Revisi per 6 Oktober 2017 04.26 sunting Abdullah Faqih (bicara \| kontrib) 690 suntingan →Pranala luar: Penjelasan lebih detail konflik Armenia-Azerbaijan Tag: VisualEditor ← Revisi sebelumnya		Revisi per 6 Oktober 2017 05.54 sunting balikkan Abdullah Faqih (bicara \| kontrib) 690 suntingan →Pranala luar: Memperbaiki deskripsi Khojali Tag: VisualEditor Revisi selanjutnya →
Baris 4: Khojaly adalah kota di Azerbaijan yang terletak di dalam batas-batas administratif wilayah Nagoro-Karabkh, Khankendi–Askeran, di dekat satu-satunya bandara di wilayah tersebut. Ditelik dari sejarahnya, secara ''de facto'' Khojaly merupakan bagian dari Azerbaijan. Wilayah ini kemudian dikuasai oleh Dinasti Romanov dari Kekaisaran Rusia. Sebelum terjadinya konflik, Armenia dan Azerbaijan memang kerap terlibat ketegangan sebagai akibat dari persoalan etnis. Hal itu bermula ketika Rusia melakukan perjanjian dengan Iran (1813) dan perjanjian dengan Turki (1823) bahwa sekitar 130.000 warga Armenia yang berada di Iran dan Turki ditempatkan di Azerbaijan. Lebih spesifik, sebanyak 50.000 warga Armenia berada di Nagoro-Karabakh. Jumlah itu terus meningkat hingga komposisi orang Armenia di wilayah itu mencapai 76,9% pada tahun 1989<ref>Tofig Musayev, ''From Territorial Claims To Belligerent Occupation: Legal'' ''Appraisal'', Journal World of Diplomacy, No 18-19, 2008, halaman.34 </ref> Banyaknya etnis Armenia di Nagoro-Karabkah membuat Armenia merasa berhak memiliki otoritas atas wilayah itu. Ketika sama-sama menjadi bagian dari Uni Soviet, Armenia berulang kali mengajukan klaim atas Nagoro-Kabarkh. Akan tetapi, Uni Soviet memutuskan bahwa ''[[Https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Oblast\|oblast]] otonom Nagoro-Karabakh tetap berada dalam otoritas Azerbaijan. Pada tahun 1989, sekitar 120.000 warga Armenia dan 40.000 warga Azerbaijan hidup bersama di Nagoro-Karabakh''<ref>Ibid, halaman 33</ref>. Seiring dengan kekacauan dan menurunnya legitimasi terhadap Uni Soviet, Armenia pun berhasil memerdekakan diri dari Uni Soviet pada 23 Agustus 1990. Armenia kemudian mulai menyusun strategi untuk menganeksasi wilayah Nagoro-Karabakh<ref>Suny, Ronald Grigor, dalam Edmund Herzig (ed.), The Armenians : Past and Present in The Making of National Identity, hal. 122-123. </ref>. Pada tahun 1988 sampai tahun 1994, ketegangan Armenia-Azerbaijan pun berubah menjadi konflik. Puncaknya terjadi pada 26 Februari 1992. Militan Armenia melakukan agresi ke Azerbaijan sebagai akibat dari persoalan etnis-agama dan perebutan wilayah. Dalam agresi tersebut, Armenia mendapat dukungan dari tentara infanteri resimen 366 bekas Uni Soviet dan negara-negara lain yang tergabung dalam Collective Security Treaty Organization (CSTO) seperti Rusia, Belarusia, Kazakhtan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan<ref>Peimani, Hooman, Conflict and Security in Central Asia and the Caucasus, California :ABC-CLIO. 2009. Halaman 312. </ref> == Pranala luar == [http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,975096,00.html Tragedy Massacre in Khojaly]{{br}}

Khojali: Perbedaan antara revisi