Kapal tempur Jepang Yamato: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
 
== Desain dan konstruksi ==
[[Berkas:Yamato battleship under construction.jpg|leftkiri|thumbjmpl|''Yamato'' sedang dibangun.]]
 
{{utama|Kapal tempur kelas Yamato}}
Baris 50:
 
=== Ikut bertempur: 1944 ===
[[Berkas:Yamato1945.png|thumbjmpl|rightka|Gambar ''Yamato'' dalam konfigurasi akhir tahun 1945.]]
Pada 16 Januari 1944, ''Yamato'' kembali tiba di Kure untuk perbaikan, dan masuk dok kering hingga 3 Februari 1944. Ketika masuk dok kering, Kapten [[Nobuei Morishita]] (mantan kapten kapal tempur [[Kapal tempur Jepang Haruna|''Haruna'']] mengambil alih komando Yamato.<ref name=cfrecord/> Pada 25 Februari, ''Yamato'' dan ''Musashi'' dipindahkan dari Divisi Kapal Tempur I ke Armada Kedua. ''Yamato'' kembali masuk dok kering untuk peningkatan kemampuan radar dan sistem antipesawat sepanjang bulan Maret 1944.<ref name=cfrecord/> Senjata antipesawat yang dipasang terdiri dari 162 senapan mesin kaliber 1 inci (25&nbsp;mm) dan 24 senjata kaliber sedang 5 inci (13&nbsp;cm).<ref name=johnston180/> Sistem radar juga ditingkatkan dengan sistem identifikasi inframerah, pencari lokasi pesawat terbang, dan sistem radar pengendali senjata.<ref name=cfrecord/> Setelah selesai dengan misi singkat sebagai kapal pengangkut ke Pasifik Selatan pada bulan April 1944, ''Yamato'' berangkat menuju [[Lingga, Malaysia|Lingga]], [[Malaysia]] ditemani Armada Mobil pimpinan [[Jisaburo Ozawa]].<ref name=cfrecord/> Pada awal Juni 1944, ''Yamato'' dan ''Musashi'' mengangkut pasukan ke [[Biak]] dengan misi tambahan memperkuat pertahanan angkatan laut dan garnisun di [[Pulau Biak]].<ref name=S-78-147>Steinberg (1978), p. 147</ref> Ketika markas besar Ozawa mendengar serangan kapal induk Amerika Serikat ke [[Kepulauan Mariana]], misi dibatalkan.<ref name=S-78-147/>
 
Dari 19 Juni hingga 23 June 1944, ''Yamato'' mengawal Armada Mobil Ozawa selama [[Pertempuran Laut Filipina]] yang dijuluki pilot-pilot Amerika Serikat sebagai "Pesta Menembak Ayam Kalkun Mariana Raya".<ref>Reynolds (1982), p. 139</ref> Kerugian pihak Jepang melebihi 400 pesawat tempur, tiga kapal induk tenggelam akibat serangan kapal selam dan serangan udara.<ref>Reynolds (1982), p. 142</ref> Salah menembak ke pesawat Jepang yang sedang pulang merupakan satu-satunya aksi ''Yamato'' dalam pertempuran itu.<ref name=cfrecord/> Setelah pertempuran selesai, Yamato dan Armada Mobil ditarik mundur ke [[Brunei]] untuk pengisian bahan bakar dan dipersenjatai kembali.<ref name=cfrecord/>
 
