaiyo – [[Sujiwo Tedjo]], debut album Sherly’O. Lalu album dari Canzo dan kemudian Totong Wicaksono, dan lain-lain.
Dalam hal produksi rekaman-rekaman jazz independen tersebut, kerapkali bekerjasama dengan [[musisi]], [[produser]], [[music director]], Bintang Indrianto. Beberapa produksi terakhir dari indiejazzINDONESIA bekerjasama dengan Bintang Indrianto adalah album terakhir mendiang Soegeng Sarjadi serta album dari kelompok Bianglala Voices. Karena situasi dan kondisi dunia perekaman menurun drastis, banyak label-label rekaman satu demi satu terpaksa mengakhiri kegiatannya, termasuk indiejazzINDONESIA.
▲Pada dekade 2000-an juga kian banyak menulis untuk press release berbagai album rekaman, selain menjadi moderator pada banyak launching album rekaman. Tetap juga sesekali memotret untuk cover kaset (waktu itu juga sudah ada format CD).<ref>[https://widyasena.com/2015/04/08/launching-album-musik/ Lauching Album Musik], widyasena.com.</ref>
▲Sementara pengalaman di bidang show production atau [[event organizer]], termasuk di dalamnya adalah stage atau show management, diteruskan dengan berbagai event musik. Macam-macam musik, terutama rock dan jazz.
Di awal 2000-an itu, membuat dan menjalankan konsep program rutin mingguan, Jazz..Jazz..Jazz di TamanKafe [[Bintaro Jaya]]. Termasuk sebuah acara format festival sehari, dengan puluhan musisi dan penyanyi pendukung, Rame Rame Maen Jazz. Serta menggelar sebuah mini festival, Jazz in Millenium Festival. Memperoleh kesempatan untuk mendukung Republic of Entertainment, sebuah event organizer dan promotor musik yang berlokasi di Bandung. Antara lain pada event seperti Talking Jazz, Bandung – World Music, Art and Dance (B – MAD), dan banyak lainnya. Republic of Entertainment dipimpin oleh almarhum Wawan Djuanda.
Ikut mendukung acara charity yang relatif besar, sebagai show director, seperti Jazz for Aceh, Jazz for West Java, Jazz for Jogja and Solo. Acara-acara pengumpulan dana untuk korban bencana alam itu diselenggarakan oleh [[Dwiki Dharmawan]]. Selain menggelar acara charity lain di Hard Rock Cafe Jakarta, Loves & Cares for Aceh, bersama Wawan Djuanda.<ref>[http://www.worldpeaceorchestra.com/2009/09/11/jazz-for-west-java-bentuk-kepedulian-musisi-jazz-indonesia-pada-gempa-jawa-barat/ Jazz for West Java, bentuk kepedulian musisi jazz Indonesia pada gempa Jawa Barat], worldpeaceorchestra.com.</ref>
Pada waktu itu memang mulai menggagas dan lantas menggelar pula pentas jazz seperti To Love Jazz : Art of Duo [[Bubi Chen]] – [[Indra Lesmana]], bekerjasama dengan suami-istri, Indra dan Hanny Trihandojo Lesmana. Berikutnya menggelar pula acara Fusion Trio Explosion. Fusion Trio Explosion tersebut menampilkan empat kelompok trio yaitu, trio yang dipimpin oleh Nikita Dompas, Bintang Indrianto, [[Indro Hardjodikoro]] serta [[Donny Suhendra]]. Sebelumnya juga mengadakan acara bulanan, Jazz in Sunday, bersama sahabat-sahabat dekatnya dengan bendera, Five Production. Termasuk kemudian, pada 2002 dan 2003, mendukung BL Produktama untuk menjadi salah satu koordinator program hiburan (panggung), pada acara hiburan musik sebulan penuh di [[Pekan Raya Jakarta]] / Jakarta Fair.
