Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Affa granits (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Banyak sekali anjay
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
|continent = moved from Category:Asia to Southeast Asia
|region = Asia Tenggara
|image_map = Masjid_demak.jpg
|image_map_alt =
|image_map_caption = MasjidMesjid Agung Demak, yang dibangun dengan arsitektur tradisional Jawa.
|country = Indonesia
|religion = [[Islam]]
Baris 14:
|image_coat =
|symbol_type =
|image_map =
|p1 = Majapahit
|s1 = Kerajaan Pajang
|s2 =Kasunanan Pakunagara Hadiningrat
|year_start = 1475
|year_end = 1554
Baris 23:
|capital = [[Bintoro, Demak, Demak|Bintara, Demak]]</br>
[[Prawoto, Sukolilo, Pati|Prawata, Pati]]</br>
[[Jipang, Cepu, Blora|Jipang -Panolan, Cepu]]
|common_languages = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|government_type = [[Kesultanan]]
Baris 34:
|year_leader3 = 1521-1546
|leader4 = Sunan Prawata (Rd. Mukmin)
|year_leader4 = 1546-15471549
|leader5 = Arya Penangsang
|year_leader5 = 15471549-1554
|footnotes = &sup1; (1475-1478 sebagai bawahan [[Majapahit]])
}}
{{Sejarah Indonesia}}
 
'''Kesultanan Demak''' atau '''Kerajaan Demak''' adalah kerajaan [[Islam]] pertama dan terbesar di pantai utara [[Jawa]] ("[[Pasisir]]"). MenurutYakah???Menurutt enurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan [[adipati|kadipaten]] dari kerajaan [[Majapahit]], kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari kebesaran Majapahit.<ref name="Ricklefs">Ricklefs, M., (2002), ''A History of Modern Indonesia Since c. 1200'', Stanford University Press, ISBN 978-0-8047-4480-5.</ref>
 
Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di [[pulau Jawa]] dan [[Indonesia]] pada umumnya, Walaupun tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun [[1560]], kekuasaan Demak beralih ke [[Kerajaan Pajang]] yang didirikan oleh [[Jaka Tingkir]]/Hadiwijaya. Salah satu peninggalan bersejarah Demak ialah [[MasjidMesjid Agung Demak]], yang menurut tradisi didirikan oleh [[Wali Songo]].
 
Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca "Bintoro" dalam [[bahasa Jawa]]), saat ini telah menjadi bagian kota [[Demak, Demak|Demak]] di [[Jawa Tengah]]. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagai ''Demak Bintara''. Pada masa raja ke-4 (Sunan Prawoto), keraton dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini kerajaan disebut ''Demak Prawata''. Sepeninggal Sunan Prawoto, Arya Penangsang memerintah kesultanan yang sudah lemah ini dari [[Kadipaten Jipang|Jipang-Panolan]] (sekarang dekat Cepu). Kotaraja Demak dipindahkan ke Jipang dan untuk priode ini dikenal dengan sebutan [[Demak Jipang]].
 
[[Hadiwijaya dari Pajang]] mewarisi wilayah Demak yang tersisa setelah ia, bersama-sama dengan [[Ki Gede Pamanahan]] dan [[Ki Penjawi]], menaklukkan Arya Penangsang. Demak kemudian menjadi vazal dari Pajang.
 
== Masa awal ==
Menjelang akhir abad ke-15, seiring dengan kemuduran [[Majapahit]], secara praktis beberapa wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Bahkan wilayah-wilayah yang tersebar atas kadipaten-kadipaten saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.
 
