Kloramfenikol: Perbedaan antara revisi

Penggunaan oral, injeksi intravena, atau infus: 50 mg/kg bb/hari dibagi dalam 4 dosis (pada infeksi berat seperti septikemia dan meningitis, dosis dapat digandakan dan segera diturunkan bila terdapat perbaikan klinis).

Dosis anak: epiglotitis hemofilus, meningitis purulenta, 50-10050—100 mg/kg bb/hari dalam dosis terbagi. BAYI di bawah 2 minggu,: 25 mg/kg bb/hari (dibagi dalam 4 dosis).; 2 minggu-1minggu—1 tahun,: 50 mg/kg bb/hari (dibagi 4 dosis).<ref>{{Cite web|url=http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/518-antibiotik-lain/5181-kloramfenikol|title=5.1.8.1 Kloramfenikol {{!}} PIO Nas|website=pionas.pom.go.id|language=id|access-date=2017-09-21}}</ref>

Kloramfenikol ''tidak boleh'' digunakan pada wanita hamil, menyusui, dan pasien porfiria.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/518-antibiotik-lain/5181-kloramfenikol|title=5.1.8.1 Kloramfenikol {{!}} PIO Nas|website=pionas.pom.go.id|language=id|access-date=2017-09-21}}</ref>

hindariHindari pemberian berulang dan jangka panjang. Turunkan dosis pada gangguan fungsi hati dan ginjal. Lakukan hitung jenis sel darah sebelum dan secara berkala selama pengobatan. Pada neonatus dapat menimbulkan ''grey baby syndrome''. (Periksa kadar dalam plasma).)<ref name=":0">{{Cite web|url=http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/518-antibiotik-lain/5181-kloramfenikol|title=5.1.8.1 Kloramfenikol {{!}} PIO Nas|website=pionas.pom.go.id|language=id|access-date=2017-09-21}}</ref>