Maleo senkawor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Gerildwira (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
Untuk menetaskan telurnya, dibutuhkan sumber panas bumi yang cukup berkisar antara 32-35 derajat celsius. Butuh waktu antara 62-85 hari bagi telur untuk menetas. Namun saat ini mulai terancam punah karena [[habitat]] yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh [[manusia]]. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.<ref name="Burung Maleo">[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Sulawesi-Tengah/Fauna/Burung-Maleo Situs Kidsnesia:Burung Maleo Maleo]</ref>
Dalam Buku “Konservasi Maleo Di Sulawesi”, asal usul burung khas kawasan Wallacea ini disebutkan masih belum jelas. Ada dua teori asal usulnya yaitu bahwa nenek moyang maleo berasal dari Australia dan teori kedua bahwa moyang maleo berasal dari Asia Tenggara sebelum tiba di Australia. Namun, persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi menjadi burung yang tidak lagi mengerami telurnya sendiri. Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia Timur.<ref name="mongabay"/>
== Ciri-Ciri ==
|