Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 42:
 
=== Pra-sejarah ===
Sejarah Masjidil Haram tidak lepas dari pembangunan [[Kakbah]] jauh sebelum [[Adam|Nabi Adam]] diciptakan. Setelah Nabi Adam dan Hawa turun ke [[bumi]], mereka diperintahkan oleh [[Allah]] untuk membangun bangunan di sebuah lembah yang bernama [[Mekkah|Bakkah]] (saat ini menjadi bagian dari Kota [[Mekkah|Mekkah al-Mukarramah]])<ref>إعلام الساجد، محمد بن عبد الله الزركشي، تحقيق: الشيخ أبو الوفا مصطفى المراغي، المجلس الأعلى للشئون الإسلامية، القاهرة، ط4، 1416هـ/ 1996م، ص45</ref>. Namun bangunan tersebut hancur akibat [[mitos air bah|air bah]] pada masa Nabi [[Nuh]]. Selama beberapa abad kemudian, Allah memerintahkan kepada Nabi [[Ibrahim]] dan putranya, Nabi [[Isma'il]] untuk membangun sebuah bangunan di tengah perempatan kota Mekkah untuk dijadikan tempat beribadah<ref>سبل الهدى والرشاد في سيرة خير العباد، محمد بن يوسف الصالحي، دار الكتاب المصري، القاهرة، دار الكتاب اللبناني، بيروت، 1410هـ/ 1990م، ج1، ص1</ref> Mereka berdua lah yang pertama kali meletakkan [[Hajar Aswad]] dan [[Maqam Ibrahim]] di sekitar Kakbah.<ref>أخبار مكة، محمد بن عبد الله بن أحمد الأزرقي، تحقيق: رشدي الصالح ملحن، دار الثقافة، مكة المكرمة، ط2، 1416هـ/ 1996م، ج1، ص51: 53</ref> Sejak pembangunan tersebut, Kakbah dan Masjidil Haram dijaga oleh para keturunan [[Isma'il]].
 
=== Masa Jahiliyah ===
Masjidil Haram menjadi pusat atau tujuan utama para peziarah, terutama Kakbah. Akibatnya Abrahah dari [[Yaman]], merasa iri dan ingin menghancurkan Kakbah mereka membawa pasukan ber[[gajah]] untuk menghancurkan Kakbah. <ref>{{quran-usc|105|1}}</ref> Namun ketika dalam perjalanan semua pasukan itu dilempari batu berapi dari [[neraka]] oleh burung-burung ababil<ref>{{quran-usc|105|4}}</ref>, sehingga pasukan tersebut mati dalam keadaan tubuh yang rusak dan berlubang-lubang selayaknya daun-daun yang dimakan [[ulat]].<ref>{{quran-usc|105|5}}</ref> Peristiwa itu terjadi pada tahun gajah, yakni tahun saat Nabi [[Muhammad]] dilahirkan, yaitu pada tahun [[571]] M.
 
17 Tahun setelah percobaan penyerangan Kakbah, bangunan Kakbah hancur akibat banjir besar yang melanda kota [[Mekkah]]. Para petinggi [[Quraisy]] sepakat untuk menggunakan uang yang halal dalam pembangunan Kakbah, <ref>[http://islam.ahram.org.eg/NewsQ/1915.aspx Sejarah Kakbah]</ref> akibatnya ukuran Kakbah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya sehingga [[Hijir Ismail]] tidak termasuk kedalam Kakbah. Pertikaian terjadi antara para petinggi Quraisy setelah masanya peletakkan batu [[Hajar Aswad]]. <ref>[http://www.salah505.com/index.php?option=com_content&view=article&id=84:2009-02-05-17-13-13&catid=13:2009-02-04-08-53-09&Itemid=26 Sejarah Kakbah menurut Salah 505.com]</ref> Mereka berselisih tentang siapa yang berhak meletakkan batu itu. Hingga akhirnya datanglah [[Muhammad]] yang mengusulkan agar batu itu diletakkan di sebuah kain yang setiap ujungnya dipegang oleh masing-masinh ketua kabilah. Berkat peristiwa ini Muhammad digelari sebagai ''Al-amin''.<ref>[http://www.almutmar.com/index.php?id=201112502 Sejarah Kakbah menurut Al-Mutmar.com]</ref>
 