[[Berkas:Yamato hit by bomb.jpg|thumbjmpl|leftkiri|''Yamato'' dihantam sebuah bom pada 24 Oktober 1944 dalam [[Pertempuran Teluk Leyte|Pertempuran Laut Sibuyan]], namun hanya menimbulkan kerusakan kecil.]]
Dari 22 Oktober hingga 25 Oktober 1944, ''Yamato'' bergabung dengan armada Kekuatan Tengah di bawah komando [[Takeo Kurita]] dalam [[Pertempuran Teluk Leyte]] yang merupakan pertempuran laut terbesar dalam sejarah.<ref>Reynolds (1982), p. 152</ref> Ketika sedang berlayar, armada Kurita diserang kapal selam [[USS Darter (SS-227)|USS ''Darter'']] dan [[USS Dace (SS-247)|USS ''Dace'']] di [[Selat Palawan]]. {{Ship|Kapal penjelajah Jepang|Atago||2}} yang dijadikan kapal bendera oleh Kurita dan {{Ship|Kapal penjelajah Jepang|Maya||2}} ditenggelamkan dengan tembakan torpedo, sementara {{Ship|Kapal penjelajah Jepang|Takao|1930|2}} rusak.<ref name=cfrecord/> Keadaan ini memaksa Kurita untuk memakai ''Yamato'' sebagai kapal bendera. Sepanjang [[Pertempuran Laut Sibuyan]], ''Yamato'' dijatuhi tiga bom penembus perisai dari pesawat pengebom yang berpangkalan di atas kapal induk [[USS Essex (CV-9)|USS ''Essex'']], sementara ''Musashi'' tenggelam setelah dihantam 17 torpedo dan 19 bom.<ref name=cfrecord/> Pada malam 24 Oktober, Kekuatan Tengah Kurita melayari Selat San Bernardino, dan menyerang sekelompok kecil kapal induk pengawal dan kapal-kapal penjelajah segera setelah pagi tiba.<ref name=R156>Reynolds (1982), p. 156</ref> Pada tahap-tahap awal [[Pertempuran Lepas Pantai Samar]], ''Yamato'' untuk pertama kali sekaligus terakhir kalinya menghadapi kapal-kapal perang musuh. Tembakan ''Yamato'' berhasil mengenai sebuah kapal induk pengawal, sebuah kapal perusak, dan sebuah kapal perusak pengawal.<ref name=R156/><ref name="NHC">{{cite web|url=http://www.history.navy.mil/photos/sh-fornv/japan/japsh-xz/yamato-k.htm|title=''Yamato'' (Battleship, 1941-1945) — in the Battle of Leyte Gulf, 22-26 October 1944|date=13 May 2000|work=Japanese Navy Ships|publisher=[[Naval Historical Center]], [[United States Department of the Navy|Department of the Navy]]|accessdate=2009-03-07}}</ref> Setelah memastikan tembakan meriam utama tepat mengenai sasarannya di [[USS Gambier Bay (CVE-73)|USS ''Gambier Bay'']], sekelompok torpedo Amerika Serikat dideteksi sedang menuju ke arah ''Yamato'' hingga terpaksa mundur dari pertempuran, dan tidak lagi dapat ikut serta bertempur.
<ref name=cfrecord/> Gugus tugas Kurita dibubarkan kemudian setelah tiga kapal penjelajah berat tenggelam, sementara pihak Jepang hanya berhasil menenggelamkan satu [[kapal induk pengawal]] dan tiga kapal perusak.<ref name="NHC"/>
Baris 61:
Setelah pertempuran di lepas pantai Samar, ''Yamato'' dan sisa-sisa Angkatan A kembali ke Brunei.<ref>Steinberg (1980), p. 63</ref> Pada 15 November 1944, Divisi Kapal Tempur I dibubarkan, dan ''Yamato'' dijadikan kapal bendera Armada Kedua.<ref name=cfrecord/> Pada 21 November, ketika sedang melewati [[Laut Cina Timur]] dalam perjalanan menuju Pangkalan Angkatan Laut Kure<ref>Wheeler, p. 183</ref>, ''Yamato'' dan kapal-kapal dalam gugur tempurnya diserang kapal selam [[USS Sealion (SS-315)|USS ''Sealion'']]. Kapal tempur [[Kapal tempur Jepang Kongo|''Kongo'']] dan sejumlah kapal perusak tenggelam.<ref>Jackson (2000), p. 129</ref> Setibanya di Kure, ''Yamato'' sehera masuk dok kering untuk perbaikan dan peningkatan kemampuan sistem senjata antipesawat. Senjata anti pesawat yang lama diganti sistem baru. Pada 25 November 1944, Kapten [[Aruga Kosaku]] ditunjuk sebagai komandan ''Yamato'' yang baru.<ref name=cfrecord/>
 
[[Berkas:Yamato under air attack.jpg|thumbjmpl|rightka|''Yamato'' sedang diserang di pangkalannya di Kure, 19 Maret 1945.]]
 