▲Kemudian di awal 2005 mendukung etnomusikolog [[Rizaldi Siagian]] bersama almh. Eni Erliani, alm. Wawan Djuanda dengan [[Harian Kompas]] untuk acara kolosal Megalitikum-Kuantum, yang konser besarnya digelar di Plenary Hall-JCC, Jakarta dan areal panggung terbuka Lotus Pond, [[Garuda Wisnu Kencana]], Bali. Di 2007 dan 2008 ikut mendukung dan menjadi supervisi acara Malacca Strait Jazz Festival di [[Pekanbaru]], Riau dengan Riau Jazz Turbulence. Lalu di 2009, bersama C – Pro Jakarta menggelar festival jazz tahunan, Solo City Jazz
== Karir Kemudian, Jazz Festival dan Lain-Lain ==
▲Di 2010 bersama Waspada eMusic dan [[Harian Waspada]], menyelenggarakan program jazz festival tahunan, [[North Sumatra Jazz Festival]] di Medan.
▲Di 2010 sampai 2012,
▲Sempat menjadi Pemimpin Redaksi di media online, NewsMusik, yang “diterbitkan” kembali. Tapi hanya setahun-an saja, dan harus
Lantas pada awal tahun 2015, bertemu dengan Irsan Wallad dan Lucy Willar dari iCanStudioLive. Waktu itu persiapan dan pengerjaan video Indonesia Maharddhika. Serta acara Jazz Hijau [[WALHI]]. Dan akhirnya jadilah program DION MOMONGAN Show. Program, rekaman video wawancara langsung tersebut hanya berlangsung setahun, dan terhenti di tengah jalan. Berhenti, sebelum seluruh materi rekaman gambar, yang telah sempat dilakukan, ditayangkan.
Ia juga mendapat kepercayaan untuk menulis sebuah buku bertajuk "The Groove: Forever U'll be Mine" diterbitkan oleh RPM Music.<ref>[http://lifestyle.bisnis.com/read/20160617/50/558719/buku-ini-rangkum-jatuh-bangunnya-grup-musik-the-groove Buku Ini Rangkum Jatuh Bangunnya Grup Musik The Groove], bisnis.com.</ref> Buku setebal 190 halaman ini bercerita mengenai perjalanan group band The Groove sejak awal kariernya. Proses pengumpulan data dan penulisan buku ini menghabiskan sekitar 2,5 tahun hingga akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat pada bulan Mei 2016.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/07/04/045158910/The.Groove.dan.Dua.Target.18.Tahun.Berkarya The Groove dan Dua Target 18 Tahun Berkarya], kompas.com.</ref>
Adalah proyek rekaman Indonesia Maharddhika, yang mengundang untuk turut terlibat di dalamnya. Proyek rekaman tersebut dicetuskan dan dilaksanakan oleh Yeninotz Journey, sebagai produser eksekutif. Di dalam Yeninotz Journey tersebut, ada tiga serangkai [[advokat]] yang bersahabat dekat yaitu, Yeni Fatmawati, [[Kadri Mohamad]] dan Hendronoto Soesabdo. Dalam proyek Indonesia Maharddhika itu, diserahi tanggung jawab lebih ke soal menangani segala show yang dilakukan. Indonesia Maharddhika akhirnya dapat merilis sebuah exclusive boxset, pada Mei 2017.
Saat sekarang tetap aktif memotret dan menulis. Berjalan bersama dengan dunia showbiz, terutama menangani soal show dan menejemen panggung. Untuk foto, lebih memilih fotografi panggung, yang telah ditekuninya sejak awal 2000-an secara lebih serius dan profesional. Hasil tulisannya beserta karya-karya fotonya saat ini, dirangkum dan di uploadnya rutin dalam website resmi pribadinya. Menulis adalah darah dagingnya, fotografi menjadi darah yang mengaliri tubuhnya, dan membuatnya terus hidup. Dan dunia show serta stage, adalah menjadi dunianya. Dunia dimana ia hidup di dalamnya.
== Referensi ==
|