=== Masa Rasulullah ===
[[Berkas:Muhammad destroying idols - L'Histoire Merveilleuse en Vers de Mahomet BNF.jpg|jmpl|Lukisan ilustrasi Masjidil Haram saat masa Rasulullah]]
Masjidil Haram sejak dibangunnya [[Ka'bah]] sampai dengan masa permulaan [[Islam]] terdiri dari halaman yang luas dan ditengahnya ada Kakbah, tidak ada dinding yang mengelilinginya, hanya bangunan rumah-rumah penduduk [[Mekkah]] yang mengelilingi halaman itu, seakan-akan dia adalah dindingnya. <ref>Ath-Thabaqat, Ibnu Sa'id bin Muhammad Sa'id Al-Baghdadi, Dar Shadr, [[Beirut]], Bab 2 Hal 95-105</ref>
 
Di sela rumah-rumah tersebut teradapat lorong-lorong yang mengantar ke [[Kakbah]], dinamakan dengan nama-nama kabilah-kabilah yang melaluinya atau yang berdekatan dengannya, diperkirakan luas Masjidil Haram pada masa [[Nabi Muhammad]] {{saw}} antara 1490 sampai 2000m²<ref>[[Sirah Nabawiyah|Sirah Ibnu Hisyam]], [[Ibnu Hisyam]], Bab 4, Hal 275-296</ref>
 
=== Masa Kekhalifahan ===
Dari masa ke masa tempat [[thawaf]] diperluas berkali-kali, agar dapat mencukupi dengan bertambahnya jumlah orang-orang yang thawaf, maka dari itu pada tahun 17 H/638 M [[Umar bin Khattab|Umar bin Khatthab al Faruq]] membeli rumah-rumah yang menempel dengan Masjidil Haram dan menghacurkannya. serta memasukkan area tanahnya ke dalam Masjidil Haram, mengubininya dengan hamparan kerikil, kemudian dia membangun tembok mengelilingi [[masjid]] setinggi kurang satu depa (6 kaki), dan membuatkan beberapa pintu, dan [[lampu]]-lampu [[minyak]] penerang masjid diletakkan di dinding ini, diperkiran luas tambahan ini adalah 840m<sup>2</sup>. <ref>[http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=1368&idto=1372&bk_no=58&ID=644 Islam web.net]</ref> 
 
Ini adalah perluasan pertama untuk Masjidil Haram. Pada tahun 26 H/646 M Khalifah [[Utsman bin Affan]] menjadikan bagi masjid koridor-koridor sebagai tempat berteduh untuk orang-orang, diperkirakan luas perluasan ini mencapai 2040 m<sup>2</sup>. Di tahun 65 H/ 684 M setelah [[Abdullah bin Zubair]] menyelesaikan pemugaran Ka'bah. dia memperluas Masjidil Haram dengan sangat besar, sehingga menuntut untuk memberikan atap di sebagian darinya, diperkirakan perluasan ini mencapai 4050 m<sup>2</sup>
 
=== Masa daulah Umayyah ===
Dan di tahun 91H/709 M,<ref>[http://www.fatwa.islamweb.net Fatwa Islam.web]</ref> Khalifah [[Umayyah|Kesultanan Umayyah]]&nbsp;[[Al-Walid bin Abdul-Malik|Umawi Walid bin Abdul Malik]] <ref>Shahih dan Dhaif Sejarah Tabari, Sahih Bab 4, Hal 81.</ref> memerintahkan untuk perluasan Masjidil Haram, dan membangunnya dengan bangunan yang kokoh, <ref>Akhbar Makkah lil Azraqi (2: 69–71)</ref> dan mendatangkan pilar-pilar [[marmer]] dari [[Mesir]] dan [[Syam]], dan Ujungnya diberi lempengan [[emas]], dan masjid diatapi dengan kayu sajj (semacam [[jati|kayu jati]]) yang dihiasi. <ref>Hilyat Al-Awliya Wa Tabaqat Al Ashfiyya, bab 1, Hal 333.</ref> <ref>Ansabul Asyraf, Bab 4, Hal 336, Bab 4, Hal 340. Bab 1, Hal 199.</ref> Dan dibuat untuknya beranda, di temboknya diberi lengkungan dan di alas lengkungannya di beri [[mosaik]] (kepingan batu), perluasaan ini adalah untuk bagian timur, <ref>Al-Mahin , Hal 20</ref> diperkirakan tambahan ini seluas 2300 m<sup>2</sup><ref>Shahih dan Daif sejarah Thabari, Juz 1, Halaman 331</ref>
 
