Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Delfi08a (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Delfi08a (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Arifin.wijaya
Baris 72:
=== 1921-1932: Sewaktu di Belanda ===
[[Berkas:Snapshot 20130115 12.JPG|256px|thumb|left|Hatta (berdiri, kedua dari kanan) bersama para pengurus [[Perhimpunan Indonesia]], pada waktu itu (tahun [[1925]]) Hatta masih berstatus seorang bendahara di situ]]
Sewaktu pergerakanPergerakan [[politik]] ia mulai sewaktu bersekolah di [[Belanda]] dari [[1921]]-[[1932]]. Ia bersekolah di ''Handels Hogeschool'' (kelak sekolah ini disebut ''Economische Hogeschool'', sekarang menjadi [[Universitas Erasmus Rotterdam]]), selama bersekolah di sana, ia masuk organisasi sosial [[Indische Vereeniging]] yang kemudian menjadi organisasi [[politik]] dengan adanya pengaruh [[Ki Hadjar Dewantara]], [[Cipto Mangunkusumo]], dan [[Douwes Dekker]]. Pada tahun [[1923]], Hatta menjadi bendahara dan mengasuh majalah ''Hindia Putera'' yang berganti nama menjadi ''Indonesia Merdeka''.{{sfn|Imran|1991|p=23}} Pada tahun [[1924]], organisasi ini berubah nama menjadi [[Indische Vereeniging]] ([[Perhimpunan Indonesia]]; PI).{{sfn|Noer|2012|pp=17-18}}
 
Pada tahun [[1926]], ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Sebagai akibatnya, ia terlambat menyelesaikan studi.{{sfn|Noer|2012|p=19}} Di bawah kepemimpinannya, PI mendapatkan perubahan. Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan perkembangan pergerakan di [[Indonesia]] dengan memberikan banyak komentar, dan banyak ulasan di media massa di [[Indonesia]].{{sfn|Noer|2012|p=19}} Setahun kemudian, ia seharusnya sudah berhenti dari jabatan ketua, namun ia dipilih kembali hingga tahun 1930.{{sfn|Imran|1991|p=24}} Pada Desember 1926, [[Semaun]] dari [[PKI]] datang kepada Hatta untuk menawarkan pimpinan pergerakan nasional secara umum kepada PI,{{sfn|Noer|2012|p=19}} selain itu dia dan Semaun membuat suatu perjanjian bernama "Konvensi Semaun-Hatta". Inilah yang dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin menangkap Hatta.{{sfn|Imran|1991|p=28}} Waktu itu, Hatta belum meyetujui paham [[komunis]]. [[Stalin]] membatalkan keinginan Semaun, sehingga hubungan Hatta dengan komunisme mulai memburuk.{{sfn|Noer|2012|pp=19-20}} Sikap Hatta ini ditentang oleh anggota PI yang sudah dikuasai komunis.{{sfn|Noer|2012|p=20}}
Baris 124:
Pada saat terjadinya [[Agresi Militer Belanda I]] pada 21 Juli 1947, Hatta dapat meloloskan diri dari kepungan Belanda dan pada saat itu dia masih berada di [[Pematangsiantar]]. Dia dengan selamat bersama dengan Gubernur Sumatera Mr. [[Teuku Muhammad Hasan|T. Hassan]] tiba di [[Bukittinggi]]. Sebelumnya pada 12 Juli 1947 Bung Hatta mengadakan Kongres Koperasi I di [[Tasikmalaya]] yang menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi di Indonesia. Kemudian dalam Kongres Koperasi II di [[Bandung]] tanggal 12 Juli 1953, Bung Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.<ref>{{cite book|title=Ringkasan Pengetahuan Sosial|author=Rachmat|publisher=Grasindo|url= https://books.google.co.id/books?id=weQ8qJUme4UC&pg=PT151&lpg=PT151&dq=kongres+koperasi+12+juli+1947&source=bl&ots=abX24PMdQP&sig=j0YD0SiDJtYvhtREGL3VZ7UGBe4&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=kongres%20koperasi%2012%20juli%201947&f=false|access-date=14 Juni 2017|page=144}}</ref>
 
Kemudian, Bung Hatta dengan kewibawaannya sebagai Wakil Presiden hendak memperjuangkan sampai berhasil [[Perjanjian Renville]] dengan berakibat jatuhnya [[Kabinet Amir Sjarifuddin II|Kabinet Amir]] dan digantikan oleh [[Kabinet Hatta I|Kabinet Hatta]]. Pada era Kabinet Hatta yang dibentuk pada 29 Januari 1948, Bung Hatta menjadi Perdana Menteri dan merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan.<refRef>Ide Anak Agung Gde Agung (1973) Twenty Years Indonesian Foreign Policy: 1945-1965 Mouton & Co ISBN 979-8139-06-2</ref>
 
Suasana panas waktu timbul [[Pemberontakan PKI 1948|Pemberontakan PKI Madiun]] dalam bulan September 1948, memuncak pada penyerbuan tentara Belanda ke [[Yogyakarta]] pada 19 Desember 1948. Bung Hatta bersama Bung Karno diangkut oleh tentara Belanda pada hari itu juga. Pada tahun yang sama, Bung Hatta bersama Bung Karno diasingkan ke Menumbing, Bangka. Beberapa waktu setelah pengasingan karena mengalami adanya sebuah perundingan Komisi Tiga Negara (KTN) di Kaliurang, di mana Critchley datang mewakili Australia dan Cochran mewakili Amerika.<ref>Historia.id: [http://historia.id/buku/akhir-tragis-republik-komunis Akhir Tragis Republik Komunis], Diakses tanggal 30 September 2015.</ref>