Tanjung (pohon): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asterids, +asteridae
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19:
 
== Pemerian botanis ==
[[Berkas:Maulsari (Mimusops elengi) trees in Kolkata W IMG 2848.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Perawakan]]
[[Pohon]] berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 [[meter|m]]. [[Daun|Daun-daun]] tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 [[sentimeter|cm]], seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.<ref name="steenis1981">{{aut|[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981.}} ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 338-339</ref>
 
Baris 25:
 
== Kegunaan ==
[[Berkas:Maulsari (Mimusops elengi) in Hyderabad W IMG 7161.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Bunganya yang harum]]
Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan.<ref name="heyne"/>
 
Baris 32:
Kulit akarnya mengandung banyak [[tanin]] dan sedikit [[alkaloid]] yang tidak beracun. Minyak yang diekstrak dari [[biji]] tumbuhan ini mengandung beberapa [[asam lemak]]. Akarnya yang dicampur dengan [[cuka]] dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan.<ref name="Dharma87">Dharma, A.P. (1987) ''Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia]''. Hal. 190. [[Jakarta]]:Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7</ref>
 
[[Berkas:Mimus eleng 070527-4364 ipb.JPG|thumbjmpl|leftkiri|200px|Buah tanjung]]
Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietas ''parvifolia'' yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam pembuatan [[perahu]], untuk tangkai [[tombak]] dan tangkai perkakas lain, almari dan [[mebel]], serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40&nbsp;cm.<ref>{{aut|Heyne, K. 1987.}} "op.cit." hal. 1590</ref> Kayu tanjung juga baik untuk dijadikan bahan [[ukiran]], [[patung]], penutup lantai, jembatan, dan [[bantalan rel]] kereta api.<ref name="atlas">{{aut|Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, & K. Kadir. 1989.}} ''Atlas Kayu Indonesia'', jil. '''2''':131-135 Balitbang Kehutanan, Bogor</ref>
 
=== Sifat-sifat kayu ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Oei Tiong Bhingweg beplant met Tandjongbomen TMnr 10006281.jpg|thumbjmpl|300px|Jalan di [[Candi, Candisari, Semarang]] dengan pohon tanjung pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Kayu teras]] tanjung coklat tua, sedangkan [[kayu gubal]]nya berwarna lebih muda dengan batas-batas yang jelas. Teksturnya halus dan merata, dengan arah serat lurus, agak bergelombang atau sedikit berpadu. [[Berat jenis]] kayu berkisar antara 0,92–1,12 (rata-rata 1,00), dan termasuk kelas kuat I. Kayu tanjung tergolong mudah dikerjakan dengan hasil yang amat baik; ia dapat diserut, dibor, dilubangi persegi, dan diamplas dengan hasil yang sangat baik; serta dibentuk dan dibubut dengan hasil yang baik hingga sangat baik.<ref name="atlas"/>