=== Operasi terakhir hingga karam: 1945 ===
Pada 1 Januari 1945, ''Yamato'', ''Haruna'', dan ''Nagato'' dipindahkan ke Divisi Kapal Tempur I yang baru diaktifkan kembali. Dua hari berikutnya, ''Yamato'' keluar dari dok kering.<ref name=cfrecord/> Ketika Divisi Kapal Tempur I dinonaktifkan kembali pada 10 Februari 1945, ''Yamato'' dipindahkan ke Divisi Angkut I. Pada 19 Maret 1945, ''Yamato'' diserang habis-habisan oleh pesawat terbang dari [[USS Enterprise (CV-6)|USS ''Enterprise'']], [[USS Yorktown (CV-10)|USS ''Yorktown'']], [[USS Intrepid (CV-11)|USS ''Intrepid'']] yang menyerbu pangkalan angkatan laut utama Jepang di Kure ketika ''Yamato'' sedang didok.<ref name=R160>Reynolds (1982), p. 160</ref><ref name="Fast Carriers 338">Reynolds (1968), p. 338</ref> Namun ''Yamato'' hanya menderita kerusakan ringan<ref name=R160/>, berkat pengawalan pilot instruktur pesawat tempur Jepang yang menerbangkan pesawat tempur [[Kawanishi N1K]] "Shinden" atau "George".<ref name=cfrecord/><ref name="Fast Carriers 338"/> Skuadron ini dipimpin pilot [[Minoru Genda]] yang merencanakan [[Pengeboman Pearl Harbor]]. Kehadiran pesawat-pesawat tempur Kawanishi N1K yang setara kalau tidak lebih superior dibandingkan [[F6F Hellcat]] membuat pilot-pilot Amerika terkejut, dan beberapa pesawat Amerika Serikat ditembak jatuh.<ref name="Fast Carriers 338"/> Tembakan defensif antipesawat dan plat perisai dek atas yang tebal juga menjaga ''Yamato'' dari kerusakan yang serius. Pada 29 Maret 1945, ''Yamato'' berangkat dengan amunisi penuh, dan bersiap-siap melakukan pertempuran di Okinawa dalam [[Operasi Ten-Go]].<ref name=cfrecord/>
 
[[Berkas:Yamato battleship explosion.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Ruang amunisi ''Yamato'' meledak sebelum tenggelam.]]
 
Operasi Ten-Go yang dimulai 6 April 1945 adalah misi bunuh diri di lepas pantai [[Okinawa]] yang dilakukan secara sengaja oleh ''Yamato'' dan sembilan kapal pengawalnya. Ketika berangkat dari Kure, ''Yamato'' direncanakan untuk dikandaskan di pantai Okinawa, dan bertugas sebagai stasiun tempur yang tidak tertenggelamkan. Meriam-meriam berat kaliber 18,1 inci menurut rencana akan dipakai untuk melakukan bombardemen ke pasukan Amerika Serikat yang berada di Okinawa. ''Yamato'' hanya membawa bahan bakar cukup untuk sampai ke Okinawa. Persediaan bahan bakar yang ada memang sudah tidak cukup untuk mengantarkan ''Yamato'' ke Okinawa dan pulang kembali ke Kure.<ref name=R166>Reynolds (1982), p. 166</ref> Ketika berlayar di [[Selat Bungo]], ''Yamato'' dan kapal-kapal pengawalnya dipergoki oleh kapal selam Amerika Serikat [[USS Threadfin (SS-410)|USS ''Threadfin'']] dan [[USS Hackleback (SS-295)|USS ''Hackleback'']]. Keduanya melapor ke [[Gugus Tugas 58]] tentang posisi ''Yamato''.<ref name=cfrecord/><ref name="jackson128"/>