Sementara Demak yang berada di wilayah utara pantai Jawa muncul sebagai kawasan yang mandiri. Dalam tradisi Jawa digambarkan bahwa Demak merupakan penganti langsung dari Majapahit, sementara Raja Demak (Raden Patah) dianggap sebagai putra Majapahit terakhir. Kerajaan Demak didirikan oleh kemungkinan besar seorang Tionghoa Muslim bernama [[Cek Ko-po]].<ref>[[M. C. Ricklefs]], ''A History of Modern Indonesia since c. 1200'', halaman 38</ref> Kemungkinan besar puteranya adalah orang yang oleh [[Tomé Pires]] dalam ''[[Suma Oriental]]''-nya dijuluki "[[Raden Patah|Pate Rodim]]", mungkin dimaksudkan "Badruddin" atau "Kamaruddin" dan meninggal sekitar tahun [[1504]]. Putera atau adik Rodim, yang bernama [[Trenggana]] bertahta dari tahun [[1505]] sampai [[1518]], kemudian dari tahun [[1521]] sampai [[1546]]. Di antara kedua masa ini yang bertahta adalah iparnya, Raja Yunus ([[Pati Unus]]) dari [[Jepara]]. Sementara pada masa [[Trenggana]] sekitar tahun [[1527]] ekspansi militer Kerajaan Demak berhasil menundukan Majapahit.<ref name="Ricklefs"/>
Baris 56:
== Pelabuhan ==
Kerajaan Demak Bintoro memiliki dua pelabuhan, yaitu:
* Pelabuhan [[Perdagangan|niaganiag]]
* = di sekitar [[Bonang, Demak|Bonang]] ([[Demak]]).
* Pelabuhan [[militer]] = di sekitar [[Telukwetan, Welahan, Jepara|Teluk Wetan]] ([[Jepara]]).
 
== Masa keemasan ==
Baris 71 ⟶ 72:
 
== Kemunduran ==
Suksesi Raja Demak 3 tidak berlangsung mulus, terjadi Persaingan panas antara [[P. Surowiyoto]] /(Pangeran R. Kikin (Sekar) dan Trenggana yang berlanjut dengan di bunuhnya P. Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggono), peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat Surowiyoto pulang dari Masjid sehabis sholat Jum'at. Sejak peristiwa itu Surowiyoto (Sekar) dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang artinya Sekar gugur di Sungai. Pada tahun 1546 Trenggono wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto, anak Trenggono, sebagai Raja Demak ke 4, akan tetapi pada tahun 15471549 Sunan Prawoto dan isterinya dibunuh oleh pengikut P. Arya Penangsang, putera Pangeran Surowiyoto (Sekar). P. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak sebagai Raja Demak ke 5. Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, Adipati Jepara, hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi P. Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo).
 
Pada tahun 1554 terjadilah Pemberontakan yang dilakukan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang yang di dukung oleh Ratu Kalinyakmat. Dalam Peristiwa ini Arya Penangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir (Hadiwijoyo) memindahkan Pusat Pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.
 
== Lihat pula ==
Baris 88 ⟶ 89:
* [http://www.mangucup.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=756 Walisongo itu Cino!], mangucup.org, on Saturday, February 26, 2005 - 04:58 PM.
* [http://www.jstor.org/view/00219118/di973668/97p0164a/4 Journal of Asian Studies, Vol. 30, No. 1, p. 9]:
*: Serat Kanda, the more important of the two (Rama Kling and Kakawin) has incorporated may Muslims legends and tales. Nabi Adam of Mecca has taken the place of Visnu or Siva in the story.
* Asvi Warman Adam, [http://www.mesias.8k.com/asvi2.htm Wali Songo Berasal dari Cina?], MESSIAS, Sumber: Kompas, Selasa, 12 Februari 2002.
* Asvi Warman Adam, [http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=187382&kat_id=16 Babad Tionghoa Muslim], Republika, Senin, 2314 maretFebruari 20172005 -->
* M. Faliqul Isbah, [http://www.ruangbaca.com/resensi/?action=b3Blbg==&linkto=MTA1.&when=MjAwNTEyMjc= Menyingkap Sejarah Hindu-Jawa], Resensi buku ''Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara'', karangan Slamet Muljana.
{{Kerajaan di Jawa}}
Baris 97 ⟶ 98:
[[Kategori:Kerajaan Islam]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Demak]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa Tengah|Demak]]-->