=== Masa daulah Abbasiyah ===
Pada tahun 137 H/[[754]] M Khalifah [[Kekhalifahan Abbasiyah]] [[Al-Mansur|Abu Ja'far an-Nilansyur al-Abbasi]] memerintahkan untuk memugar Masjidil Haram dan memperluasnya serta menghiasinya dengan [[emas]] dan [[mosaik]], <ref>Mina'ah Al-Karim Lil Sanjari, 9/20</ref> dan dia adalah orang pertama yang menutup [[Hijir Ismail]] dengan [[marmer]], diperkirakan tambahan ini seluas 4700 m<sup>2</sup>. <ref>Akhbar Makkah lil azraqi 2/74</ref> Dan di tahun 160 H/[[776]] M [[al-Mahdi|Khalifah al Mahdi]] memperluas Masjidil Haram dari arah timur, barat dan utara, dan tidak memperluas bagian selatan disebabkan adanya jalan untuk air bah Wadi Ibrahim, tambahan perluasan ini diperkirakan 7950m2. <ref>Akhbar Makkah lil Fakahi, 2/175</ref> Dan tatkala Khalifah al Mahdi menunaikan haji tahun 164 H/ [[780]] M dia memerintahkan agar jalan air bah wadi Ibrahim dipindah, dan memperluas bagian selatan sehingga Masjidil Haram menjadi segi empat, tambahan perluasan ini di perkirakan mencapai 2360 m<sup>2</sup>. <ref>I'lam ‘Ulama al-'Alam Bi Banail Masjid al Haram Li Abdul Karim bin Muhibuddin Al Qutubi, 2 hal 366</ref>
 
Pada di tahun 281 H/[[894]] M [[al-Mu'tadhid|Khalifah al-Mu'tadhid Billahi]] memasukkan Daar An-Nadwah ke dalam Masjidil Haram, rumah ini cukup luas terletak di arah utara [[masjid]], memiliki halaman yang luas, dahulunya biasa disinggahi oleh para [[khalifah]] dan [[gubernur]], kemudian ditinggalkan, maka dimasukkanlah ke dalam masjid, dibangun di atasnya [[menara]]. dan diramaikan dengan pilar-pilar dan [[kubah]]-kubah serta koridor-koridor, diatapi dengan kayu sajj yang dihiasi, tambahan ini diperkirakan seluas 1250 m<sup>2</sup>. <ref>[http://www.alharamain.gov.sa Al Haramain, Sejarah dan Fitur Masjidil Haram]</ref> Dan di tahun 306 H/[[918]] M <ref>Ikhbarul lil Akhbar Masjidil Haram, Muhammad al-Makki, hal 184</ref> Khalifah [[al-Muqtadir|al Muqtadir Billahi al Abbasi]] memerintahkan agar menambah pintu Ibrahim di arah barat masjid, dahulunya adalah halaman yang luas di antara dua rumah Siti Zubaidah, luasnya diperkirakan 850 m<sup>2</sup>.<ref>Ansab Asyraf, Juz 4 hal 336</ref>
 
=== Masa Kekhalifahan Utsmaniyah ===
Baris 72:
Pada tahun 979H/1571 M Sultan Salim al Utsmani memugar bangunan masjid secara total, tanpa menambah diluasnya, dan bangunan ini tetap ada sampai sekarang dikenal dengan bangunan Utsmaniyyah.<ref name="Wynbrandt2010p101">{{cite book|author=James Wynbrandt|title=A Brief History of Saudi Arabia|url=https://books.google.com/books?id=eZkIXdsZpPsC&pg=PA101|accessdate=12 June 2013|year=2010|publisher=Infobase Publishing|isbn=978-0-8160-7876-9|page=101}}</ref>
 
Pada 1579, Sultan [[Selim II]] dari Kesultanan Utsmaniyyah menugaskan arsitek ternama [[Turki]], Mimar Sinan untuk merenovasi Masjidil Haram. <ref name="tnae">Henational.ae, mengutip Kantor Pers Saudi</ref><ref name="suara"/> Sinan mengganti atap masjid yang rata dengan [[kubah]] lengkap dengan hiasan [[kaligrafi]] di bagian dalamnya. <ref name="suara">[http://m.suara.com/news/2015/09/12/191422/ini-sejarah-pembangunan-dan-renovasi-masjidil-haram Suara.com] (Dalam bahasa Indonesia). Diakses pada 17 Januari 2017</ref>
 
