Wor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
'''Tradisi Wor''' merupakan tradisi dalam budaya Biak yang berhubungan dengan kehidupan religi orang Biak. Menurut para ahli, Tradisi Wor dapat juga disebut sebagai agama. Wor memiliki dua definisi. Pertama, sebagai upacara adat. kedua, sebagai nyanyian adat. Secara simbolis, Wor mengandung makna yang di dalamnya terkandung nilai-nilai budaya dan berfungsi mengatur hubungan mereka dengan Sang Pencipta, antar sesama dan dengan lingkungan alam tempat di mana mereka berada. Tradisi Wor sering diaplikasikan dalam bentuk upacara, nyanyian adat atau folklor dalam budaya orang Biak. Dalam bentuk upacara, tradisi ini merupakan upacara sakral karena dianggap berfungsi melindungi seseorang dalam siklus hidupnya (''life cicle rites''). Karena menyangkut siklus hidup, maka rangkaian upacaranya mengikuti tahap perkembangan atau pertumbuhan manusia sejak lahir, mengalami masa kanak-kanak, kemudian menjadi dewasa dan menikah, lalu menjadi orang tua hingga akhirnya meninggal.<ref>{{Cite news|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbpapua/2015/10/22/tradisi-wor-di-kabupaten-biak-numfor-provinsi-papua/|title=TRADISI WOR DI KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA - Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua|last=bpnbjayapura|date=2015-10-22|newspaper=Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref>
== Jenis-jenis Wor ==
# '''''Wor Fasfesmandwampur'''''. Berasal dari dua kata yaitu ''fasfes'' dan ''mandwam''. Fasfes berarti ikatan. ''Mandwam'' adalah nama kulit kayu yang ditumbuk hingga halus. Wor ini disebut juga ''fasfesepen'' atau ikatan untuk menahan. Dapat juga disebut sebagai ''babyos'' (membalaut). ''Wor Fasfesmandwampur'' adalah suatu ikatan untuk menahan bagian bawah perut seorang ibu yang sedang hamil. Tujuannya adalah untuk melindungi anak yang masih dalam kandungan agar terhindar dari segala gangguan roh halus.
# '''''Wor Fasasnai.''''' Fasasnai berarti memperlihatkan. Disebut juga ''anunbesop'' (membawa atau mengantar anak turun ke bawah) atau ''anun berurido'' (mengantar anak keluar dari kamar). Wor Fasasnai artinya memperlihatkan bayi kepada alam agar penguasa alam dan segala isinya mengenal bayi yang baru lahir. Pada prinsipnya, Wor Fasasnai adalah memperkenalkan bayi kepada kerabat, alam dan pemiliknya baik yang nyata maupun tidak nyata.
# '''''Wor'' Anmam.''' Terdiri dari kata ''an'' (makan) dan ''mam'' (gumpalan makanan yang dikunyah). Maksudnya adalah penyuapan bayi dengan makanan yang bukan ASI. Upacara wor ini dilaksanakan karena seorang anak telah memasuki tahap perkembangan terbaru yaitu giginya sudah tumbuh dan sudah bisa mengunyah makanan lain meski masih meminum ASI.
# '''''Wor famarmar''''' dan '''''Sraikir Kneram'''''. ''Famarmar'' artinya mengenakan cawat atau pakaian. ''Sraikir Kneram'' adalah upacara melobangi telinga bagi seorang anak perempuan. Keduanya merupakan upacara yang dilakukan pertama kali ketika anak laki-laki sudah dapat mengenakan pakaian (cawat) sendiri.
# '''''Wor Papaf'''''. Papaf artinya penyapihan. Maksudnya adalah upacara melepaskan ASI seorang ibu dengan bayinya karena anak sudah dapat makan sendiri. Anak mulai belajar mengambil hidangan atau makanan sendiri yang disuguhkan ibunya.
# '''''Wor Kapanaknik'''''. Kapanaknik artinya mencukur rambut anak. Upacara ini dilaksanakan ketika anak berusia 6-8 tahun. Usia tersebut dianggap bahwa seorang anak sudah dapat berpikir. Di usia ini seorang anak mulai mendapatkan pendidikan. Mereka memasuki lembaga pendidikan yang disebut ''Rumsram.''
# '''''Wor Kabor'''''. Kabor berasal dari dua suku kata yaitu ''kuk'' atau ''kak'' yang berarti menusuk dan ''bori'' yang berarti di atas sesuatu. Mkasudnya adalah mengiris atau menusuk bagian atas penis alat kelamin laki-laki. Wor Kabor merupakan wor terakhir di masa kanak-kanak sebelum menginjak masa remaja.
# '''''Wor Beba'''''. Nama lainnya adalah ''Munara Beba'' (upacara besar), atau ''Fararur Beba'' (pekerjaan besar). Dilaksanakan ketika seorang anak telah selesai mengikuti pendidikan tradisional di ''Rumsram''. ''Wor Beba'' dilaksanakan untuk menentukan status sosial seseorang dalam klan maupun komunitasnya.
# '''''Wor Farbakbuk,''''' adalah wor yang berkaitan dengan upacara perkawinan. Ada beberapa tahapan dalam prosesnya seperti '''''Wor Ramrem''''', '''''Woryakyer''''' dan '''''Wafwofer''''','''''Wor Anenfasus'''''.
# '''''Wor Farbabei'''''. ''Wor Farbabei'' adalah upacara berkabung. Upacara ini bertujuan untuk menggantungkan sesuatu barang atau benda milik saudara yang meninggal pada tubuh saudara yang hidup sebagai tanda masa berkabung. Wor ini merupakan prosesi pemakaman secara tradisional. Ada beberapa tahapan dalam upacara ini yang dimulai ketika meninggal hingga penyimpanan tulang pada tempat penyimpanan khusus. Wor ini merupakan simbol rasa duka yang mendalam bagi anggota keluarga.
# '''Wor Rasrus''' adalah upacara untuk memindahkan tulang-tulang orang yang meninggal dengan cara mencuci tulang dan memasukkannya ke dalam peti yang dibuat dari pohon. Upacara ini dilakukan oleh anggota keluarga yang meninggal. Pada upacara ini akan dibuat ''amfianir'' (patung) dan pada bagian kepala diberikan tengkorak dari saudara mereka yang meninggal. Beberapa patung dibuat tanpa tengkorak. Wor ini bermakna bahwa seseorang telah memasuki kehidupan yang baru di dunia lain.
== Referensi ==
|