Jacques Maritain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Di Sorbonne, ia bertemu dengan [[Raïssa Maritain|Raïssa Oumançoff]], seorang emigran Yahudi [[Rusia]]. Mereka kemudian menikah pada tahun 1904. Sang istri dikenal sebagai seorang penyair dan mistikus, berperan sebagai rekan intelektual Jacques dalam upayanya mencari [[kebenaran]]. Saudari Raissa, Vera Oumançoff, tinggal bersama Jacques dan Raissa hampir sepanjang kehidupan pernikahan mereka.
 
Di Sorbonne, Jacques dan Raïssa seketika merasa kecewa dengan [[saintisme]], yang dalam pandangan mereka tidak mampu mengatasi isu-isu eksistensial yang lebih luas akan kehidupan. Pada tahun 1901, akibat kekecewaan tersebut, mereka membuat suatu perjanjian untuk melakukan bunuh diri bersama apabila dalam waktu satu tahun mereka tidak dapat menemukan makna yang lebih dalam dari kehidupan. Mereka terhindar dari tindak lanjut akan rencana itu karena, atas desakan [[Charles Péguy]], mereka menghadiri pengajaran [[Henri Bergson]]<ref name="Avey"/> di [[Collège de France]]. Kritik Bergson seputar saintisme membuyarkan keputusasaan intelektual mereka dan menanamkan dalam diri mereka "pemahaman akan yang absolut". Kemudian, melalui pengaruh [[Léon Bloy]], mereka beralih ke [[Gereja Katolik|iman Katolik]] pada tahun 1906.<ref>{{harvnb|Hanna|1996|p=39}}</ref>
 
Pada musim gugur tahun 1907, keluarga Maritain pindah ke [[Heidelberg]], tempat Jacques mempelajari biologi di bawah bimbingan [[Hans Driesch]]. Teori neo-vitalisme yang dicetuskan Hans Driesch menarik perhatian Jacques karena keterkaitannya dengan Henri Bergson. Raïssa jatuh sakit pada periode ini, dan selama masa pemulihannya, Pastor Humbert Clérissac, seorang [[frater]] [[Dominikan]] yang menjadi pembimbing [[kerohanian|rohani]] mereka, memperkenalkan mereka dengan tulisan-tulisan St. [[Thomas Aquinas]]. Raïssa membacanya dengan antusias dan setelah itu mendesak sang suami untuk menelaah tulisan-tulisan [[santo|orang kudus]] tesebut. Dalam karya tulis St. Thomas, Jacques menemukan sejumlah wawasan dan gagasan yang telah ia yakini selama hidupnya. Ia mengenang:
Baris 36:
Dari sang ''Doctor Angelicus'' (gelar kehormatan St. Thomas Aquinas), ia merasa diarahkan ke "sang Filsuf", sebagaimana St. Thomas menyebut [[Aristoteles]]. Namun kemudian, untuk melanjutkan perkembangan intelektualnya, ia membaca karya tulis dari para tokoh neo-skolastik.
 
Mulai tahun 1912, Maritain mengajar di [[Collège Stanislas de Paris|Collège Stanislas]]. Ia kemudian pindah ke [[Institut Catholique de Paris]]. Selama tahun akademik 1916–1917, ia mengajar di Petit Séminaire de Versailles. Pada tahun 1930, Maritain dan [[Étienne Gilson]] rmenerima gelar doktor kehormatan dalam bidang filsafat dari [[Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas|Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, ''Angelicum'']].<ref>{{it}} Piero Viotto, ''Grandi amicizie: i Maritain e i loro contemporanei'', 38, https://books.google.com/books?id=aonOg8KLOdIC&pg=PA38 Accessed 28 February 2016. Jean Leclercq, ''Di grazia in grazia: memorie'', 60. https://books.google.com/books?id=jxKnMfTj81AC&pg=PA60 Accessed 28 February 2016</ref> Pada tahun 1933, ia memberikan pengajaran pertamanya di Amerika Utara, yaitu di [[Institut Kepausan untuk Studi Abad Pertengahan]], [[Toronto]]. Ia juga mengajar di [[Universitas Columbia]]; di Komite Pemikiran Sosial, [[Universitas Chicago]]; di [[Universitas Notre Dame]], dan di [[Universitas Princeton]].
 
Dari tahun 1945 sampai 1948, Maritain menjadi duta besar Perancis untuk [[Takhta Suci]].
Baris 45:
 
Dikabarkan bahwa kasus [[beatifikasi]] pasangan suami istri tersebut sedang dalam tahap perencanaan.<ref>{{en}} {{YouTube|KRbxS5FfAf0|Beatification process for Jacques and Raissa Maritain could begin}} (8 February 2011)</ref>
 
==Karya==
Landasan pemikiran Maritain adalah Aristoteles, St. Thomas, dan para penafsir [[Thomisme|Thomistik]], khususnya [[Yohanes dari St. Thomas]] (João Poinsot). Ia bersikap eklektik atau sangat selektif dalam penggunaan sumber-sumber tersebut. Filsafat Maritain berdasar pada bukti yang diperoleh secara akumulatif oleh indra-indra dan dipahami dengan suatu pemahaman akan [[prinsip pertama|prinsip-prinsip pertama]]. Maritain membela argumen yang menyatakan bahwa [[filsafat]] adalah suatu sains dan menentang mereka yang merendahkannya, seraya mempromosikan filsafat sebagai "ratu semua sains".
 