Sinan juga menambah empat pilar penyangga tambahan yang disebut-sebut sebagai rintisan dari bentuk arsitektur masjid-masjid modern.
Pada tahun [[1621]] dan [[1629]], banjir bandang melanda Mekah dan sekitarnya, mengakibatkan kerusakan pada Masjidil Haram dan Kakbah. Pada masa kekuasaan Sultan [[Murad IV]] tahun 1629, Kakbah dibangun kembali dengan batu-batu dari Mekah, sedangkan Masjidil Haram juga mengalami renovasi kembali. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/>
 
Pada renovasi tersebut, ditambahkan tiga menara tambahan sehingga keseluruhan menara menjadi tujuh. [[Marmer]] pelapis lantai pun diganti dengan yang baru. Sejak saat itu, arsitektur Masjidil Haram tak berubah hingga hampir tiga abad. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/>
 
[[Berkas:A packed house - Flickr - Al Jazeera English.jpg|jmpl|Masjidil Haram pada tahun [[2009]] pada masa Fahd bin Abdul Aziz]]
Baris 84:
=== Era kekuasaan Raja-raja Saudi ===
Renovasi besar pertama yang dilakukan di era Raja-raja Saudi berlangsung pada tahun [[1955]] hingga tahun [[1973]]. Selain penambahan tiga menara, atap masjid pun diperbaiki, sementara lantai masjid diganti dengan marmer yang baru.
Pada renovasi ini, dua bukit kecil [[Shofa dan Marwah]] dibuat di dalam Masjidil Haram. Dalam renovasi ini pula, seluruh fitur yang dibangun oleh arsitek kekaisaran Utsmaniyah, termasuk empat pilar, dirobohkan. <ref name="tnae"/><ref name="suara"/>
 
Renovasi kedua dilakukan ketika [[Arab Saudi]] dipimpin oleh Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud. Raja Fahd, pada tahun [[1982]] hingga [[1988]], membangun sebuah sayap bangunan baru dan area shalat ruang terbuka di Masjidil Haram.
Baris 104:
 
=== Pendudukan Masjidil Haram 1979 ===
[[Pendudukan Masjidil Haram]] adalah serangan dan pendudukan yang dilancarkan oleh kelompok "Ikhwan" dari tanggal [[20 November]] hingga [[4 Desember]] [[1979]] di Masjidil Haram, [[Mekkah]], [[Arab Saudi]]. <ref>[http://www.alriyadh.com/1081738 Al Riyadh.com] (dalam bahasa Arab). Diakses pada 01-26-2017</ref> Gerakan ini dipimpin oleh [[Juhayman al-Otaibi|Juhaiman bin Muhammad ibn Saif al Otaibi]]. Para pembangkang menyatakan salah seorang dari antara mereka, yaitu Mohammed Abdullah al-Qahtani, adalah seorang [[Mahdi]]. Mereka menyerukan semua Muslim untuk mematuhinya. <ref>[https://www.palinfo.com/site/pic/newsdetails.aspx?itemid=18383 Palinfo.com]. Diakses pada 01-26-2017</ref> Dengan senapan, mereka lalu menguasai Masjidil Haram dan menyandera peziarah-peziarah yang sedang melaksanakan ibadah haji. Tentara keamanan Arab Saudi kemudian mengepung kompleks masjid dan setelah dua minggu, para militan berhasil dikalahkan. <ref>[http://arabic.rt.com/news/793755 Para tentara keamanan Arab Saudi mengepung masjid selama dua minggu] (dalam bahasa Arab). Diakses pada 01-10-2006</ref>
 
=== Kecelakaan Alat Berat [[Derek]] 2015 ===
Baris 131:
Ciri menonjol karya Sinan yang kemudian dijadikan rujukan arsitektur Islam itu adalah pola bangunan yang memanfaatkan sepenuhnya cahaya dan bayangan, kehangatan dan kesejukannya, angin dan sirkulasinya, air dan efek penyejukannya, tanah dan ciri-ciri isolatifnya serta sifat-sifat protektifnya terhadap cuaca.
 
