Reformasi Katolik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 41:
Para imam paroki dipandang perlu untuk menerima pendidikan yang lebih baik dalam hal teologi dan [[apologetika]], sementara otoritas kepausan berupaya untuk mendidik umat mengenai makna, hakikat serta nilai dari seni dan liturgi, khususnya dalam komunitas-komunitas [[monastisisme Kristen|monastik]] (pihak Protestan mencela kalau mereka "mengganggu"). Buku-buku catatan dan buku-buku pegangan menjadi lebih lazim digunakan, mendeskripsikan bagaimana seharusnya menjadi imam dan bapa [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|pengakuan]] yang baik.
Dengan demikian, Konsili Trento berupaya untuk memperbaiki disiplin dan administrasi Gereja. Ekses-ekses duniawi dari Gereja [[Renaisans]] yang sekuler,
Melalui tindakan-tindakannya, Konsili menolak pluralisme dari Renaisans sekuler yang sebelumnya telah menodai Gereja: tata kelola tarekat-tarekat religius diperketat, disiplin ditingkatkan, dan paroki diberikan perhatian. Penunjukan uskup karena alasan-alasan politik tidak lagi dibiarkan. Di masa lalu, pemilikan tanah yang besar menyebabkan banyak uskup menjadi "uskup-uskup yang absen", yang terkadang menjadi manajer-manajer properti yang terlatih dalam administrasi. Dengan demikian, Konsili Trento memerangi "absenteisme", yang adalah praktik para uskup tinggal di kota [[Roma]] ataupun di tanah-tanah kemilikan daripada di keuskupan-keuskupan mereka. Konsili Trento juga memberikan para uskup kuasa yang lebih besar untuk mengawasi semua aspek kehidupan religius. Para [[prelat]] yang penuh semangat, seperti [[Keuskupan Agung Milan|Uskup Agung Milan]] [[Karolus Boromeus]] (1538–1584), yang kelak di[[kanonisasi]] sebagai santo, memberikan teladan dengan mengunjungi paroki-paroki terpencil dan menanamkan standar yang tinggi.
<!--▼
==Tarekat-tarekat religius==
Tarekat-tarekat religius yang baru merupakan salah satu bagian fundamental dari reformasi-reformasi yang dilakukan. Tarekat-tarekat seperti [[Ordo Saudara Dina Kapusin|Kapusin]], [[Karmelit Tak Berkasut]], [[Agustinian Tak Berkasut]], [[Kongregasi Feuilan|Feuilan]] Sistersien, [[Ursulin]], [[Teatin]], [[Barnabit]], [[Serikat Oratorian Neri|Oratorian]], dan khususnya [[Yesuit]], berkarya di paroki-paroki pedesaan dan menjadi contoh-contoh pembaruan Katolik.
Tarekat Teatin melakukan pengamatan seputar penyebaran bidah dan memberikan kontribusi dalam regenerasi kaum klerus. Tarekat Kapusin, salah satu cabang tarekat [[Fransiskan]] yang dikenal karena pewartaan dan perawatan yang mereka lakukan bagi kaum miskin dan sakit, berkembang dengan pesat. Kelompok-kelompok persaudaraan Kapusin memberi perhatian khusus pada kaum miskin dan menjalani hidup dengan cara yang sangat sederhana. Adanya para anggota tarekat-tarekat yang terlibat aktif dalam perluasan misioner di luar negeri mengekspresikan pandangan bahwa paroki-paroki pedesaan seringkali membutuhkan pemahaman akan iman Kristen sebagaimana halnya pada kaum pagan di Asia dan Amerika.
