Abdul Haris Nasution: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 78:
{{lihat pula|Revolusi Nasional Indonesia}}
=== Divisi Siliwangi ===
Setelah Soekarno memproklamasikan [[kemerdekaan Indonesia]] pada 17 Agustus 1945, Nasution bergabung dengan militer Indonesia yang kemudian dikenal sebagai [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR). Pada bulan Mei 1946, ia diangkat menjadi Panglima Regional [[Divisi Siliwangi]], yang memelihara keamanan Jawa Barat. Dalam posisi ini, Nasution mengembangkan teori perang teritorial yang akan menjadi doktrin pertahanan [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) pada masa depan.<ref name="pdat.co.id" /><ref name="Cribb 2001" />
 
Pada bulan Januari 1948, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda menandatangani [[Perjanjian Renville]], membagi [[Jawa]] antara daerah yang dikuasai Belanda dan Indonesia. Karena wilayah yang diduduki oleh Belanda termasuk [[Jawa Barat]], Nasution dipaksa untuk memimpin Divisi Siliwangi menyeberang ke [[Jawa Tengah]].<ref name="Kahin 1952 p233" />{{sfn|Ricklefs|1982|p=215}}