Kapitalisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) perubahan malah menyebabkan kalimat menjadi tidak memenuhi standar SPOK |
Tri Rahmat (bicara | kontrib) memperbaiki beberpa diksi kalimat, dan penambahan pranala |
||
Baris 1:
'''Kapitalisme''' atau '''Kapital''' adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan
Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di [[Eropa]] pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan [[perbankan]] komersial [[Eropa]] di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang [[modal]], seperti [[tanah]] dan [[proletariat|manusia]] guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin terlebih dahulu,
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem [[perdagangan|perniagaan]] yang dilakukan oleh pihak swasta. Di [[Eropa]], hal ini dikenal dengan sebutan ''guild'' sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan [[sosialisme]] tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Baris 8:
== Kaum klasik kapitalis ==
Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad,
=== Adam Smith ===
[[Adam Smith]] adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik yang
== Kritik ==
[[Berkas:Anti-capitalism color.jpg|right|thumb|Sebuah poster Dunia Pekerja Industri (1911)]]
Kritik kapitalisme mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial dan distribusi yang tidak adil dari kekayaan dan kekuasaan; kecenderungan [[monopoli]] pasar atau [[oligopoli]] (dan pemerintah oleh [[oligarki]]), [[imperialisme]], perang kontra-revolusioner dan berbagai bentuk eksploitasi ekonomi dan budaya; [[materialisme]], represi pekerja dan anggota serikat buruh, alienasi sosial, kesenjangan ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi. Hak milik pribadi juga telah dikaitkan dengan tragedi anticommons.
Kritikus terkemuka dari kapitalisme telah menyertakan: [[sosialis]], anarkis, [[komunis]], [[sosialis nasional]], [[sosial demokrat]], [[teknokrat]], beberapa jenis dari [[konservatif]], [[Luddites]], [[Narodnik]], [[Shaker]], dan beberapa jenis [[nasionalis]] lainnya.
Baris 24:
* "When we speak of neoliberalism, we speak of contemporary capitalism." - Gérard Duménil, economist at the [[University of Paris]].</ref> memang meningkatkan perdagangan global, tetapi juga memungkinkan meningkat kemiskinan global.- dengan lebih hidup hari ini dalam kemiskinan dari sebelumnya neoliberalisme, dan indikator lingkungan menunjukkan kerusakan lingkungan besar-besaran sejak akhir 1970-an.<ref>Campbell Jones, Martin Parker, Rene Ten Bos (2005). ''For Business Ethics.'' ''[[Routledge]].'' p. 101 ISBN 0-415-31135-7</ref>
Setelah krisis perbankan tahun [[2007]], Alan Greenspan mengatakan kepada Kongres Amerika Serikat pada tanggal 23 Oktober 2008, "Bangunan intelektual seluruhnya runtuh. Aku membuat kesalahan dalam menganggap bahwa kepentingan-diri dari organisasi, khususnya bank dan lain-lain, adalah seperti bahwa mereka yang terbaik yang mampu melindungi pemegang saham mereka sendiri. ...aku terkejut."<ref>New York Times, Oct. 23, 2007.</ref>
Banyak agama mengkritik atau menentang unsur-unsur tertentu dari kapitalisme. Tradisional [[Yahudi]], [[Kristen]], dan Islam melarang meminjamkan uang dengan bunga,<ref>''[[Baba Metzia]]'' 61b</ref><ref>Moehlman, 1934, p. 6–7.</ref> meskipun metode alternatif perbankan telah dikembangkan. Beberapa orang Kristen telah mengkritik kapitalisme untuk aspek materialis<ref>{{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8C.HTM#-2FX|title=III. The Social Doctrine of the Church|publisher=The Vatican|accessdate=26 February 2008}}</ref> dan ketidakmampuannya untuk memperhitungkan kesejahteraan semua orang. Banyak perumpamaan Yesus berurusan dengan masalah ekonomi: Pertanian, penggembalaan, berada di utang, melakukan kerja paksa, dikucilkan dari perjamuan dan rumah-rumah orang kaya, dan memiliki implikasi untuk kekayaan dan distribusi kekuasaan.<ref>{{cite news|last=[[Ross Gittins]]|title=What Jesus said about capitalism|url=http://www.smh.com.au/business/what-jesus-said-about-capitalism-20120408-1wjmm.html|accessdate=28 April 2012|newspaper=The Sydney Morning Herald|date=9 April 2012}}</ref><ref>Thomas Gubleton, archbishop of Detroit speaking in "Capitalism: A love story"{{Citation needed|date=October 2011}}</ref>
|