Pada tahun 1910, Jacques Maritain menyelesaikan kontribusinya yang pertama bagi filsafat modern, berupa 28 halaman artikel berjudul "Daya Pikir dan Sains Modern" yang dipublikasikan dalam ''Revue de Philosophie'' (edisi Juni). Dalam tulisannya itu, ia memperingatkan bahwa sains sedang dalam proses menjadi suatu keilahian, metodologinya merampas peranan daya pikir (akal) dan filsafat. Sains menggeser kedudukan penting humaniora.<ref>{{harvnb|Hanna|1996|p=40}}</ref>
 
Pada tahun 1917, suatu komite uskup Perancis menugaskan Jacques untuk menulis serangkaian buku teks yang akan digunakan di seminari dan perguruan tinggi Katolik. Ia menulis dan menyelesaikan satu dari antara proyek-proyek itu, yang diberi judul ''Elements de Philosophie'' (subjudul: Pengantar Umum Filsafat) pada tahun 1920. Semenjak itu, karya tersebut menjadi satu teks baku di banyak seminari Katolik. Ia menulis dalam bagian introduksi:
 
<blockquote>"Seandainya filsafat Aristoteles, sebagaimana yang dihidupkan kembali serta diperkaya oleh [[Thomas Aquinas|St. Thomas]] dan mazhabnya, dapat dengan tepat disebut [[filsafat Kristen]], itu dikarenakan Gereja tidak pernah lelah untuk mengemukakannya sebagai satu-satunya filsafat sejati dan karena filsafatnya sepenuhnya selaras dengan kebenaran iman. Namun demikian, filsafatnya dikemukakan di sini untuk penerimaan pembaca bukan karena filsafatnya adalah Kristen, tetapi karena filsafatnya dapat dibuktikan benar. Kesepakatan ini, antara suatu sistem filosofis bentukan seorang pagan dan dogma-dogma mengenai wahyu, tidak diragukan lagi merupakan suatu pertanda eksternal, suatu jaminan ekstra-filosofis akan kebenarannya; namun filsafat Aristoteles memperoleh kewibawaannya sebagai suatu filsafat dari bukti rasionalnya sendiri."</blockquote>
 
Pada masa [[Perang Dunia II]], Jacques Maritain memprotes kebijakan pemerintah [[Vichy]] saat ia masih mengajar di Insititut Kepausan untuk Studi Abad Pertengahan di Kanada. "Pindah ke New York, Maritain menjadi sangat terlibat dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan, berupaya untuk membawa para akademisi yang teraniaya dan terancam ke Amerika, dan banyak di antaranya adalah orang Yahudi. Ia berperan penting dalam pendirian [[École libre des hautes études|École Libre des Hautes Études]], semacam universitas di pengasingan yang pada saat bersamaan merupakan pusat perlawanan [[Gaullisme|Gaullis]] di Amerika Serikat." Setelah perang berakhir, dalam suatu audiensi kepausan pada tanggal 16 Juli 1946, ia tidak berhasil meyakinkan [[Paus Pius XII]] untuk mengecam [[antisemitisme]] secara resmi.<ref>{{en}} {{cite journal |author=Richard Francis Crane |title=Heart-Rending Ambivalence: Jacques Maritain and the Complexity of Postwar Catholic Philosemitism |journal=Studies in Christian-Jewish Relations |volume=6 |year=2011 |url=http://ejournals.bc.edu/ojs/index.php/scjr/article/view/1820/1698 |pages=8-9}}</ref>
 
Banyak makalahnya selama di Amerika Serikat yang disimpan oleh [[Universitas Notre Dame]], wadah pendirian The Jacques Maritain Center pada tahun 1957. Maritain sendiri pada tahun 1962 mendirikan suatu asosiasi yang disebut Cercle d'Etudes Jacques & Raïssa Maritain di Kolbsheim (dekat [[Strasbourg]], Perancis), yang juga menjadi tempat sang filsuf dan istrinya dimakamkan. Tujuan didirikannya sentra-sentra tersebut adalah untuk mendorong studi dan penelitian seputar pemikiran Maritain serta mengembangkannya. Selain itu berperan juga dalam penerjemahan dan pengeditan karya-karya tulisnya.
 
== Pandangan ==
Baris 64 ⟶ 77:
* {{en}} Jude P. Dougherty, ''Jacques Maritain: An Intellectual Profile'', Catholic University of America Press, 2003
* {{en}} Ralph McInerny, ''The Very Rich Hours of Jacques Maritain: A Spiritual Life'', University of Notre Dame Press, 2003
* {{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=in2B6rI9HsgC |title=The Mobilization of Intellect: French Scholars and Writers During the Great War |first=Martha |last=Hanna |publisher=Harvard University Press |year=1996 |isbn=0674577558 |ref=harv}}
 
==Pranala luar==