Masyarakat adat Ngata Toro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Konflik Negara VS Masyarakat Adat: Menambahkan sub Juul |
→Biodiversitas Indonesia: Daftar Pustaka |
||
Baris 30:
Biodiversitas Indonesia yang begitu beragam perlu dilestarikan agar mampu menopang kehidupan masyarakat lokal hingga masa-masa mendatang. Upaya untuk melestarikan jenis-jenis tumbuhan dan satwa tersebut telah diwujudkan pemerintah dengan menetapkan bentangan-bentangan alam tertentu, baik daratan maupun lautan, sebagai kawasan konservasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2015) merilis data bahwa Indonesia memiliki kawasan hutan konservasi berjumlah 521 unit dengan luas 27.108.486,54 hektar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah luasan tersebut sepadan dengan kurang lebih 21% dari luas total kawasan hutan dan kawasan konservasi perairan di Indonesia. Diperkirakan sejumlah 40 juta orang di Indonesia menggantungkan hidupnya secara langsung kepada keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kawasan konservasi tersebut. Dua belas juta di antaranya hidup di dalam dan sekitar hutan dan lebih banyak lagi bergantung kepada sumber daya pesisir (USAID, 2008). Mereka memenuhi kebutuhan hidup –mencari sumber makan, pakaian, dan bahan bangunan– dari dalam kawasan konservasi. Kebanyakan dari mereka juga berkebun dan bahkan bermukim dalam kawasan tersebut.
== Daftar Pustaka ==
'''DAFTAR PUSTAKA'''
Cahyono, Eko. 2012. Konflik Kawasan Konservasi dan Kemiskinan Struktural. Terakhir diunduh
melalui <nowiki>http://www.akbartandjunginstitute.org/images/pdf/73544.pdf</nowiki> pada 27 Juli 2016
Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Kesepakatan Konservasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Kawasan Konservasi. Terakhir diunduh melalui <nowiki>http://www.rareplanet.org/sites/rareplanet.org/files/PNACM597.pdf</nowiki> pada 26 Juli 2016
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Rencana Kerja Direktorat Jenderal
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2016. Terakhir diunduh melalui
<nowiki>http://ksdae.menlhk.go.id/assets/uploads/@@Buku%20Renja%20DJ%20KSDAE%20Tahun%202016.pdf</nowiki> pada 27 Juli 2016
Mufid, Rizal dan Rukmini Paata Toheke. 2013. Masyarakat Adat Ngata Toro Sulawesi Tengah.
Terakhir diunduh melalui <nowiki>http://www.downtoearth-indonesia.org/id/story/hutan-untuk-masa-depan-pengelolaan-hutan-adat-di-tengah-arus-perubahan-dunia</nowiki> pada 28 Juli 2016
Rachman, Imran. “Model Pengelolaan Sumber Daya Hutan pada Pembangunan Kawasan
Penyangga Taman Nasional Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah”. (Disertasi S3 Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada: 2013)
Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). 2008. Melestarikan Lore Lindu bersama Masyarakat.
Terakhir dilihat di <nowiki>http://lorelindu.info/index.php/component/content/article/47-home/76-melestrikan-lore-lindu-bersama-masyarakat</nowiki> pada 30 Juli 2016
United States Agency for International Development (USAID). 2008. Konservasi Indonesia,
Sebuah Potret Pengelolaan & Kebijakan. Terakhir diunduh melalui <nowiki>http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/Pnadu286.pdf</nowiki> pada 25 Juli 2016
*
|