Cakalele: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.125.187.107 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Tjakalélé' dansers voeren een dans op in kampong Bora te Biromaru Donggala Celebes TMnr 10003467.jpg|thumb|right|200px|Penari Cakalele]]
'''Cakalele''' adalah tarian perang tradisional [[Maluku]] yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam
Para penari pria biasanya mengenakan [[parang]] dan ''salawaku'' (perisai) sedangkan penari wanita menggunakan ''lenso'' (sapu tangan).<ref name="c1">[http://www.wahana-budaya-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=363%3Atarian-cakalele&catid=125%3Akesenian-tari&Itemid=73&lang=id Wahana Budaya Indonesia] Tarian Cakalele. Diakses pada 10 Juli 2011.</ref> Penari pria mengenakan kostum yang didominasi warna merah dan kuning, serta memakai penutup kepala [[aluminum]] yang disisipi dengan bulu putih.<ref name="c2"/> Kostum celana merah pada penari pria melambangkan kepahlawanan, keberanian, dan [[patriotisme]] rakyat Maluku. [[Pedang]] atau parang pada tangan kanan penari melambangkan martabat penduduk Maluku yang harus dijaga sampai mati, sedangkan [[perisai]] dan teriakan keras para penari melambangkan gerakan protes melawan [[sistem pemerintahan]] yang dianggap tidak memihak pada rakyat.<ref name="c2">[http://www.notpen.com/2011/02/cakalele-dance-is-traditional-culture.html Notpen.com] Cakalele Dance is Traditional Culture of Indonesia. Diakses pada 10 Juli 2011.</ref> Sumber lain menyatakan bahwa tarian ini merupakan penghormatan atas nenek moyang bangsa Maluku yang merupakan [[pelaut]].<ref name="ca4"/> Sebelum mengarungi lautan untuk [[Pembajakan laut|membajak pesawat]], nenek moyang mereka mengadakan pesta dengan makan, minum, dan berdansa.<ref name="ca4"/> Saat tari Cakalele ditampilkan, terkadang [[arwah]] [[nenek moyang]] dapat memasuki penari dan kehadiran arwah tersebut dapat dirasakan oleh penduduk asli.<ref name="ca4">[http://repository.ubn.ru.nl/bitstream/2066/56413/1/56413_poliriani.pdf Politics, Ritual, and Identity in Indonesia: A Moluccan
== Referensi ==
|