Sebenarnya wujud arsitektur Islami sebagaimana tercermin dalam Masjidil Haram adalah sebuah kristalisasi dari spiritualitas yang memberi kedamaian serta keselarasan alam yang suci. Ciri itu tampak jelas dalam jejak-jejak arsitektur peninggalan Kesultanan Turki Utsmani di Masjidil Haram yang dipelihara beratus-ratus tahun itu. <ref>[http://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/08/09/1111/dirancang-arsitek-turki-utsmani-beratus-tahun-lalu-bertahan-hingga-hari-ini]</ref>
 
=== Pintu ===
Baris 145:
 
;Lima pintu terdahulu Masjidil Haram:
# Pintu Raja Abdul Aziz, nomor (1) di bagian barat. <ref>{{cite web|url=http://m7mad.net/wp/?p=155|title=باب الملك عبد العزيز السعود|work=Madinat Muhamad|language=Bahasa Arab|accessdate=01 Juni 2017}}</ref>
# Pintu Shofa, nomor (11) di tempat sa'i.<ref>{{cite web|url=http://www.alhejazi.net/torath/077401.htm|title=باب الصفا|work=AlHejazi.net|language=Bahasa Arab|accessdate=01 Juni 2017}}</ref>
# Pintu Al-Fath nomor (45) di bagian selatan.<ref>{{cite web|url=http://www.alriyadh.com/2012/10/21/article778076.html|title=باب الفتح|work=Al-Riyadh.com|language=Bahasa Arab|accessdate=01 Juni 2017}}</ref>
Baris 162:
==== Menara-menara terdahulu ====
* Menara di atas pintu Raja Abdul Aziz.<ref>[http://www.okaz.com.sa/new/Issues/20130827/Con20130827631983.htm Okaz.com.sa] Diakses pada 27 Agusutus 2013</ref>
* Menara di atas pintu Raja Fahd.<ref>[http://www.okaz.com.sa/new/Issues/20130827/Con20130827631983.htm Menara-menara dalam Masjidil Haram]], Okaz.com.sa (dalam bahasa Arab), diakses pada 27 Agustus 2013</ref>
* Menara di atas pintu Umrah.
* Menara di atas pintu Al-Fath.
Baris 168:
 
==== Menara-menara baru ====
* Menara di atas pintu Raja Abdullah. <ref>[http://www.alriyadh.com/2012/03/06/article715688.html Al Riyadh.com]. Diakses pada 6 Maret 2012</ref>
* Menara di bagian tenggara.
* Menara di bagian barat laut.
 
=== Eskalator ===
Pada masa [[Fahd dari Arab Saudi|Raja Fahd ibn Abdul Aziz]], telah dibangun tangga-tangga elektronik ([[Eskalator]]) untuk melayani jamaah yang ingin shalat di lantai atas dan lantai atap. Jumlahnya ada 7 buah, dengan luas 375 m persegi, yaitu di Bab Ajyad dan Shafa, di Marwa, Babul Fath, di asy-Syamiyyah, dan di samping bangunan perluasan kedua. Setiap tangga mengangkut rata-rata 1500 orang per jam. <ref name="Buku"/><ref name="MA"/>
 
=== Pusat pendingin udara ===
Masjidil Haram memiliki sebuah bangunan sentral pendingin udara untuk bagian bangunan perluasan kedua dan lantai dasar tempat [[sa'i]] yang berjarak 600 m dari Masjidil Haram, yaitu di Jalan [[Ajyad, Mekkah|Ajyad]]. <ref name="Buku"/><ref name="MA"/> Sentral tersebut terdiri dari gedung 6 tingkat yang dilengkapi dengan sistem pendingin udara canggih. Udara dingin disalurkan lewat terowongan yang menghubungkan antara sentral dengan satuan-satuan pendingin udara pada bangunan perluasan dan disalurkan pula ke satuan-satuan pendingin udara yang terdapat pada tiang-tiang masjid. <ref name="Buku"/><ref name="MA"/>
 
=== Toilet dan tempat wudhu ===
[[Toilet]] dan tempat [[wudhu]] untuk pria dan wanita dibangun secara terpisah, masing-masing terdiri dari dua lantai di bawah tanah, yaitu yang berada di halaman pasar kecil (depan Babul Mailik Abdul Aziz), dan dekat dengan halaman Marwa dengan luas keseluruhan mencapai 14.000 m persegi. <ref name="Buku"/><ref name="MA"/> Toilet dan tempat wudlu tersebut didesain mengikuti model terbaru, dan dilapisi dengan marmer, serta dilengkapi dengan tempat untuk ganti baju baik di tempat wudlu laki-laki maupun perempuan. Selain itu terdapat pula beberapa toilet dan tempat wudhu di arah timur masjid.<ref name="Buku"/><ref name="MA"/>
 
