Alimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Dikembalikan ke revisi 13138522 oleh HsfBot (bicara).
Baris 1:
[[Berkas:Alimin a2092aa.jpg|right|175px|thumb|Alimin]]
'''Alimin bin Prawirodirdjo''' ([[Solo]], [[1 Januari]] [[1889]]-[[Jakarta]], [[24 Juni]] [[1964]])<ref>''[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1172-utamakan-persatuan-dan-dialog Utamakan Persatuan dan Dialog]'', Copyright © 2002-2010 Situs TokohIndonesia, 2 Oktober 2010. Diakses 2 Februari 2011</ref> adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh [[komunis]] Indonesia. Berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964 tertanggal 26 Juni 1964, Alimin tercatat sebagai salah satu [[Pahlawan Nasional Indonesia]].<ref>[http://pahlawancenter.com/?p=2070 Pahlawan Center: Alimin]</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 7:
 
=== Remaja ===
Sejak remaja Alimin telah aktif dalam pergerakan nasional dan pergi bermain mobil mobilan dan permainan lain seperti remaja pada umumnya. Semula ia menjadi wartawan koran ''[[Djawa Moeda]]'' dan bergabung dengan [[Budi Utomo]]. Saat kemunculan [[Sarekat Islam]] yang lebih jelas garis perlawanannya dengan politik pemerintahan kolonial, Alimin bergabung dengan organisasi tersebut dan pernah tinggal di rumah kost milik [[Tjokroaminoto]]. Setelah itu bersama seorang dokter muda [[Tjipto Mangunkusumo]], ia bergabung dengan [[Insulinde (partai politik)|Insulinde]] dan juga sebagai editor di jurnal bernama ''[[Modjopahit]]'' di [[Batavia]]. Ia juga aktif mengorganisir para buruh pelabuhan dan pelaut, dan turut mendirikan Sarekat Buruh Pelabuhan (dulu namanya Sarekat Pegawai Pelabuhan dan Lautan).
 
== Bergabung dengan partai komunis ==
Ketika organisasi komunis pertama di Indonesia bernama [[Indische Sociaal-Democratische Vereeniging]] (ISDV) lahir, Alimin bergabung di situ. Belakangan organisasi itu menjadi [[Partai Komunis Indonesia]]. Dia menjadi pimpinan wilayah Jakarta sejak [[1918]].<ref name="tirto"/>
 
Menurut ''Robert Cribb'' dalam '''Para Jago dan Kaum Revolusioner Jakarta 1945-1949''' (2010), Alimin yang bergerak di [[pelabuhan TangTanjung Priok]] juga berhubungan dengan ''jawara Banten''. Belakangan, PKI wilayah Jakarta dengan sadar merekrut para jawara itu dalam pergerakan. Sikap militansi dan solidaritas kaum jagoan dari dunia hitam itu memberi perlindungan bagi PKI dari gangguan penjahat lain yang disewa oleh penguasa kolonial maupun kaum kapitalis industri sekitar Jakarta.<ref name="tirto"/>
 
Pada awal [[1926]], sebagai pimpinan PKI Alimin pergi ke [[jepangSingapura]] untuk berunding dengan [[Tan Malaka]] dalam rangka menyiapkan pemberontakan. Tapi sebelum Alimin pulang, pemberontakan sudah meletus [[12 November]] [[1926]]. Alimin dan [[Musso]] ditangkap oleh polisi [[Inggris]].
 
Setelah ia keluar dari penjara, Alimin pergi ke [[Moskow]] dan bergabung dengan [[Komintern]]. Alimin tidak lama di sana karena bertemu dengan [[Ho Chi Minh]] dan diajak ke [[Kanton]] (Guangzhou). Pada saat itu ia terlibat secara ilegal untuk mendidik kader-kader komunis di [[Vietnam]], [[Laos]], dan [[Kamboja]] untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan dari jajahan [[Perancis]].