Bandar Udara Notohadinegoro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 107:
== Rencana Pengembangan ==
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) rencananya pada tahun 2018 - 2019 mendatang merencanakan pengembangan Bandara Notohadinegoro (JBB) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (saat itu kunjungan kerja ke Kabupaten Jember), perpanjangan landas pacu bandara menjadi eksisiting 1.705 x 30 meter akan diperpanjang dengan 2 tahap perpanjangan. Tahap I diperpanjang menjadi 2.250 x 45 meter (tahun 2018) dan tahap ke II menjadi 2.500 x 45 meter (tahun 2019) sehingga memungkinkan bandara ini mampu didarati oleh pesawat sejenis [[Boeing]] [[737]] atau [[Airbus]]
Sementara pihak operator penerbangan, yaitu maskapai [[Garuda Indonesia]] merencanakan penambahan penerbangan rute Jember-Surabaya pp. terhitung tanggal 31 Maret 2015 menjadi 10 (sepuluh) kali dalam sepekan dari semula yang hanya 7 (tujuh) kali dalam sepekan atau 1 (satu) kaki dalam sehari.<ref>http://www.jawapos.com/baca/artikel/9008/Penerbangan-JemberSurabaya-Dua-Kali-Sehari</ref> Penambahan dilakukan menjadi sebanyak 2 (dua) kali penerbangan untuk hari-hari tertentu, yaitu hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Hal tersebut dilakukan mengingat permintaan penambahan penerbangan dari pihak Pemkab setempat dan kalangan pengusaha lokal yang didasarkan pada tingginya tingkat keterisian penumpang rute Jember-Surabaya yang mencapai 75% pada hari biasa (Senin-Kamis) dan mencapai 100% untuk akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu).<ref>http://travel.kompas.com/read/2014/12/30/1439000/Garuda.Tambah.Penerbangan.Jember-Surabaya.Jadi.Dua.Kali.Sehari</ref>
|