Tarekat Ursulin berfokus pada tugas khusus [[pendidikan perempuan|mendidik anak-anak perempuan]],<ref>{{en}} {{cite web|title=TheUersulines|url=http://www.newadvent.org/cathen/15228b.htm|publisher=Catholic Encyclopedia|accessdate=8 March 2015|quote=A religious order founded by St. Angela de Merici for the sole purpose of educating young girls}}</ref> menjadi tarekat wanita pertama yang mengabdikan diri untuk tujuan tersebut.<ref>{{en}} [[Philip Hughes (sejarawan Katolik)|Philip Hughes]] (1957), ''A Popular History of the Reformation'', 1960 reprint, Garden City, New York: Image Books, Ch. 3, "Revival and Reformation, 1495–1530", Sec. iii, "The Italian Saints", p. 86.</ref> Pembaktian diri pada karya-karya tradisional belas kasih memperlihatkan contoh penegasan kembali Reformasi Katolik akan makna penting [[iman dalam Kekristenan|iman]] dan [[perbuatan baik|perbuatan]], maupun [[keselamatan (Kristen)|keselamatan]] melalui rahmat Allah, serta penolakan terhadap prinsip ''[[sola scriptura]]'' yang ditekankan oleh mazhab-mazhab Protestan. Mereka dipandang tidak sekadar menjadikan Gereja lebih efektif, namun juga menegaskan kembali premis-premis fundamental dari Gereja Abad Pertengahan.
Tarekat Yesuit dianggap sebagai tarekat Katolik baru yang paling efektif pada periode ini. Sebagai pewaris tradisi-tradisi [[devosi Katolik|devosional]], [[Ordo Fratrum Minorum|observantin]], dan [[legalisme (teologi)|legalis]], tarekat tersebut mengorganisasi diri seturut karakteristik 'kemiliteran'. Dikatakan bahwa keduniawian Gereja Renaisans tidak mendapat tempat dalam tarekat baru mereka. ''[[Latihan Rohani]]'', karya besar dari [[Ignatius dari Loyola|St. Ignatius]] pendirinya, menunjukkan penekanan pada karakteristik buku-buku pegangan para reformis Katolik sebelum era [[Reformasi Protestan]], mengingatkan pada praktik-praktik devosional. Para anggota tarekat Yesuit menjadi pewarta, bapa [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|pengakuan]] dari pangeran dan pemimpin monarki, serta pendidik humanisme.<ref name="Froom">{{en}} {{cite book|last=Froom|first=LeRoy|authorlink=Le Roy Froom|title=The Prophetic Faith of our Fathers| volume= 1| year=1950 | url=http://docs.adventistarchives.org//doc_info.asp?DocID=42770|format={{DjVulink}} and PDF |page=24}}</ref>
Tarekat Yesuit berperan serta dalam perluasan Gereja di benua Amerika dan Asia, melalui aktivitas misioner mereka. Biografi St. [[Ignatius dari Loyola]] berkontribusi dalam penekanan pada tindakan-tindakan kesalehan populer yang mengalami penurunan pada masa kepemimpinan Paus Aleksander VI dan Paus Leo X. Setelah pulih dari cedera serius yang dialaminya, ia mengikrarkan [[kaul religius|kaul]] untuk "hanya melayani Allah dan paus Roma, wakil-Nya di Bumi". Penekanan pada kepemimpinan paus merupakan suatu penegasan kembali akan kepausan abad pertengahan, selagi Konsili Trento menundukkan [[konsiliarisme]], keyakinan bahwa konsili umum Gereja adalah representasi Allah di dunia ini dan bukan paus. Mengakui paus sebagai seorang pemimpin sepenuhnya, tarekat Yesuit memainkan peranannya dalam Gereja Kontra-Reformasi yang selaras dengan [[Takhta Suci|Takhta Roma]].
▲<!--
==Church music==
The demand by the Council of Trent for simplicity in music in order that the words might be heard clearly placed a serious stumbling block in the path of the development of [[polyphony]] in the mid 16th Century.
Baris 96 ⟶ 90:
* [[Paus Gregorius XIII]] (1572-85)
* [[Paus Siktus V]] (1585-90)
* St.