=== Saluran dan penampungan air ===
Baris 185:
 
=== Terowongan bawah tanah untuk kendaraan ===
Untuk menghindari kemacetan lalu lintas, dibuatlah terowongan sepanjang 1500 m yang terbentang dari jembatan [[Asy-Syubaikah, Mekkah|Asy-Syubaikah]] sebelah barat sampai ke jembatan [[Jabal Abu Qubais]] di sebelah Timur. Dilengkapi empat terminal, sistem pencahayaan, pengaturan udara, dan [[kamera|kamera pemantau]] yang baik. <ref name="Buku">Buku Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani</ref><ref name="MA">[http://majalahalibar.blogspot.com/2010/11/masjidil-haram.html Majalah Alibar.blogspot.com] (dalam Bahasa Indonesia) Diakses pada 18 Januari 2017</ref>
 
== Bangunan bersejarah ==
=== Kakbah ===
[[Berkas:Kaaba mirror edit jj.jpg|jmpl|Kakbah, sebuah bangunan yang terletak di tengah Masjidil Haram]]
[[Kakbah]] adalah Bait Suci atau tempat beribadah kepada Allah yang pertama kali didirikan di muka bumi.<ref>Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah ummat manusia adalah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan petunjuk bagi semua manusia. (Surah Ali Imran: 96-97)</ref> Bentuk bangunan Kakbah mendekati bentuk [[kubus]] yang terletak di tengah [[Masjidil Haram]] di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi kaum muslim (umat Islam) dan merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah [[kiblat]] atau arah patokan untuk hal-hal yang bersifat ibadah bagi umat [[Islam]] di seluruh dunia seperti [[salat]]. <ref name="eoi317">Wensinck, A. J; Ka`ba. [[Encyclopaedia of Islam]] IV p. 317</ref> Selain itu, Kakbah juga merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim [[haji]] dan [[umrah]].<ref name="eoi317"/><ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/in_pictures/7769689.stm|title=In pictures: Hajj pilgrimage|date=7 December 2008|work=[[BBC News]]|accessdate=8 December 2008}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.altmuslim.com/a/a/a/as_hajj_begins_more_changes_and_challenges_in_store/|publisher=altmuslim|title=As Hajj begins, more changes and challenges in store}}</ref>
 
=== Hajar Aswad ===
[[Berkas:Coveting the Black Stone.jpg|jmpl|Orang-orang berebut mencium Hajar Aswad.]]
[[Hajar Aswad]] ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>حجر أسود</font>) merupakan sebuah [[batu]] yang diyakini oleh umat [[Islam]] berasal dari [[surga]], dan yang pertama kali menemukannya [[Nabi Ismail]] dan yang meletakkannya adalah [[Nabi Ibrahim]]. <ref>{{cite book|title=Ar-Raheeq Al-Makhtum (The Sealed Nectar): Biography of the Prophet|author=Shaykh Safi-Ar-Rahman Al-Mubarkpuri|isbn=1-59144-071-8|year=2002|publisher=Dar-As-Salam Publications}}</ref> Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma [[wangi]] alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya, dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. <ref>{{cite book|title=Your Door to Arabia|last=Elliott|first=Jeri|year=1992|isbn= 0-473-01546-3|publisher=R. Eberhardt|location=Lower Hutt, N.Z.}}</ref> Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat [[tawaf]].<ref>{{cite book|title=Hajj to Umrah: From A to Z|last=Mohamed|first=Mamdouh N.|year= 1996|publisher=Amana Publications|isbn=0-915957-54-X}}</ref>
 
=== Maqam Ibrahim ===
Baris 200:
[[Berkas:Mqam a1918.jpg|jmpl|Jejak kaki [[Ibrahim|Nabi Ibrahim]], yakni yanh disebut sebagai [[Maqam Ibrahim]]]]
 
