Revisi per 27 September 2017 11.46 sunting Japra Jayapati (bicara \| kontrib) Peninjau 27.837 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 27 September 2017 13.09 sunting balikkan Japra Jayapati (bicara \| kontrib) Peninjau 27.837 suntingan →Biografi Revisi selanjutnya →
Baris 3: '''Si Pitung''' (ejaan lama: '''Si Pitoeng''') atau '''Pitung''' adalah seorang bandit abad ke-19 di [[Jakarta\|Batavia]], [[Hindia Belanda]] (sekarang Jakarta, Indonesia). Sepak terjangnya telah menciptakan berbagai legenda tentang riwayat hidup, petualangan, dan kematiannya. == ~~Biografi~~Riwayat hidup == Si Pitung lahir di ~~daerah~~ Pengumben, di sebuah kampung kumuh di Rawabelong, ~~yang pada saat ini berada di sekitar lokasi~~dekat Stasiun ~~Kereta~~Palmerah ~~Api~~sekarang ~~Palmerah~~ini. ~~Ayahnya~~Putra ~~bernama~~keempat dari Bang Piung dan ~~ibunya bernama Mpok~~Mbak Pinah. ~~Pitung~~<ref ~~menerima~~name=jgov>{{cite ~~pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh Haji Naipin, seorang pedagang kambing.~~web \|title=Pitung, Si \|trans_title= Si Pitung merupakan nama panggilan atau julukan yang berasal dari kata ''pitulung'' (pertolongan atau penolong) dalam [[bahasa Sunda]]. Julukan Si ''Pitulung'' ini lambat laun berubah menjadi "Si Pitung". Nama asli Si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen). Pitung mempunyai beberapa saudara jauh dari suku bugis bone. Saat ini keluarga pitung tersebut berada di sumatra tepatnya di daerah kab.tanjung janbung timur kec.nipah panjang kel.nipah panjang 1. Keluarga pitung tersebut ahli dalam beladiri bugis mereka (keluarga jauh pitung) adalah jawara beladiri. \|language=Bahasa Indonesia \|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2388/Pitung-Si \|work=Encyclopedia of Jakarta \|publisher=Pemerintah Kota Jakarta \|accessdate=15 Mei 2012 }}</ref> bernama asli Salihoen. Menurut riwayat lisan, nama Pitung berasal dari frasa ''pituan pitulung'' dalam [[bahasa Jawa]] yang berarti sekumpulan tujuh orang yang saling bahu-membahu.<ref>{{harvnb\|van Till\|1996\|p=474}}</ref> Ketika masih kanak-kanak, Salihoen berguru di [[pesantren]] Hadji Naipin.<ref name="mvt462"/> Selain diajari mengaji, ia juga diberi latihan [[pencak silat]] dan latihan [[kewaspadaan lingkungan\|kewaspadaan]] terhadap situasi di sekitarnya.<ref name=jgov/> Pada dasarnya ada tiga versi yang tersebar di masyarakat mengenai si Pitung yaitu versi Indonesia, Belanda, dan Cina. Masing-masing penutur versi cerita tersebut memiliki versi yang berbeda dari cerita si Pitung itu sendiri. Apakah si Pitung sebagai seorang pahlawan berdasarkan versi cerita Indonesia, dan sebagai seorang penjahat jika dilihat dari versi Belanda.<ref name="Sejarah Si Pitung">[http://www.inilahduniakita.net/2013/11/mencari-kebenaran-sejarah-si-pitung.html# Mencari Kebenaran Sejarah Si Pitung] inilahduniakita.net</ref>

Si Pitung: Perbedaan antara revisi