* St. [[Ignatius Loyola|Ignatius dari Loyola]]
* St. [[Teresa dari Avila]]
Baris 102 ⟶ 97:
* St. [[Fransiskus dari Sales]]
* St. [[Charles Borromeo|Karolus Borromeus]]
== Lihat pula ==
* [[Anti-Katolik]]
* [[Anti-Protestanisme]]
* [[Corpus Catholicorum]]
* [[Inkuisisi Spanyol]]▼
* [[Perang agama Eropa]]
* [[Perang Köln]]
* [[Seni dalam Reformasi Protestan dan Kontra-Reformasi]]
* [[Sejarah Gereja Katolik]]
== Rujukan ==
{{reflist|2}}
* Philipp M. Soergel: ''Wondrous in His Saints: Counter Reformation Propaganda in Bavaria.'' Berkeley CA: University of California Press, 1993▼
==Bacaan
* {{en}} Bireley, Robert. ''The Refashioning of Catholicism, 1450–1700: A Reassessment of the Counter Reformation'' (1999) [https://www.amazon.com/Refashioning-Catholicism-1450-1700-Reassessment-Reformation/dp/081320951X/ excerpt and text search]
▲* [[Reformasi Protestan]]
* {{en}} Dickens, A. G. ''The Counter Reformation'' (1979) expresses the older view that it was a movement of reactionary conservatism.
* {{en}} Harline, Craig. "Official Religion: Popular Religion in Recent Historiography of the Catholic Reformation", ''Archiv für Reformationsgeschichte'' (1990), Vol. 81, pp 239–262.
▲* [[Felipe II dari Spanyol]] (untuk sisi politik dari Reformasi Katolik)
* {{en}} Jones, Martin D. W. '' The Counter Reformation: Religion and Society in Early Modern Europe'' (1995), emphasis on historiography
* {{en}} Jones, Pamela M. and Thomas Worcester, eds. ''From Rome to Eternity: Catholicism and the Arts in Italy, ca. 1550–1650'' (Brill 2002) [https://www.questia.com/read/119084394/from-rome-to-eternity-catholicism-and-the-arts-in online]
▲* [[Inkuisisi Spanyol]]
* {{en}} Mullett, Michael A. "The Catholic Reformation'' (Routledge 1999) [https://www.questia.com/read/102890994/the-catholic-reformation online]
* {{en}} O'Connell, Marvin. ''Counter-reformation, 1550–1610'' (1974)
* {{en}} Ó hAnnracháin, Tadhg. ''Catholic Europe, 1592–1648: Centre and Peripheries'' (2015) DOI:10.1093/acprof:oso/9780199272723.001.0001
* {{en}} Ogg, David. ''Europe in the Seventeenth Century'' (6th ed. 1965). pp 82-117.
* {{en}} Olin, John C ''The Catholic Reformation: Savonarola to Ignatius Loyola: Reform in the Church, 1495–1540'' (Fordham University Press, 1992) [https://www.questia.com/read/120555004/the-catholic-reformation-savonarola-to-ignatius-loyola online]
* {{en}} Pollen, John Hungerford. ''The Counter-Reformation'' (2011) [https://www.amazon.com/The-Counter-Reformation-ebook/dp/B0063LJUHE/ excerpt and text search]
▲*
* {{en}} Unger, Rudolph M. ''Counter-Reformation'' (2006)
* {{en}} Wright, A. D. ''The Counter-reformation: Catholic Europe and the Non-christian World'' (2nd ed. 2005), advanced
===Sumber primer===
* {{en}} Luebke, David, ed. ''The Counter-Reformation: The Essential Readings'' (1999) [https://www.amazon.com/Counter-Reformation-Essential-Readings-Blackwell-History/dp/0631211047/ excerpt and text search]
===Historiografi===
* {{en}} Bradshaw, Brendan. "The Reformation and the Counter-Reformation", ''History Today'' (1983) 33#11 pp 42–45.
* {{en}} Marnef, Guido. "Belgian and Dutch Post-war Historiography on the Protestant and Catholic Reformation in the Netherlands", ''Archiv für Reformationsgeschichte'' (2009) Vol. 100, pp 271–292.
* {{en}} Menchi, Silvana Seidel. "The Age of Reformation and Counter-Reformation in Italian Historiography, 1939–2009", ''Archiv für Reformationsgeschichte'' (2009) Vol. 100, pp 193–217.
{{Sejarah Gereja}}
{{Catholicism}}
{{Kristen footer|collapsed}}
{{authority control}}
[[Kategori:Anti-Protestanisme]]
[[Kategori:Istilah Kristen]]
[[Kategori:Reformasi Katolik| ]]
[[Kategori:Katolik]]
|