[[Maqam Ibrahim]] merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur [[Ka'bah]]. <ref name="KisterEI">M.J. Kister, "Maḳām Ibrāhīm," p.105, ''The Encyclopaedia of Islam'' (new ed.), vol. VI (Mahk-Mid), eds. Bosworth et al., Brill: 1991, pp. 104-107.</ref> Tempat ini bukanlah tempat yang menjadi kuburan [[ibrahim|Nabi Ibrahim]] sebagaimana dugaan atau pendapat kebanyakan orang. Sebaliknya di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh [[Allah]] dari [[Surga]] bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di [[Hajar Aswad]]<ref>Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.</ref>. Di atas batu Maqam Ibrahim ini, Nabi Ibrahim pernah berdiri di waktu ia membangun Ka'bah disamping putranya [[Isma'il|Nabi Isma'il]] memberikan bongkah-bongkah batu kepadanya.
 
=== Shofa dan Marwah ===
Baris 217:
Sumur [[Zamzam]] terletak 11 meter dari [[Ka'bah]]. Menurut salah satu keterangan, ia dapat menyedot air sebanyak 11-18,5 liter per detik,<ref name=kemenag/> sehingga dapat menghasilkan 660 liter air permenit dan 39.600 liter per jamnya.
 
Dari mata air ini terdapat beberapa celah, di antaranya ada celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 &nbsp;cm, dengan tinggi 30 &nbsp;cm yang juga menghasilkan air sangat banyak. Beberapa celah mengarah kepada [[Shafa]] dan [[Marwa]],<ref name=sejarahmekah>Ghani (2004), hal.114-15.</ref> serta ada yang mengarah pula ke arah pengeras suara dengan panjang 70 &nbsp;cm dan tinggi 30 &nbsp;cm.<ref name=kemenag>Ula ''dkk.'' (2014), hal.17.</ref>
 
Dahulu, di atas sumur Zamzam ada bangunan dengan luas 8 [[meter|m]] × 10,7 m = 88.8 m2. Tapi bangunan ini ditiadakan untuk meluaskan tempat tawaf, sehingga ruang minumnya dipindahkan ke ruang bawah tanah di bawah tempat tawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi [[AC|penyejuk udara]]. <ref name=survey>{{cite web|title=Zamzam Studies and Research Centre|work=Saudi Geological Survey|url=http://www.sgs.org.sa/index.cfm?sec=311&page=|accessdate=5 June 2005|archiveurl=https://web.archive.org/web/20050205152331/http://www.sgs.org.sa/index.cfm?sec=311&page=|archivedate=5 Februari 2005}}</ref> Tempat masuk ruang minumnya terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di situ, terdapat 350 keran air minum, yaitu 220 ada di sisi ruang laki-laki dan 130 di sisi ruang perempuan. Sumur Zamzam yang telah dipagari dengan [[kaca]] tebal itu dapat dilihat dari ruangan laki-laki .<ref name=sejarahmekah/>
 
== Administrasi ==
Baris 265:
* Ahmad Shahhat ({{lang|ar|أحمد شحات}})
* Hassan Zabidi ({{lang|ar|حسان زبيدي}})
* Muhammad Siraaj Ma'roof, meninggal pada 25 Desember 2015 Masehi (1437 h). <ref>http://jogja.tribunnews.com/2015/12/28/muadzin-paling-senior-di-masjidil-haram-wafat</ref>
{{div col end}}
 
Baris 310:
* Mekkah merupakan yang tidak diizinkan dimasuki oleh penduduk selain Muslim, terutama Masjidil Haram karena menurut [[Al-Qur’an]], orang musrik adalah najis sehingga tidak diizinkan dimasuki kota Mekkah. {{refn|group=Alquran|{{Quran-usc|8|28}}}}{{refn|group=Hadits|HR. Muslim dengan sahih}}{{refn|group=Hadits|Shahih Bukhari, nomor:1736}}
* Tidak diizinkan membunuh atau berperang, kecuali memerangi di wilayah Masjidil Haram.<ref>[http://www.fatwa.islamweb.net Fatwa membunuh atau berperang di Masjdil Haram, di Fatwa Islamweb.net]</ref>
* Tidak diperbolehkan memotong tumbuhan yang ada di kota Mekkah, utamanya di sekitaran Masjidil Haram. <ref>[http://www.fatwa.islamweb.net Fatwa merusak pohon atau tumbuhan di sekitar Masjdil Haram, di Fatwa Islamweb.net]</ref>
 
== Kontroversi ==
Baris 390:
;Utama
{{reflist|2}}
 
 
{{Mekkah}}